Senin, 11 April 2011

Bible Study - April 2011

"KITAB MALEAKHI"


Kamis - 07 April 2011


Poin yang ke-II: MENGHORMATI ALLAH SEBAGAI "BAPA" DAN SEBAGAI "TUAN"

Karena para imam tidam tidak mau memperhatikan firman Tuhan dan tidak memberi perhatian untuk menghormati Tuhan sebagai Bapa dan sebagai Tuan, maka Tuhan pun mengirimkan kutuk dan membuat berkat-berkat mereka menjadi kutuk. Tuhan juga akan mematahkan lengan mereka sehingga tidak lagi memiliki kekuatan bahkan Tuhan juga akan melemparkan kotoran untuk mempermalukan mereka di depan orang banyak. Karena itu supaya kita jangan sampai mengalami seperti yang dialami oleh imam-imam tersebut, maka kita harus mau memperhatikan firman Tuhan dan memberi telinga untuk mendengar dengan baik. Dan kita perlu melihat satu contoh kehidupan yang mau memperhatikan firman Tuhan dan yang melakukan perintah Allah itu dengan taat dan setia sampai selesai, yaitu NUH.

Ketika Allah berfirman kepada Nuh untuk membangun sebuah bahtera, Nuh mau memperhatikan firman Tuhan ini dengan baik serta melakukan perintah Allah itu dengan taat dan setia, ia membangun sebuah bahtera menurut ukuran yang telah ditentukan Allah sendiri. Ketika Allah memberi perintah supaya Nuh membangun sebuat bahtera, pada saat itu Nuh sudah tahu apa maksud dan rencana Tuhan dalam hidupnya maupun terhadap dunia ini, ia tahu dan percaya bahwa Allah sudah berencana untuk membinasakan bumi ini dengan air bah. Dan karena Nuh tahu maka iapun dengan taat da setia melakukan perintah Allah sampai selesai. Ibrani 11 : 7 firman Tuhan membuktikan kepada kita bahwa Nuh itu benar-benar berhasil melakukan perintah Allah. Ini tandanya bahwa Nuh itu punya karakter yang benar di mata Tuhan, tidak seperti orang-orang yang hidup sezamannya yang cenderung melakukan hal-hal yang bertentangan dengan firman Tuhan. Mereka lebih sibuk memperhatikan dalam hal makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sehingga tidak ada waktu untuk memperhatikan firman Tuhan, mereka juga tidak melihat perbuatan Nuh yang sedang membangun bahtera, mereka tidak mau tahu akan firman Tuhan.

Karena karakter Nuh itu benar di mata Tuhan maka Nuh telah ditentukan Allah untuk menerima kebenaran dan keselamatansesuai dengan imannya, lewat perbuatan Nuh itu ia sedang menghukum dunia ini tetapi menyelamatkan keluarganya dari kebinasaan. Karena itu sebagai jemaat Tuhan, mari kita semua dengan sungguh-sungguh mendengar firman Tuhan dan melakukannya dengan taat dan setia, supaya kita juga diselamatkan dari murka Allah yang akan datang dengan segera untuk membinasakan bumi dan semua yang ada di dalamnya. Yang perlu kita perhatikan: Yeremia 8 : 20 sikap bangsa Israel pada zaman nabi Yeremia yang tidak mau meresponi firman Tuhan sebingga mereka juga tidak memanfaatkan waktu dan kesempatan yang ada. Sudah lewat musim menuai dan sudah berakhir musim kemarau, tetapi orang Israel tidak diselamatkan juga, mereka bertanya-tanya mengapa Tuhan tidak menyelamatkan mereka.
Penyebabnya: karena mereka tidak memberi telinga untuk mendengarkan firman nubuat sehingga mereka pun tidak mengetahui pekerjaan Tuhan dan tidak bisa mengerti tentang arti keselamatan.

Kalau tetap seperti ini maka siapapun orangnya, dari kalangan manapunmereka, bahkan sekalipun mereka mengaku sebagi seorang hamba Tuhan, tetap saja mereka tidak akan diselamatkan. Karena itu gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman ini, sudah seharusnya kita dengan sungguh-sungguh memperhatikan firman pengajaran dan hidup di dalamnya supaya kita bisa mengetahui pekerjaan Tuhan dan tahu kapan Tuhan itu akan menyelamatkan kita. Jika Tuhan Yesus sudah datang kembali, maka ia akan membawa kita masuk ke dalam kerajaan-Nya
dan menjadikan kita sebagai sidang mempelai perempuan-Nya. Yesus akan datang sebagai Raja di atas segala raja, maka setiap orang yang didapati tidak sesuai dengan ukuran Tuhan akan diserahkan ke tangan antikristus dan akan menganiaya mereka selama 3 ½ tahun. Tetapi gereja Tuhan yang hidup dalam firman pengajaran, akan semakin dikuduskan sampai tidak ada lagi cacat celanya, benar-benar hidup sesuai dengan firman Tuhan kudus dan sempurna.



“KITAB MALEAKHI”


Kamis - 14 April 2011


Poin yang ke-II : menghormati Allah sebagai Bapa dan sebagai Tuan.

Yeremia 8 : 20 sikap bangsa Israel pada zaman nabi Yeremia: tidak mau meresponi firman Tuhan sehingga mereka tidak memanfaatkan kesempatan yang ada. Sudah lewat musim menuai dan sudah berakhir musim kemarau, tetapi mereka tidak diselamatkan juga.

Penyebabnya: karena mereka tidak memperhatikan firman Tuhan sehingga mereka pun tidak mengetahui pekerjaan Tuhan.

Gereja Tuhan yang hidup dalam firman pengajaran harus tahu mempergunakan waktu dengan sebaik-baik nya supaya bisa mengetahui segala pekerjaan Tuhan. Misalnya tentang keselamatan yang telah dikerjakan Yesus Kristus di kayu salib sampai kepada kita sekarang ini khususnya dalam menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali.
Sekarang ini seharusnya kita sudah terbuka mata melihat kejadian-kejadian yang telah terjadi di belahan dunia ini, seperti gempa bumi, tsunami, banjir, peperangan terjadi di mana-mana, kita harus tahu bahwa semua kejadian ini merupakan penggenapan firman Tuhan bahwa menjelang kedatangan Tuhan Yesus akan datang masa-masa yang sukar (2 Timotius 3 : 1- 4; Matius 24). Sekaranglah saatnya bagi gereja Tuhan di akhir zaman ini memperhatikan firman Tuhan bahwa sekaranglah saat nya hujan akhir itu tergenapi, hujan akhir untuk mempersiapkan gereja Tuhan itu hidup dalam kebenaran firman Tuhan: taat dan setia melakukan segala perintah Allah.
Penggenapan demi penggenapan firman Tuhan telah terjadi bahkan sudah semakin nyata, karena itu kita harus mempersiapkan diri dengan hidup dalam kekudusan. Maleakhi 4 : 1 firman Tuhan telah menyatakan bahwa sesungguhnya hari Tuhan itu akan datang dengan segera, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik akan menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari Tuhan yang akan datang itu.

ORANG GEGABAH = orang-orang yang sembarangan saja hidupnya, sembarangan beribadah, sembarangan melayani intinya: orang gegabah itu tidak suka memperhatikan firman Tuhan.
ORANG FASIK = orang-orang yang selalu berbuat jahat yaitu yang tidak mau menyesuaikan diri dengan firman Tuhan hatinya cenderung melakukan keinginan hatinya saja.

Maka tidak heran kalau dalam kitab Maleakhi ini yang paling dikoreksi itu adalah para imam yang melayani di Bait Allah, yang selalu berada di dalam bait Allah untuk mempersiapkan korban-korban. Kalau orang-orang yang seperti ini saja masih bisa melakukan hal-hal yang demikian, bagaimana pula dengan orang-orang biasa? sebagai jemaat Tuhan kita harus memperhatikan firman Tuhan dengan baik-baik supaya kita jangan terjebak ke dalam sifat-sifat orang Israel tersebut. Sebab apabila para imam tidak menghormati Tuhan, maka jemaat-jemaatnya juga tidak akan menghormati Tuhan, dan kalau para imam tidak lagi memiliki rasa takut akan Tuhan, maka jemaat-jemaat itu juga pasti tidak takut kepada Tuhan. Kalau imamnya tidak memperhatikan firman maka jemaatnya juga pasti tidak memperhatikan firman Tuhan. Sebab sikap dan perbuatan imam itu berkaitan langsung dengan para jemaat, apa yang dilakukan imam itu jugalah yang dikerjakan jemaatnya.

Hosea 4 : 9 firman Tuhan mengatakan seperti nasib rakyat demikian juga nasib imam atau sebaliknya seperti nasib imam demikian juga rakyatnya. Demikian juga dlm Yehezkiel 22 : 26 - 31 firman Tuhan menegaskan bagaimana rusaknya sikap dan perbuatan para imam dan para penduduk , imam-imam memperkosa hukum Taurat, mereka mencoba mengatur-atur Tuhan, mengajarkan firman Tuhan hanya menurut keinginan hatinya saja. Menajiskan hal-hal yang kudus: memang masih beribadah dan melayani Tuhan tetapi tidak disertai dengan perbuatan-perbuatan yang benar, akibatnya ibadah dan pelayanan mereka menjadi cemar dan tidak berkenan kepada Allah. Karena sikap dan perbuatan mereka demikian maka mereka tidak bisa lagi membedakan yang kudus dengan yang tidak kudus, para imam tidak lagi mengajarkan perbedaan yang najis dengan yang tidak najis dan para jemaatpun melakukan pemerasan terhadap orang asing.



“KITAB MALEAKHI”


Kamis - 21 April 2011


Poin yang ke-III : Maleakhi 2 : 10 - 16 himbauan supaya kembali setia kepada perjanjian yang diberikan Allah.

Sejak dalam kitab Perjanjian Lama firman Tuhan sudah menyatakan bahwa nasib umat Tuhan itu sangat ditentukan oleh para imam, kalau umat Tuhan itu mau memperhatikan dan melakukan firman Tuhan yang disampaikan oleh para imam maka mereka akan takut kepada Allah, dan setia melakukan perintah-Nya. Tetapi sebaliknya kalau mereka tidak mau memperhatikan firman Allah maka mereka tidak takut kepada Allah, mereka akan membelakangi Allah dan hidup menurut jalan masing-masing. Maka kalau para imam itu hidup sesuai dengan firman Tuhan, umat Allah itu juga akan hidup dalam kebenaran. Supaya kita bisa kembali setia kepada perjanjian yang diberikan Allah, ada hal yang harus kita buang dari dalam hidup kita, yaitu segala kepercayaan yang berasal dari nenek moyang, seperti adat istiadat/tradisi-tradisi yang biasanya disertai dengan ritual-ritual yang cenderung kepada penyembahan berhala. Maka kalau kita lihat bangsa Israel ketika keluar dari Mesir dalam pimpinan Musa, mereka semua keluar dari Mesir dan tidak ada seorang pun yang tidak bebas dari perbudakan. Tetapi setelah dalam perjalanan di padang gurun menuju tanah Kanaan mereka semua ditewaskan oleh Allah kecuali Kaleb dan Yosua.

Penyebabnya: karena mereka lebih menuruti hawa nafsu/keinginan daging dan tetap terikat kepada kebiasaan-kebiasaan yang selama ini mereka lakukan, mereka juga terjebak kepada penyembahan berhala (1 Korintus 10).

Ini menunjukkan bahwa untuk masuk ke dalam kerajaan sorga lebih dahulu harus mengalami penyucian hidup, baik itu dari dosa, dari penyembahan berhala maupun dari sikap dan perbuatan yang bertentangan dengan firman Tuhan. Daniel 12 : 1 penyucian itu disertai dengan datangnya waktu kesesakan/kesukaran yang besar seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai kepada akhir zaman, yaitu menjelang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Sama seperti yang telah terjadi pada zaman sekarang ini, kita semua sudah melihat atau mendengar berbagai-bagai kejadian yang sedang menimpa dunia ini, misalnya berita tangan kelaparan, peperangan antar bangsa/saudara, teror di mana-mana, gempa bumi yang mengakibatkan tsunami, banjir atau longsor, semua kejadian ini sudah merenggut banyak nyawa yang melayang. Tetapi lewat firman Tuhan tersebut, kita mengetahui bahwa semua itu sengaja Tuhan ijinkan terjadi untuk dipakai sebagai sarana menyucikan hidup kita. Tuhan mau lihat apakah ditengah-tengah penderitaan yang begitu berat itu manusia masih mencari Tuhan dan meminta pertolongan kepada-Nya. Kalau dunia ditimpa oleh malapetaka yang begitu dahsyat, tetapi umat Tuhan yang percaya kepada firman Tuhan dan yang hidup dalam kebenaran akan tetap terpelihara dengan baik.

Yang dijamin selamat dari kesukaran yang besar itu adalah gereja Tuhan yang telah didapati namanya tertulis dalam kitab kehidupan.

Wahyu 14 : 1- 5, firman Tuhan telah menentukan khususnya dari bangsa Israel ada sebanyak “seratus empat puluh ribu orang” yang dijamin selamat dari kesusahan yang besar itu sebab telah berhasil menjadi sidang mempelai perempuan Kristus yang telah mengalami:

- penebusan oleh darah Kristus
- yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan
- murni sama seperti perawan (=dikuduskan dan disempurnakan
- di dalam mulutnya tidak ada dusta
- tidak bercela (=tidak ada lagi dosa = telah disempurnakan)


Dan firman Tuhan sendiri memberi contoh tentang kesetiaan itu bagaikan hubungan suami istri sebagaimana telah dikatakan dalam Maleakhi 2 : 14 - 16 Allah yang Esa itu telah menjadikan suami istri itu daging dan roh, sekalipun demikian yang diinginkan Allah dari kesatuan itu ialah keturunan ilahi. Karena itu sebagai suami maupun sebagai istri sama-sama hrs menjaga hubungan suami istri itu dengan sebaik-baiknya, jangan berkhianat atau jangan mencari perempuan atau laki-laki lain demi untuk memuaskan hawa nafsunya. Allah itu sangat benci yang namanya perceraian, karena itu jangan ada perempuan lain atau laki-laki lain selain dari pasangan yang telah ditetapkan Tuhan bagimu. Karena itu baik sebagai suami atau sebagai istri, sama-sama harus hidup di dalam firman Tuhan sama-sama di dalam kebenaran, sama-sama harus mengalami tanda pembaharuan, maka akan terjadilah seperti yang diinginkan Tuhan di dalam keluarga kita: keturunan yang ilahi, yang telah dikuduskan oleh Tuhan sendiri.

Yohanes 15 : 3 alat yang dipakai Tuhan untuk menyucikan hidup kita adalah firman Tuhan, Yesus mau supaya kita tinggal di dalam Dia dan melekat kepada Kristus seperti ranting yang melekat pada pokoknya. Jika kita sudah tinggal di dalam Kristus sama seperti ranting melekat pada pokok, maka hidup kita akan tetap terpelihara dengan baik, baik jasmani maupun rohani kita akan terpelihara dengan sempurna sampai Kristus datang kembali dan menjadikan kita sebagai mempelai perempuan-Nya (1 Tesalonika 5 : 23).



“KRISTUS ANAK DOMBA PASKAH”


Kamis - 28 April 2011


Saudara-saudara, harus tetap kita ingat bahwa tidak ada jalan lain yang bisa menyelamatkan manusia dari maut, tidak ada jalan lain yang bisa menghapus dosa, dan tidak ada yang bisa membawa kita bertemu dengan Bapa, kecuali lewat Tuhan Yesus Kristus. Satu-satunya jalan yang bisa menyelamatkan manusia dari dosa dan maut : datang kepada Yesus dan percaya kepada-Nya maka kuasa korban Kristus itu akan memperdamaikan kita dengan Bapa di sorga. Yesus adalah Anak Domba yang telah disembelih sebagai korban penghapus dosa dunia. Disebut korban Kristus: karena Ia rela mati di kayu salib dan dikuburkan tetapi pada hari yang ketiga Ia bangkit kembali. Kematian-Nya adalah sebagai korban penebusan yang menjadikan kita sebagai umat Tuhan, sedangkan kebangkitan-Nya adalah untuk memberikan kelepasan dari segala kuasa-kuasa kegelapan, oleh kebangkitan-Nya kita menang terhadap dosa dan maut.

Keluaran 11 : 1 - 11 pada perayaan Paskah yang pertama anak domba paskah itu ditangkap pada tanggal sepuluh dan dikurung sampai hari yang keempat belas, jadi anak domba itu dikurung selama empat hari sebelum disembelih sebagai korban Paskah. Ini merupakan firman nubuatan tentang kematian Yesus Kristus yang telah digenapi ketika Yesus mati di kayu salib sebagai korban Paskah.
Empat hari = empat ribu tahun, sebab dihadapan Tuhan satu hari sama dengan seribu tahun dan seribu tahun sama dengan satu hari (2 Petrus 3 : 8). Dari zaman Adam sampai ke zaman sampai Yesus lahir ke dunia ini empat ribu tahun, jadi sebelum Yesus lahir dan sebelum Yesus mati firman Tuhan sudah lebih dahulu menubuatkan, bahkan tentang semua pekerjaan-Nya juga sudah dinubuatkan oleh firman Tuhan. Yesus itu adalah Anak Domba Allah yang dipersiapkan Allah sendiri sebagai korban Paskah, yang berfungsi untuk:

- sebagai korban penebus dan sebagai korban pendamaian bagi segala dosa-dosa yang telah kita lakukan selama ini -

Hal ini bisa kita lihat dengan jelas dalam 1 Korintus 5 : 7 - 8 rasul Paulus menerangkan kepada jemaat di Korintus bahwa Yesus itu adalah Anak Domba Paskah yang telah disembelih. Karena itu firman Tuhan memberi ketegasan soal merayakan Paskah, ada yang harus kita lakukan yaitu: membuang segala ragi yang lama yaitu ragi keburukan dan kejahatan. Supaya layak merayakan Paskah kita semua harus membuang segala sifat dan karakter yang bertentangan dengan firman Tuhan, kita harus mau membuang segala bentuk kejahatan yang selama ini kita lakukan.
Kemudian dalam merayakan Paskah harus disertai dengan makan roti yang tidak beragi, artinya setelah kita menerima korban Paskah harus dilanjutkan dengan sikap menerima firman Tuhan, mengkonsumsi firman Tuhan itu sebagai kebutuhan dalam hidup. Jika demikian maka korban Kristus itu akan layak kita terima, korban Kristus itu akan menghapuskan segala dosa dan akan menyucikan kita dari segala kejahatan. Dengan kata lain: kita akan menjadi adonan yang baru, hidup yang telah mengalami tanda pembaharuan. Sebaliknya kalau tetap dengan cara hidup yang lama, ia tidak akan bisa disebut sebagai adonan yang baru sebab ia belum dilepaskan dari cara-cara hidup yang lama.
Efesus 5 : 22 - 24 pekerjaan Kristus sebagai Suami: Ia mau menyerahkan diri-Nya untuk menyelamatkan tubuh-Nya lewat kematian Nya di atas kayu salib. Ingat! Yesus mati di kayu salib bukan karena dosa-dosa-Nya dan bukan pula karena kejahatan-Nya, tetapi kematian Yesus di kayu salib adalah untuk menanggung segala kejahatan kita, memikul segala kesesangraan kita, Yesus tertikam bukan karena pelanggaran-Nya tetapi karena pemberontakan kita, Yesus diremukkan karena kejahatan kita juga. Yesus mati dikayu salib supaya ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepada-Nya dan supaya oleh bilur-bilur-Nya kita bisa menjadi sembuh (Yesaya 53 : 3 - 5). Inilah bukti tanggung jawab Kristus sebagai Kepala, Ia rela menyerahkan nyawa-Nya demi untuk menyelamatkan tubuh-Nya. Tuhan Yesus Kristus adalah Kepala jemaat yang sanggup menyelamatkan jemaat dan membawa jemaat itu menjadi satu di dalam tubuh Kristus. Karena itu sebagai jemaat Tuhan, kita harus tunduk kepada Kristus dalam segala hal, sama seperti seorang istri tunduk kepada suaminya dalam segala sesuatu.
Tidak ada jalannya Saudara bisa diselamatkan kalau tidak tunduk kepada Kristus sebagai Kepala, dan tidak ada cerita seseorang itu bisa masuk ke dalam kerajaan sorga kalau ia tidak melakukan segala firman Tuhan. Tugas kita sebagai jemaat: belajar mengasihi Tuhan, sebab sebagai Gembala yang baik Ia telah memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya supaya domba-domba itu menjadi satu kawanan dengan satu gembala yang digembalakan dalam firman pengajaran. 1 Yohanes 3 : 16 praktek mengasihi itu adalah wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. Sebagaimana Kristus telah menyerahkan nyawa-Nya demikian juga kita harus mampu menyerahkan nyawa kita untuk orang lain. Inilah praktek mengasihi yang benar.
Haleluya....!!!