Selasa, 13 Juli 2010

BIBLE STUDY - J U L Y 2010

“JANGANLAH KAMU KUATIR”


Kamis - 01 Juli 2010


Manusia itu pada dasarnya lemah, rapuh & mudah putus asa. Manusia yang terdiri dari darah dan daging ini perlu akan makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, uang, pekerjaan, kesehatan, dll, ini yang membuat sehingga manusia itu memiliki keinginan. Sehingga karena kebutuhan tersebut, manusia itu sering sekali terpengaruh bagaimana cara untuk memenuhi semua kebutuhannya. Kadang-kadang ada orang yang tidak perduli dengan firman Tuhan, sehingga apa pun caranya, halal atau tidak halal, yang penting kebutuhan itu bisa dipenuhi, yang penting kepuasan diri bisa digapai. Sehingga tidak heran banyak orang Kristen tanpa sadar telah membuat Tuhan itu hanya seperti mesin pencetak uang, membuat Tuhan itu seperti seorang pembantu untuk mengambil ini dan itu, fokusnya hanya untuk kepentingannya sendiri saja.

Sebagai jemaat Tuhan, kita harus tahu bahwa apapun yang ada di dunia ini tidak dapat memuaskan hasrat manusia, seberapa banyak pun harta yang ada padanya, semua itu tidak dapat memberi kepuasan yang abadi sifatnya hanya kepuasan daging yang sementara saja. Tuhan itu adalah Raja kita, Bapa kita, Penolong kita, Juruselamat kita, Suami kita, jauh lebih tinggi dari segala kebutuhan hidup kita. Karena Dia adalah Tuhan dan Bapa kita, maka hanya Dia sajalah yang dapat memberi kepuasan dalam hati kita. Tuhan mengundang supaya kita datang kepada-Nya, dengan cara menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan termasuk hati, hasrat atau pun keinginan kita.
Kalau kita sudah menyerahkan hasrat atau keinginan kita kepada Tuhan, maka Tuhan akan masuk ke dalam hati kita lewat firman dan Roh Kudus-Nya, Ia akan menguasai keinginan kita. Tuhan mau menguasai hasrat kita, Tuhan mau hanya Dia saja yang ada di dalam hati dan pikiran kita, supaya segala bentuk kekuatiran itu bisa diusir dari dalam diri kita.
Matius 6 : 25 - 34
Tuhan Yesus menjelaskan dengan terperinci kepada murid-murid tentang kekuatiran, tentang apa yang membuat manusia itu menjadi kuatir. Dalam ayat ini ada beberapa hal yang membuat manusia menjadi kuatir dalam hidupnya, yaitu:

- akan hidup
- akan makanan
- akan minuman
- akan pakaian


Tuhan Yesus berkata: "Siapakah diantara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja dalam hidupnya?" (ayat 27) Orang yang kuatir hidupnya tidak akan tenang, tidak akan dapat berbuat apa-apa dan sulit diajak percaya kepada firman Tuhan. mengapa? sebab pikirannya hanya tertuju kepada masalahnya.
Karena itu Tuhan Yesus dengan tegas berkata bahwa hidup itu lebih penting dari pada makanan dan minuman dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian. Tuhan Yesus berkata demikian supaya kita semua jangan hanya berfokus kepada perkara-perkara yang lahiriah saja tetapi supaya kita juga lebih memperhatikan perkara-perkara rohani. Maksudnya supaya kita menjaga ibadah dan persekutuan kita kepada Tuhan. Ibadah dan persekutuan itu tidak boleh rusak karena kekuatiran, tidak boleh tertinggal karena lebih mengejar perkara-perkara yagn lahiriah.
Supaya kita jangan kuatir, Tuhan Yesus mengangkat burung-burung di udara & bunga bakung di ladang yang hidup tanpa kekuatiran. Walaupun burung di udara itu tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, tetapi dipelihara oleh Tuhan, tidak pernah kekurangan. Demikian juga dengan bunga bakung di ladang yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun dipelihara oleh Tuhan dan Tuhan sendiri yang mendandani bunga bakung tersebut sehingga nampak indah dipemandangan mata. Bahka Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak pernah berpakaian seindah salah satu dari bunga bakung tersebut.

Burung-burung di udara dan bunga bakung ini berbicara sikap hidup orang Kristen yang selalu percaya kepada Tuhan, percaya kepada firman Tuhan dan selalu bergantung harap hanya kepada Tuhan Yesus saja. Tidak membuat kebutuhan itu diatas segalanya, tidak membuat perkara-perkara yang lahiriah itu lebih tinggi dari perkara yang rohani.

Ingat! tidak ada seorang pun manusia yang bisa mengusir kekuatiran dari dalam dirinya sendiri, kecuali kalau mau datang kepada Tuhan dengan mempercayai firman-Nya, sebab dengan mempercayai firman Tuhan maka rasa kuatir itu pasti akan hilang sehingga kita bisa datang kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh. Belajarlah hidup tanpa kekuatiran, belajarlah hanya bergantung harap kepada Tuhan, maka Tuhan sendiri akan bekerja seperti Ia memelihara burung-burung di udara dan bunga bakung di ladang. Bahkan Tuhan Yesus akan membuat hidup kita lebih indah dan lebih mulia dari pada bunga bakung.
Haleluya.....!!!!!!!!!!


“PENGURAPAN DARI ROH KUDUS”


Kamis - 08 Juli 2010

Dalam Matius 25 : 1 - 13 gereja Tuhan itu diumpamakan seperti sepuluh gadis yang sama-sama menantikan kedatangan Tuhan Yesus sebagai Mempelai Pria. Lima diantaranya disebut bijaksana berhasil masuk ke dalam pesta perjamuan kawin, ini gambaran gereja Tuhan yang berhasil menjadi mempelai perempuan Kristus. Sedang kan yang lima lagi disebut bodoh, punya pelita tetapi tidak punya minyak dalam buli-buli. Minyak dalam buli-buli ini berbicara pekerjaan Roh Kudus, yaitu pengurapan dari Roh Kudus, juga berbicara tentang perbuatan-perbuatan yang benar yang dapat menyenangkan hati Tuhan.

Dalam Tabernakel ada tiga (3) ruangan, yaitu:
- Halaman,
- Ruangan Suci dan
- Ruangan Maha Suci,
yang juga berarti ada tiga jenis pengurapan dari Roh Kudus.

Orang yang sudah berada di Halaman juga sudah diurapi tetapi belum sepenuhnya hidup dalam kebenaran, kadang-kadang masih bercampur dengan keinginan daging artinya masih bisa kalah dengan keinginan diri sendiri.
Pengurapan di Ruangan Suci, ini ditujukan khusus kepada orang-orang yang sudah mengalami tanda pembaharuan atau yang sudah mengalami penyucian oleh firman Tuhan. Setiap orang yang sudah mengalami pengurapan di Ruangan Suci akan mendapatkan karunia-karunia dari Roh Kudus.
Dan pengurapan di Ruangan Maha Suci diberikan khusus hanya kepada orang-orang kudus yang telah menjadi taat dan setia untuk disempurnakan, sepenuh hidupnya sudah dikuasai dan dipimpin oleh Roh Kudus.
Karena itu sebagai jemaat maupun sebagai hamba Tuhan, kita harus tahu dari mana sumber pengurapan tersebut, yaitu hanya bersumber dari salib Kristus.
Sebagaimana Kristus telah mati di atas kayu salib dan dibangkitkan dan telah naik ke sorga, demikian juga kita harus mengalami proses penyaliban, yaitu menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya supaya pengurapan dari Roh Kudus ini bisa kita alami.
SALIB ini berbicara ada korban penebusan dan perdamaian, kita telah diperdamaikan dengan Bapa oleh darah Kristus untuk selanjutnya layak disebut sebagai milik kepunyaan Tuhan. Perlu kita ketahui, dalam kitab Perjanjian Lama berbicara pengurapan kita harus tahu dari mana sumber minyak urapan dan untuk apa kegunaannya. Hal ini perlu kita ketahui supaya kita jangan sampai salah mengartikan minyak pengurapan, dan supaya jangan sampai salah mempergunakannya. Sebab kalau kita lihat zaman sekarang ini banyak orang Kristen tidak mengerti dari mana sumber minyak urapan sehingga tidak mengetahui kegunaannya juga. Keluaran 30 : 22 - 25 minyak urapan yang kudus bahan-bahannya terbuat dari rempah rempah pilihan, seperti mur tetesan lima ratus syikal, kayu manis yang harum, tebu yang baik, kayu teja dan minyak zaitun. Jadi bahan minyak urapan itu bukan hanya dari minyak zaitun saja tetapi juga dari bahan-bahan yang lain, tetapi tidak boleh ditambah dengan yang tidak ditentukan oleh Tuhan. Kalau kita lihat dalam ayat ini, berbicara minyak urapan secara hurufiah saja tidak sembarangan apalagi secara rohani. Sekarang ini banyak orang mengaku memiliki minyak urapan karena sudah datang dari Yerusalem, mereka menganggap kalau sudah memiliki minyak zaitun saja sudah memiliki minyak urapan. Ini prinsip yang salah. Ingat dan lihat ayat tersebut di atas, secara hurufiah saja yang disebut minyak urapan itu bukan hanya dari minyak zaitun saja, sehingga kalau sudah membawa minyak zaitun dari Israel, Saudara langsung merasa inilah minyak urapan yang asli, Saudara langsung membesar-besarkan diri sebagai hamba Tuhan yang diurapi.
Pengurapan yang benar itu bukan lagi secara hurufiah, pengurapan yang dari Roh Kudus itu murni karunia Tuhan, Roh Kudus akan mengurapi siapa yang layak untuk diurapi, dan IA juga akan memberikan karunia-karunia Roh Kudus kepada siapa yang dianggap layak untuk menerimanya.
Penggenapan pengurapan yang benar itu adalah urapan yang bersumber dari Roh Kudus yang akan mengurapi setiap orang yang mau berjalan dalam salib, dan yang sudah hidup di dalam kebenaran, tetap hidup setia baik beribadah maupun untuk melayani Tuhan. Pengurapan dari Roh Kudus itu tidak seperti kebanyakan orang yang memakai minyak zaitun untuk mengurapi dan yang lebih parah lagi minyak urapah itu telah disalah gunakan untuk mencari untung. Karena itu kita harus mengerti dari mana sumber pengurapan yang sebenarnya supaya jangan tetap menggunakan minyak pengurapan yang hurufiah saja. Roh Kudus sudah dicurahkan, dan Tuhan akan memberikan pengurapan itu kepada siapa yang dianggap layak untuk diurapi.



“PENGURAPAN DARI ROH KUDUS”


Kamis - 15 J U L I 2010


Saudara-saudara, sebagaimana telah kita lihat pada minggu yang lalu, bahwa untuk membuat minyak urapan yang kudus tidak sembarangan dan tidak boleh dicampur dengan rempah-rempah yang lain, yang tidak ditentukan oleh Tuhan. Minyak urapan yang kudus itu terbuat dari rempah-rempah pilihan, seperti Mur tetesan lima ratus syikal, kayu manis yang harum, tebu yang baik, kayu teja dan minyak zaitun. Semua bahan-bahannya Tuhan sendiri yang menentukan, bukan Musa dan bukan pula Harun atau bangsa Israel. Yang disebut minyak urapan yang kudus itu bukan hanya terdiri dari minyak zaitun saja, harus lengkap.

MINYAK MUR
berbicara: perjalanan salib.

Untuk mendapattkan minyak mur, pohonnya harus dilukai dulu supaya keluar minyaknya. Kalau pohonnya tidak dilukai lebih dahulu, maka minyak tidak akan pernah keluar dari pohonnya sehingga tidak mungkin ada minyak mur yang harum baunya. Tetapi jika pohonnya sudah sengaja dilukai, maka pohon itu akan mengeluarkan minyak yang menetes terus menerus, memang tidak langsung banyak, tetapi kalau sudah menetes terus menerus dari hari ke hari, maka dapatlah minyak mur yang harum bauny. Inilah yang digunakan sebagai kelengkapan minyak urapan yang kudus untuk mengurapi imam-imam yang telah ditunjuk untuk melayani di kemah Allah.
Pohon yang sengaja dilukai supaya menghasilkan minyak mur ini berbicara:

- Pengalaman atau perjalanan Tuhan Yesus yang turun dari sorga ke bumi untuk membuka jalan keselamatan bagi kita semua, terutama gereja Tuhan yang berasal dari bangsa kafir, IA telah mati di kayu salib sebagai korban pendamaian bagi kita. Namun sebelum Tuhan Yesus disalibkan, terlebih dahulu Ia harus mengalami banyak penderitaan yang berat, yang dimulai ketika Ia berdoa di taman Getsemani pertama-tama yang ditaklukkan adalah keinginan-Nya sendiri, Ia harus rela menderita menanggung penderitaan yang begitu berat supaya terjadi keselamatan bagi kita semua. Ketika di taman Getsemani Yesus berdoa kepada Bapa: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Ku-kehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Matius 26 : 39).
Pada waktu berdoa itu peluh (=keringat) Tuhan Yesus menjadi seperti "titik-titik darah" yang bertetesan ke tanah karena begitu peratnya pergumulan yang sedang dihadapi-Nya. Namun sekali pun sedang ditengah-tengah pergumulan yang berat, Tuhan Yesus menyerahkan semua itu kepada Bapa supaya kehendak Bapa saja yang terjadi (Lukas 22 : 44). Maka setelah Yesus selesai mengatakan demikian, Ia pun dengan rela menanggung begitu banyak penderitaan dan penganiayaan baik dari bangsa Israel sendiri mau pun dari ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Yesus mengalami pukulan yang begitu berat, Dia dianiaya sampai darah-Nya menetes seperti tetesan minyak mur yang keluar dari pohon yang telah dilukai tersebut.

- Galatia 6 : 17 dalam diri Paulus sebagai rasul Kristus (=PENGALAMAN HAMBA-HAMBA TUHAN) ada tanda-tanda milik Kristus, tanda ini diperoleh setelah Paulus mengalami banyak penderitaan dalam pemberitaan Injil kepada banyak orang. Yang dimaksud dengan "tanda-tanda milik Yesus" ini sama dengan jalan salib, di mana Paulus dalam pelayanannya dalam pemberitaan Injil juga mengalami banyak penderitaan demi penderitaan sampai Inil keselamatan itu sampai kepada banyak orang dan banyak bangsa.

- Demikian juga kita sebagai jemaat Tuhan, kita juga harus mau berjalan dalam jalan salib, kita harus mau menderita bersama dengan Kristus karena melakukan firman Tuhan, bukan karena dosa. Kalau penderitaan yang kita alami itu datang karena melakukan firman Tuhan, berarti Tuhan sedang membawa kita berjalan dalam jalan salib supaya kita bisa menjadi sama seperti Dia dalam kekudusan-Nya. Dan jika mau berjalan dalam jalan salib, maka penderitaan itu akan menghasilkan pengurapan dari Roh Kudus, kita akan diurapi supaya layak menjadi milik Kristus. Tetapi ada syaratnya: kita harus berhasil mengalahkan segala keinginan/tabiat daging.

Sebagaimana telah kita pelajari minyak mur itu banyaknya harus lima ratus hin, angka 500 hin ini adalah angka penuntasan, segala keinginan/tabiat daging harus benar-benar telah dikalahkan supaya kita layak menerima pengurapan dari Roh Kudus.
Dalam 1 Tawarikh 4 : 42 - 43 bani Simeon sebanyak lima ratus orang pindah ke pegunungan Seir setelah mereka membinasakan orang Amalek. AMALEK = keinginan daging. Artinya : setiap orang yang sudah mampu mengalahkan segala keinginan dagingnya, ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup, Kristus Yesus berkenan diam di dalam dirinya. Jadi segala keinginan daging harus dikalahkan, tidak boleh dibiarkan bertumbuh. Dalam Keluaran 17 : 14 Tuhan sendiri telah berfirman kepada Musa supaya dituliskan dalam sebuah kitab sebagai tanda peringatan bahwa Tuhan akan “menghapuskan” sama sekali ingatan kepada Amalek dari bawah kolong langit.

Contoh jemaat yang berjalan dalam salib adalah jemaat di Tesalonika yang hidup dalam iman, dalam pengharapan dan dalam kasih sehingga Tuhan berkenan memilih mereka. Walau pun mereka berjalan dalam penderitaan yang begitu berat (=jalan salib) tetapi mereka mampu bertumbuh dan berhasil menjadi penurut-penurut rasul-rasul dan penurut-penurut Tuhan, di tengah-tengah penindasan yang begitu berat mereka mampu melakukan firman Tuhan. Bahkan sekali pun mereka sedang berjalan dalam salib, tetapi mereka dapat menerima firman itu dengan sukacita sehingga Roh Kudus pun dengan leluasa bekerja di dalam diri mereka.
Jadi dengan seijin Tuhan, kita semua harus mau mengalami jalan salib supaya kita menerima pengurapan dari Roh Kudus yang sanggup membawa sampai kepada kesempurnaan. INGAT! sumber pengurapan itu adalah salib di mana Yesus ditinggikan, salib itulah sumber keselamatan bagi kita dan salib itu jugalah sumber pengurapan. Jadi kalau Saudara rindu mengalami pengurapan dari Roh Kudus, jalan saliblah solusinya, harus ada kerelaan berjalan dalam jalan salib, bagaikan pohon yang sengajar dilukai demikianlah Tuhan sengaja membawa kita berjalan di tengah-tengah penderitaan supaya nyata kuasa Tuhan memberi pertolongan. Jika Yesus sendiri sebagai Tuhan dan Juruselamat telah melewati jalan salib, maka kita juga harus berjalan melewati salib, tetapi bukan karena dosa melainkan karena melakukan firman Tuhan.
H A L E L U Y A ..................!!!!!!!!!!!!



“J A L A N S A L I B”


Kamis - 22 Juli 2010


JALAN SALIB membuat hidup kita tidak kelihatan lagi, melainkan kuasa Kristus dalam pengurapan dari Roh Kudus yang lebih dominan, yang mengatur dan yang memimpin hidup kita setiap hari. Jika Tuhan hidup di dalam hidup kita, maka kuasa Tuhan dalam pengurapan Roh Kudus akan menjadi nyata dalam hidup kita, secara sepenuhnya Roh Kudus yang akan mengendalikan hidup kita.

Lewat jalan salib itu, Tuhan mau menyatakan kuasa-Nya yang besar untuk menyelamatkan kita, bukan hanya dari dosa, bukan hanya dari maut tetapi juga dari segala kelemahan-kelemahan yang ada di dalam diri kita.
Perbedaan antara orang-orang dunia dengan anak-anak Tuhan: kalau orang-orang dunia lebih mencintai dirinya sendiri, lebih mementingkan kepentingan diri sendiri, tetapi anak-anak Tuhan justru dengan rela menyangkal dirinya dan menyalibkan segala keinginan dagingnya.
Kita harus tetap mengetahui bahwa setelah manusia jatuh ke dalam dosa, tidak ada seorang pun yang bisa datang kepada Tuhan, tidak ada seorang pun yang berhasil bertemu dengan Tuhan. Mengapa? sebab dosa itu sudah memisahkan manusia yang berdosa dengan Allah. Yesaya 59 : 1 - 2 walau pun berseru-seru kepada Tuhan, tetapi Tuhan tidak mau mendengar dan tidak akan menjawab doanya, sebab dosa itu menjadi pemisah antara manusia yang berdosa dengan ALlah. Untuk itulah Tuhan mau menyatakan diri-Nya kepada manusia, Tuhan mau menunjukkan kasih-Nya yang begitu besar demi keselamatan manusia, baik dari dosa maupun dari maut.

TUHAN ITU DISEBUT ALFA DAN OMEGA (=YANG AWAL DAN YANG AKHIR,) YANG SUDAH ADA DAN YANG AKAN DATANG, YANG MAHA KUASA (Wahyu 1 : 8)

Karena Tuhan itu adalah Alfa dan Omega, yang artinyaYang Awal dan Yang Akhir, maka hanya Dia sajalah yang bisa mengawali supaya kita bisa mendekat kepada Tuhan, Dialah satu-satunya pribadi yang bisa membawa kita bertemu dengan pribadi-Nya. Kalau seandainya Tuhan tidak mengerjakannya lebih dahulu, maka apa pun usaha yang dilakukan manusia untuk mendekat kepada Allah tidak akan berhasil, bahkan apapun yang diberikan manusia kepada Tuhan, semua itu tidak bisa mendekatkan manusia kepada Tuhan. Walau pun mungkin sudah tamat membaca Alkitab mulai dari kitab Kejadian sampai kitab Wahyu, walau tidak mencuri, tidak membunuh, tidak berzinah, dll, semua itu tidak bisa membawa kita mendekat kepada Tuhan.
Tetapi syukur kepada Tuhan, Ia yang adalah Alfa dan Omega, Yang Awaldan Yang Akhir, Ia telah memulai jalan yang baru supaya kita bisa mendekat kepada Allah,yaitu lewat JALAN SALIB. Yesus telah mati di kayu salib, Ia telah mengalami banyak penderitaan dan penganiayaan yang begitu berat, tujuannya adalah untuk mengawali jalan supaya kita, orang-orang yang sudah berdosa bisa bertemu dengan Tuhan, supaya kita bisa dipertemukan kembali dengan Tuhan. Maka supaya kita semua bisa berjalan dalam jalan salib, kita harus punya sikap yang benar, yaitu kita harus mau MENGHAMBAKAN DIRI kepada Tuhan, dengan cara beribadah dan melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh.

Yesaya 49 : 1 hamba Tuhan yang mau melayani dengan sungguh-sungguh itu sudah dipanggil Tuhan sejak dari kandungan, telah menyebut namanya sejak masih diperut ibunya. Hamba Tuhan yang benar:
- mulutnya seperti pedang yang tajam
- seperti anak panah yang runcing,
sikapnya: rela menjadi kecil, pribadi Tuhan Yesus yang dibesarkan (Yohanes 3 : 30).

Inilah jalan salib itu, jalan yang bisa membawa kita mendekat kepada Tuhan, kita akan menjadi hamba Tuhan yang diurapi, diberi kuasa. Ibrani 1 : 9 hamba Tuhan yang diurapi itu: mencintai keadilan, membenci kefasikan, ia melebihi orang yang lain yang juga mengaku sebagai hamba Tuhan tetapi tidak ada pengurapan dari Roh Kudus. Firman Tuhan dalam 1 Yohanes 2 : 15 menekankan supaya kita jangan mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya, yaitu keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. Setiap orang yang lebih mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam dirinya sebab bagaimana mungkin ia bisa mengasihi Tuhan apalagi melayani Tuhan, sedangkan hatinya masih terikat kepada perkara yang duniawi. Jalan satu-satunya, kita harus mau berjalan dalam jalan salib, kita harus hidup oleh Roh maka kita tidak akan menuruti daging.



“J A L A N S A L I B”


Kamis, 29 Juli 2010


Firman Tuhan dalam Filipi 1 : 21 mengatakan: “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” Banyak orang mengaku orang Kristen, mengaku hidup, tetapi Kristus tidak tinggal di dalam hidupnya, selalu takut menghadapi masalah, takut ketika sedang sakit, kuatir akan kebutuhannya, kuatir akan anak-anaknya, dll.

Perlu kita ketahui arti kalimat: “Hidup adalah Kristus” itu berarti bahwa: Kristus benar-benar diam di dalam hidup kita, ia tinggal ditengah-tengah rumah tangga kita, dalam pelayanan kita mau pun dalam segala aktivitas kita. Sepenuhnya Kristus yang mengatur dan yang memimpin hidup kita, baik hati maupun pikiran kita.

Sehingga jika Kristus sudah diam di dalam hidup kita, maka kita tidak akan mudah lagi terpengaruh dengan segala hal yang berbau dosa, tidak goyah ketika sedang menghadapi banyak penderitaan atau pencobaan, tidak akan kuatir akan segala kebutuhan, bahkan sekali pun sedang diperhadapkan kepada kematian, tidak akan takut.
Firman Tuhan dalam 2 Korintus 5 : 17 menjelaskan setiap orang yang sudah berada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, dan kalau kita sudah disebut cipataan baru, berarti segala sifat dan karakter yang lama sudah berlalu dan yang baru sudah datang. Ayat 18 = kalau sudah diciptakan menjadi ciptaan baru, maka kepadanya akan dipercayakan pelayanan, baik untuk melayani Tuhan mau pun manusia.
Perlu kita ketahui bawa pada zaman sekarang ini, kita bagaikan sedang berada di dalam “gelanggang pertandingan”, kita sedang diperhadapkan kepada banyak penderitaan. Walau pun kita sudah diselamatkan, dosa sudah diampuni, sudah menerima terang firman Tuhan, bukan berarti bebas dari berbagai-bagai masalah, sebaliknya Tuhan justru dengan sengaja sedang membawa kita berjalan dalam jalan salib, tujuannya untuk mengetahui sampai dimana kasih dan kesetiaan kita dalam mengikut Tuhan.
Oleh sebab itu Firman Tuhan dalam Ibrani 10 : 32 menjelaskan sesudah kita menerima terang firman Tuhan, kita banyak menderita oleh karena kita mau bertahan dalam perjuangan yang begitu berat. Mungkin ada yang mengalami sakit penyakit, mungkin ada yang mengalami problem dalam rumah tangga, seperti istri yang tidak bertobat, suami yang tidak bertobat atau anak-anak yang tidak bertobat. Semua ini sengaja Tuhan ijinkan kita hadapi, kita sedang dibawa berjalan dalam jalan salib untuk mengetahui apakah ditengah-tengah penderitaan itu kita masih cinta Tuhan atau sebaliknya.
Tetapi ingatlah, jikalau Kristus sudah diam di dalam hati kita, seberat apa pun penderitaan itu tidak akan terasa lagi, mungkin ada orang yang merasa kasihan melihat Saudara yang sedang sakit, yang kekurangan sesuatu, atau apapun penderitaan yang sedang engkau alami, tetapi karena Kristus sudah tinggal di dalam hidup kita dan kita sudah tinggal di dalam hidup kita, kita sendiri tidak merasakannya.
Ibrani 10 : 33 - 34 bentuk-bentuk penderitaan itu antara lain kita dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, menjadi orang-orang hukuman, harta dirampas habis, namun sekalipun demikian kita harus mampu menerima semua itu dengan sukacita, bukan dengan paksaan dan jangan dengan sungut-sungut. Sebab kita sedang mengharapkan harta yg lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya, yaitu hidup yang kekal bersama dengan Kristus di dalam kerajaan sorga. Ibrani 10 : 35 sikap kita sebagai jemaat Tuhan: jangan melepaskan kepercayaan sebab besar upah yang menantinya. Kemudian dalam ayat 36 yang paling kita perlukan dalam menantikan harta yang lebih baik itu adalah ketekunan, supaya sesudah kita melakukan kehendak Allah, kita berhasil memperoleh yang dijanjikan itu.

Karena itu supaya kita bisa berjalan dalam jalan salib:
- kita harus mampu mematikan segala keinginan daging, tabiat daging atau keinginan diri sendiri,
- kita harus tetap memandang kepada Kristus sebagai teladan yang lebih dahulu memikul salib untuk memberi contoh kepada kita.

Karena Kristus telah disalibkan untuk dosa-dosa kita, maka kita juga wajib menyalibkan segala keinginan daging supaya Kristus benar-benar tinggal di dalam hidup kita. Jalan salib itu berbicara ada proses pengalaman mati dan bangkit bersama dengan Kristus, dan kalau sudah demikian kita juga akan dibangkitkan bersama-sama dengan Kristus. Inilah yang disebut mengalami proses DICIPTAKAN MENJADI CITPAAN YANG BARU, yang dibaharui dari cara-cara hidup yang lama. Karena itu kalau Tuhan sengaja membawa engkau berjalan dalam jalan salib, ingat! ini adalah cara Tuhan untuk membawa supaya kita bisa mendekat kepada Tuhan, supaya kita bisa beribadah dan melayani Tuhan dengan benar dan dibaharui dari hari ke hari sampai menjadi sama seperti Yesus dalam kekudusan-Nya. HALELUYA ........!!!!!!!!