Senin, 05 April 2010

BIBLE STUDY - APRIL 2010

“KEDEWASAAN YANG PENUH”

KAMIS - 25 MARET 2010

Saudara-saudara, Musa adalah seorang pemimpin bangsa Israel keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan, seorang yang sangat lembut hatinya. Namun demikian, Tuhan memfonis Musa boleh melihat tanah Kanaan tetapi tidak boleh masuk ke dalamnya. Mengapa? sebab Musa mempunyai kesalahan yang sangat fatal, yaitu karena ia tidak mengikuti gerak atau perkembangan firman Tuhan. Sebab ketika Tuhan Allah berfirman kepadanya supaya berbicara kepada batu, Musa tidak melaksanakan firman Tuhan tersebut dengan tepat, sebaliknya ia mengingat pengalaman yang pertama dengan memukul batu tersebut.
Memang air bisa keluar dari gunung batu dan seluruh bangsa Israel termasuk kambing dombanya minum dengan puas, tetapi yang menjadi masalah adalah Musa tidak boleh masuk ke tanah Kanaan. Melihat boleh tetapi masuk tidak. Tuhan berfirman supaya berbicara kepada batu tetapi Musa memukul artinya : sama dengan tidak mengikuti gerak firman Tuhan.
Maka dalam Ibrani 6 ada dua (2) hal yang sangat ditekankan firman Tuhan, yaitu:
*supaya kita meninggalkan asas-asas yang pertama dari ajaran tentang
Kristus dan

**supaya kita beralih kepada perkembangannya yang penuh.
Yang termasuk asas-asas pertama seperti ajaran tentang pembabtisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang mati dan hukuman kekal. Memang hal ini juga harus menjadi isi pemberitaan firman Tuhan tetapi tidak boleh hanya berputar-putar disitu saja, tetapi harus terus meningkat supaya pengenalan kita akan Kristus juga bisa meningkat. Hal ini juga ditegaskan dalam Efesus 4 : 11 - 16 Tuhan Yesus Kristus telah memberikan lima jabatan, yaitu rasul-rasul, nabi-nabi, pemberita Injil, gembala-gembala dan pengajar-pengajar yang bertujuan untuk memperlengkapi orang-orang kudus supaya terbangun menjadi tubuh Kristus yang sempurna.
Lima jabatan inilah yang akan memperlengkapi gereja Tuhan supaya kita semua mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Kalau gereja itu masih disebut anak-anak rohani, akibatnya: akan diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikannya yang menyesatkan. Atau dengan kata lain tidak akan bisa menjadi dewasa baik dalam iman, dalam pengharapan apalagi dalam kasih. Persoalan yang paling berat yang akan dihadapi gereja Tuhan diakhir zaman ini bukan hanya persoalan makan dan minum, tetapi menghadapi pengajaran palsu.
Jemaat yang tidak dewasa rohaninya: biasanya tidak dapat melihat pekerjaan Tuhan, selalu menuntut dan menganggap Tuhan tidak adil, dan mengukur kasih Tuhan dengan perkara jasmani. Tetapi jemaat yang sudah dewasa rohaninya, yaitu yang sudah memiliki pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, pasti dapat mengerti kedalaman kasih Tuhan dan tidak mengukur kasih Tuhan itu secara lahiriah. Mazmur 36 : 6 - 8 jemaat yang dewasa itu dapat mengerti bahwa kasih Tuhan itu sampai ke langit dan setia Tuhan itu sampai ke awan bahkan dapat menghargai kasih setia Tuhan itu dengan cara berlindung kepada Tuhan dalam naungan sayap-Nya. Orang yang sudah dewasa rohaninya pasti dapat melihat keadilan Tuhan seperti gunung-gunung, hukum Tuhan itu bagaikan samudera raya yang hebat, bahkan dapat melihat Tuhan menyelamatkan manusia dan hewan, tetapi maksudnya bukan diselamatkan masuk dalam sorga, Tuhan sudah pernah menyelamatkan hewan pada zaman Nuh. Dan dalam Mazmur 63 : 4 firman Tuhan juga menegaskan bahwa kasih Tuhan itu lebih baik dari pada hidup artinya kasih Tuhan itu kita nikmati bukan hanya ketika di dunia ini saja tetapi sampai kita masuk ke dalam kerajaan sorga. Inilah berkat yang akan kita nikmati jika sudah memiliki perkembangan kasih yang sampai kepada kesempurnaan. Karena itu jangan puas kalau sudah diselamatkan, jangan puas jika sudah disebut sebagai anak-anak Tuhan, tetapi mari kita tingkatkan terus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh yang menjadikan kita menjadi sempurna sama seperti Kristus adalah sempurna.
Gereja Tuhan yang sudah sempurna itulah yang akan diangkat oleh Tuhan, dijamin tidak akan masuk ke dalam aniaya antikristus. Tuhan Yesus akan memperlengkapi kita semua dengan lima jabatan yang dari Roh Kudus sampai kepada kedewasaan yang penuh di dalam Kristus.
Haleluya .... !!!!!



“ P A S K A H ”

Kamis - 01 April 2010


Puji Tuhan!
Kita sudah melihat perkembangan firman Tuhan yang telah dinyatakan kepada kita selama ini, firman yang telah dibukakan rahasia nya. Ini harus kita syukuri sebab lewat firman pengajaran inilah kita bisa dibentuk dan diperbaharui dari hari ke hari sampai menjadi sempurnadan layak menjadi sidang mempelai perempuan Kristus. Dalam perkembangan firman pengajaran ini ada satu hal yang tidak boleh kita lupakan yaitu: DARAH KRISTUS sebab keselamatan ini bisa kita peroleh hanya oleh darah Yesus saja. Bagi bangsa Israel, PASKAH itu adalah sarana untuk melepaskan mereka dari perbudakan Mesir menuju tanah Kanaan yang limpah susu dan madu.
Sedangkan bagi kita, gereja Tuhan yang berasal dari bangsa kafir, PASKAH itu adalah tanda kelepasan dari dosa supaya kita diselamatkan dan dibawa menuju kota Yerusalem Baru, yaitu masuk ke dalam kerajaan sorga. Maka kalau kita lihat firman Tuhan dalam Markus 14 : 12 - 16, untuk merayakan PASKAH harus dengan persiapan yang matang, tidak boleh sembarangan dan tidak disemua tempat, harus ditempat yang ditentukan sendiri oleh Tuhan Yesus. Maka untuk mempersiapkan perjamuan PASKAH, Tuhan Yesus mengutus dua orang murid-Nya ke tempat yang ditentukan sendiri oleh Yesus, sebuah ruangan atas yang besar, yang sudah lengkap dan tersedia (ayat 15). Tuhan Yesus tahu bahwa perjamuan kudus itu merupakan sarana untuk mempererat hubungan, PASKAH itu adalah momen yang tepat untuk mengikatkan diri-Nya dengan murid-murid-Nya.
Itu sebab nya untuk mempersiapkan PASKAH itu harus dengan matang dan tidak boleh sembarangan. Dalam Keluaran psl 11, sebelum bangsa Israel mengadakan PASKAH, Tuhan Allah lebih dahulu berfirman kepada Musa sebagai pemimpin, tujuannya: supaya bangsa Israel bisa merayakan PASKAH dengan tepat dan benar. Ayat 4 - 5 = pada saat bangsa Israel merayakan PASKAH, firman Tuhan sudah menubuatkan apa yang akan terjadi di Mesir: anak-anak sulung di tanah Mesir akan mati, mulai anak sulung Firaun, anak sulung budak dan juga semua anak sulung hewan. Ayat 6 = seruan yang hebat akan terjadi di Mesir seperti yang belum pernah terjadi dan seperti yang tidak akan terjadi lagi. Ayat 9 - 10 = Firaun tidak gentar, walaupun nubuatan itu begitu hebat, Firaun tetap mengeraskan hatinya.
Mengapa demikian? Supaya Tuhan bisa melakukan lebih banyak mujizat yang besar, Tuhan sengaja mengeraskan hati Firaun sebab Tuhan tahu apa yang akan diperbuat-Nya, tulah kesepuluh segera akan dilaksanakan. Jadi dalam Keluaran psl 11 ini ada dua (2) nubuatan penting:
1). Nubuat kepada orang Mesir adalah: semua anak sulung akan mati.
2). Nubuat kepada bangsa Israel adalah mereka akan keluar dari Mesir dengan membawa emas dan perak.
Jadi PASKAH bagi gereja Tuhan diakhir zaman: “Tuhan Yesus telah mati di kayu salib sebagai korban PASKAH untuk melepaskan kita dari kuasa maut dan dari perbudakan dosa.” Jadi untuk mengadakan PASKAH harus dengan cara yang tepat, harus dengan persiapan yang matang, tidak boleh main-main. PASKAH itu dilakukan harus didasari dengan kasih, ada kerinduan.
Tantang kedatangan Tuhan Yesus sebagai Anak Domba Allah, sebagai penggenapan PASKAH, kelahiran-Nya sudah dinubuatkan jauh sebelum IA lahir. Tentang kematian-Nya dan kebangkitan-Nya sampai kenaikan-Nya pun sudah dinubuatkan dalam Alkitab, semua terjadi bukan karena kebetulan tetapi sudah diatur dengan sebaik-baiknya. Ibrani 10 : 19 - 21 oleh darah Yesus (yaitu lewat korban Kristus) sekarang kita sudah beroleh keberanian masuk ke dalam tempat kudus. Mengapa? sebab lewat kematian-Nya, IA telah membuka jalan yangbaru dan yang hidup bagi kita.
H A L E L U Y A .....!!!!


“ P A S K A H ”

Kamis - 08 April 2010


Saudara-saudara, bagi bangsa Israel, PASKAH adalah tanda kelepasan dari perbudakan Mesir supaya mereka bisa keluar dari Mesir dan berjalan menuju tanah Kanaan. Sedangkan bagi gereja Tuhan diakhir zaman, PASKAH adalah tanda keselamatan, tanda kelepasan dari perbudakan dosa, supaya kita dibawa masuk ke dalam ibadah dan penggembalaan yang benar. Tidak ada kelepasan kalau tidak ada korban PASKAH, dan tidak akan ada keselamatan kalau Kristus tidak mati di atas kayu salib sebagai korban PASKAH. Untuk menciptakan langit dan bumi serta segala isinya, bagi Tuhan tidak terlalu sulit, sebab dengan berfirman saja semua itu sudah jadi. Tetapi untuk mengerjakan keselamatan dan untuk melepaskan manusia dari dosa, tidak cukup hanya dengan berfirman saja, melainkan Ia sendiri harus turun dan menjadi manusia. Puncaknya: Yesus harus mati di atas kayu salib sebagai korban penebus untuk melepaskan dan menebus manusia dari segala dosa dan pelanggarannya.
Kalau seandainya ada cara lain, tidak perlu Yesus mati di kayu salib, tetapi karena ini satu-satunya cara untuk melepaskan manusia dari dosa, Yesus harus merelakan diri-Nya sebagai korban, Ia tidak mengelak walaupun Ia harus mati.
Karena itu PASKAH itu bukan hanya sekedar perayaan-perayaan begitu saja, PASKAH itu adalah “Hari Raya” yang di dalamnya ada sukacita besar yang harus kita rayakan sebagai tanda kita sudah dibebaskan dari dosa dan maut. Dapat kita lihat dalam Keluaran 12 : 13 - 14 bagi umat Tuhan, PASKAH itu merupakan pesta yang menjadi peringatan supaya dirayakan turun temurun. “DARAH” yang ditaruh diambang pintu menjadi tanda supaya tidak ada tulah kematian bagi umat Israel. Demikian juga dalam Keluaran 24 : 5 - 8 tanda darah itu menjadi "darah perjanjian" yang diadakan Tuhan dengan umat-Nya, syaratnya: mau mendengar dan melakukan segala perintah Tuhan. Setiap orang yang mau mendengar danmelakukan firman Tuhan, akan merima percikan darah Kristus yang menjadi tanda keselamatan. Maka dalam 1 Korintus 15 : 7 - 8 untuk mengalami korban PASKAH dimana Kristus sebagai anak domba yang telah disembelih, kita diajak supaya berpesta.
Mengapa? sebab di dalamnya adasukacita, ada kegirangan setelah dibebaskan dari dosa dan maut. Tetapi harus kita perhatikan dengan baik-baik, berpesta jangan dengan ragi yang lama, jangan dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi harus dengan “roti yang tidak beragi” yaitu dengan kemurnian dan dengan kebenaran. Artinya: harus mengalami tanda keubahan hidup, yaitu yangtelah diubahkan dari cara-cara hidup yang lama yang selama ini jauh dari kebenaran, sekarang harus hidup dalam kebenaran.

Contoh yang patut kita teladani adalah PAULUS, dahulu seorang yang suka menganiaya jemaat, seorang yang ganas, telah mengalami keubahan sehingga ia menjadi rasul Kristus. Filipi 3 : 5 - 11 setelah mengalami tanda keubahan, yang dikehendaki Paulus adalah “mengenal Kristus dalam kematian dan kebangkitan-Nya." Pengenalan ini dapat mengubah pandangan maupun pendiriannya, sehingga ia rela meninggalkan kebanggaanya dan menganggapnya sampah, sekarang pengenalan akan Kristus lebih utama.


“ MEMILIH YANG TERBAIK”

Bible Study - Kamis 15 April 2010


Saudara-saudara, pada zaman sekarang ini banyak gereja yang hanya berfokus kepada perkara-perkara yang lahiriah saja, pemberitaan firman Tuhan hanya dalam hal mujizat atau kesembuhan. Sebenarnya semua ini sangat berguna dan sangat kita butuhkan, tetapi ini bukan tujuan utama dalam mengikut Tuhan.
Untuk apa diberkati secara jasmani, sehat selalu sehat, tidak pernah sakit, tetapi kalau hidupnya tidak berkenan kepada Tuhan, semua itu tidak berguna, sia-sia saja dan suatu saat akan datang penyesalan yang tidak ada artinya lagi.
Sebagai jemaat Tuhan maupun sebagai hamba Tuhan, kita semua harus memilih yang terbaik, yaitu menjadi orang yang berkenan kepada Tuhan. Dalam Lukas 10 : 38 - 42 firman Tuhan menjelaskan kepada kita tentang dua orang perempuan bersaudara, yang menerima Yesus di rumahnya. Dalam pandangan nubuatan firman Tuhan kedua perempuan ini menunjuk kepada gereja Tuhan yang hidup diakhir zaman ini, yang satu berhasil dikenan oleh Tuhan tetapi yang satu lagi tidak berkenan kepada Tuhan.
MARTA = memang menerima Yesus di rumahnya, tetapi setelah Yesus duduk, Marta justru sibuk melayani, ia tidak mengambil sikap yang benar untuk mendengarkan perkataan Yesus. Akibatnya: timbul sungut-sungut dan mulai mempersalahkan saudaranya sendiri, bahkan ia tidak sadar bahwa ia telah memerintah Tuhan Yesus supaya Maria membantunya.Sikap seperti ini tidak boleh kita tiru, harus dibuang jauh-jauh, kalau tidak maka akan timbul sungut-sungut dan kuatir dalam segala hal bahkan akan menyusahkan diri dengan banyak perkara.
Sikap yang benar adalah sikap yang dimiliki oleh MARIA, setelah Yesus duduk di rumah, Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya. Sikap Maria ini menunjuk kepada sikap yang suka dengar-dengaran akan firman Tuhan, yang selalu bergantung harap kepada Tuhan.
Sikap Marta sangat dicela oleh Tuhan Yesus, tetapi sikap Maria sangat dipuji. Tuhan Yesus berkata: “Hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya” (ayat 42).
Menurut firman Tuhan, memilih bagian yang terbaik sama dengan mengalami kematian dan kebangkitan Kristus atau mengenal Kristus dalam kuasa kematian dan kebangkitan-Nya. Baik sebagai hamba Tuhan maupun sebagai jemaat Tuhan, kita harus memiliki pengenal seperti yang dimiliki oleh rasul Paulus. Filipi 3 : 10 - 11 yang paling dikehendaki oleh Paulus setelah mengenal Kristus adalah mengenal Dia dalam kematian dan kebangkitan-Nya, termasuk dalam penderitaan-Nya. Berkatnya: beroleh kebangkitan dari antara orang mati.

1 Korintus 1 : 18
pemberitaan tentang salib (=tentang kematian dan kebangkitan-Nya):
- adalah kebodohan bagi orang-orang yang akan binasa, yaitu bagi orang-orang yang tidak mau menghargai korban Kristus, yang tidak mau mengalami kematian dan kebangkitan Kristus.
- adalah kekuatan Allah bagi orang-orang yang telah diselamatkan, yaitu orang-orang yang mau menghargai korban Kristus dan yang mau mengalami kematian dan kebangkitan Kristus.

Bahkan dalam 1 Korintus 1 : 23 lebih tegas lagi firman Tuhan menyatakan berita tentang salib Kristus:
- bagi orang-orang Yahudi adalah suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan.
- tetapi khusus bagi orang-orang yang telah dipanggil, yaitu orang-orang yang mau menghargai korban Kristus, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

Inilah bagian yang terbaik, yang telah menjadi pilihan Maria dan juga yang menjadi pilihan bagi kita semua. Lukas 10 : 42 kalau kita sudah berhasil memilih bagian yang terbaik, maka tidak akan ada yang bisa mengambilnya dari kita.



“ PERJAMUAN KAWIN ANAK DOMBA”

Kamis - 22 April 2010

Saudara-saudara, dalam kitab Perjanjian Lama untuk menghubungkan umat Israel dengan Allah harus lewat korban penyembelihan, baik domba atau kambing, baik dengan lembu atau sapi. Bangsa Israel harus membawa korban dan menyerahkannya kepada imam-imam supaya diolah menjadi korban yang berbau harum bagi Allah.
Demikian juga terjadi dengan gereja Tuhan yang berasal dari bangsa kafir, untuk menghubungkan kita dengan Allah juga harus dengan korban, yaitu dengan korban Kristus yang telah mati di atas kayu salib sebagai korban penebusan, yang sanggup menebus kita dari dosa dan dari maut. Tanpa korban Kristus, tidak ada seorangpun yang bisa menghadap Tuhan. Mengapa?
sebab kita ini adalah bangsa kafir, bukan umat Allah, kita bisa diterima menjadi umat Allah hanya lewat korban Kristus yang telah memberikan nyawa-Nya sendiri sebagai ganti nyawa kita, sehingga dengan demikian kita layak menghadap Tuhan. Karena itu setelah menerima dan mengalami korban Kristus, terlebih setelah kita diperdamaikan dengan Allah, kita juga harus datang kepada Tuhan dengan membawa korban, beribadah harus ditandai dengan adanya korban, demikian juga melayani harus ditandai dengan korban, jika tanpa pengorbanan tidak mungkin hidup kita ini bisa berkenan kepada Tuhan. Jika Tuhan telah datang ke dunia ini dengan membawa korban, yaitu diri-Nya sendiri, maka kita juga harus membawa korban jika kita datang menghadap Tuhan.
Apakah korban yang harus kita bawa kepada Tuhan?
yang dimaksud dengan korban disini bukan hanya berbicara tentang uang, harta atau kekayaan, semua ini juga memang disebut korban. Tetapi masih ada lagi korban yang lebih tinggi dari uang atau harta tersebut, yaitu diri kita sendiri, hidup kita sendiri harus kita bawa dan kita serahkan sepenuhnya kepada Tuhan. 1 Korintus 6 : 20 menjelaskan karena Tuhan telah menebus kita dan harganya telah lunas dibayar, yaitu dengan darah-Nya sendiri, maka kita harus membawa tubuh kita dan mempersembahkannya kepada Tuhan sebagai persembahan yang hidup, caranya: memuliakan Tuhan dengan tubuh.
Yang dimaksud memuliakan Tuhan dengan tubuh adalah: membawa tubuh kita ini beribadah kepada Tuhan, datang ke rumah Tuhan, tidak cukup kalau hanya di rumah saja duduk-duduk sambil dengan firman atau membaca firman Tuhan. Jadi kita harus datang kepada Tuhan, masuk ke dalam ibadah dan penggembalaan yang benar, barulah Tuhan disenangkan. Korban yang sudah dikerjakan oleh Yesus Kristus di kayu salib, membawa kita masuk ke dalam suasana pesta yang di dalamnya ada sukacita yang besar. Dapat kita lihat dalam 1 Korintus 5 : 7 - 8 Anak Domba paskah telah disembelih, yaitu Kristus, dan oleh korban Kristus inilah kita dibawa masuk ke dalam suasana pesta untuk menikmati sukacita bersama dengan Kristus.

Supaya bisa masuk ke dalam suasana pesta:
*kita harus membuang ragi yang lama,
**membuang ragi keburukan dan
***membuang ragi kejahatan.

Firman Tuhan berkata: “Marilah kita berpesta” pesta yang dimaksud adalah: PESTA KAWIN ANAK DOMBA. Hal ini bisa kita lihat dengan jelas dalam Wahyu 19 : 9 “Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba” sampai ditegaskan lagi: “Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.” Jadi puncak rencana Tuhan dalam hidup kita adalah untuk membawa kita masuk ke dalam pesta kawin Anak Domba, puncak dari segala kebahagiaan yang ada di dunia ini.


“ PERJAMUAN KAWIN ANAK DOMBA”

Kamis - 29 April 2010


Sebagaimana telah kita lihat dalam 1 Korintus 5 : 7 - 8 firman Tuhan telah menjelaskan kepada kita bahwa "anak domba Paskah" telah disembelih, yaitu Yesus Kristus. Maka lewat korban Paskah ini, kita gereja Tuhan dari bangsa kafir telah beroleh kesempatan masuk ke dalam kerajaan sorga. Bahkan sebelum masuk ke dalam kerajaan sorga, kita juga diberi kesempatan masuk ke dalam pesta kawin Anak Domba, pesta kawin yang paling besar, yang paling mulia, yang paling hebat dari segala pesta kawin yang ada di dunia ini.
Wahyu 19 : 9 berkata: “Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Sampai ditekankan lagi supaya jangan sampai ada orang yang meragukannya: “Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.” Jadi Pesta kawin Anak Domba itu adalah benar-benar akan terjadi, tidak perlu diragukan lagi dan jangan sampai ada orang Kristen yang tidak percaya bahwa Yesus akan datang sebagai Suami untuk menjemput mempelai-Nya, itulah gereja Tuhan yang sudah dikuduskan dan yang sudah disempurnakan sampai menjadi sama seperti Yesus Kristus dalam kemuliaan-Nya.
Dalam Matius 25 : 1 - 13 Tuhan Yesus membuat contoh ada “lima gadis bijaksana” tetapi ada pula “lima gadis yang bodoh.”
Disebut lima gadis bijaksana karena mau mendengar dan melakukan firman Tuhan dengan taat dan setia dan karena lima gadis bijaksana ini telah siap sedia, mereka masuk ke ruang perjamuan lalu pintu ditutup. Lima gadis bijaksana ini gambaran gereja Tuhan yang berhasil menjadi sidang mempelai perempuan Kristus, inilah yang akan masuk ke dalam pesta kawin
Anak Domba.
Sementara lima gadis bodoh, dikatakan bodoh walau mendengar tetapi tidak melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Akibatnya tertinggal sebab pintu telah ditutup. Walapun mereka mencoba mengetok-ngetok pintu, tetapi kepada mereka dikatakan: “Aku tidak mengenal kamu.”

Maka kalau kita lihat kembali Matius 7 : 21 - 23
* Banyak orang berhasil berseru-seru kepada nama Tuhan, tetapi tidak berhasil masuk ke dalam kerajaan sorga.
**Banyak orang berasil melayani Tuhan, mengusir setan, mengadakan banyak mujizat dan bernubuat, tetapi tidak berhasil dikenal oleh Tuhan, justru disebut “pembuat kejahatan.”

Apa kejahatan mereka?
dalam ayat ini tidak disebutkan apa kejahatan yang perbuat sehingga mereka tidak dikenal. Tetapi kalau kita lihat dalam 1 Korintus 8 : 3 “Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah.” Jadi kejahatan yang mereka lakukan yang mengakibat kan sehingga mereka tidak dikenal oleh Tuhan adalah: karena mereka tidak mengasihi Tuhan, tidak melakukan firman Tuhan dengan kasih, melayani bukan karena didorong oleh karena kasih akan Allah. Kalau tidak mengasihi Tuhan, sekalipun berseru-seru kepada Tuhan bahkan sekalipun melayani Tuhan, dan sekalipun mampu mengadakan mujizat yang besar, semua itu tidak berarti di mata Tuhan. Segala sesuatu yang dilakukan tanpa kasih, dimata Tuhan tidak berarti.

Karena itu perlu kita perhatikan dengan baik-baik beberapa hal yang sering sekali membuat sehingga tidak mengasihi Tuhan:
1. pikiran yang sudah menjadi tumpul (2 Korintus 3 : 14 - 15)
2. karena hati belum berbalik kepada Tuhan (2 Korintus 3 : 16)
3. karena sesat (Matius 22 : 29)

Karena itu supaya kita bisa masuk ke dalam pesta kawin Anak Domba, pikiran kita harus dibaharui, hati kita harus berbalik kepada Tuhan atau dengan kata lain mengalami tanda keubahan, kemudian harus mengerti firman & kuasa Tuhan supaya jangan sesat. Setiap orang yang tidak sungguh-sungguh kepada Tuhan, walau pun mereka beribadah bahkan sekali pun mereka melayani, belum tentu mereka dikenal oleh Tuhan. Supaya kita berhasil dikenal oleh Tuhan dan supaya kita berhasil menjadi sidang mempelai perempuan Kristus, lakukanlah firman Tuhan dengan kasih, dan melayanilah dengan didasari kasih akan ALlah. Maka kita pasti akan mengalami tanda keubahan dari hari ke hari sampai kita diubahkan menjadi sama seperti Kristus dalam kemuliaan-Nya. Tuhan Yesus Kristus telah mati dan bangkit, bahkan Ia juga telah naik ke sorga untuk menyediakan tempat yang begitu indah dan mulia, maka marilah kita hidup di dalam kasih akan Tuhan dengan cara beribadah dan melayani Tuhan. Dengan demikian, maka kematian dan kebangkitan Kristus itu tidak sia-sia bagi kita, kita dapat mengalaminya dengan baik bahkan kita juga akan dipermuliakan bersama dengan Kristus.
Karena itu, bagi kita pesta kawin Anak Domba ini harus menjadi fokus dan perhatian kita. Ingat Yesus Kristus akan datang sebagai Mempelai Pria sorga yang akan menikah dengan gereja yang sudah disucikan dan disempurnakan, supaya kita layak masuk ke dalam pesta kawin Anak Domba ini, kita harus mengalami tanda keubahan sampai menjadi sama seperti kelima gadis bijaksana yang berhasil masuk ke dalam perjamuan, setelah itu pintu akan ditutup dan tidak ada lagi kesempatan untuk mencari kebenaran.
Pergunakan waktu dan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya dengan cara hidup di dalam ibadah dan pelayanan yang didasari dengan kasih.