Senin, 21 Juni 2010

Bible Study - JUNI 2010

"HARI PENTAKOSTA"

Kamis - 03 Juni 2010


PELITA bisa menyala karena ada minyak dan sumbu. SUMBU ini berbicara : ada kerelaan mengalami sengsara karena melakukan firman Tuhan, bukan karena dosa. Juga berbicara ada harga yagn harus dibayar jika ingin menjadi terang bagi sesama. 1 Petrus 4 : 12 mengatakan bahwa penderitaan itu dibaratkan seperti "nyala api siksaan" yang datang sebagai ujian, untuk menguji bagaimana kasih kita kepada Tuhan apakah masih tetap menyala walau sedang mengalami banyak ujian?
Oleh sebab itu supaya sumbu jangan habis/hancur ketika sedang pelita sedang dinyalakan harus tetap tersedia "minyak" yang cukup sebab pelita itu tidak boleh kekurangan minyak apalagi kalau sampai habis. Selagi pelita itu tetap penuh dengan minyak, pelita itu akan tetap menyala dan mengeluarkan sinarnya dan sumbu itu juga tidak akan habis terbakar.
Demikian juga selama urapan Roh Kudus ada di dalam hidup kita, maka hidup kita akan tetap memancarkan cahaya, tidak akan terpengaruh oleh gelapnya dosa dan tidak akan bersungut-sungut walau sedang mengalami penderitaan.

Ada dua (2) fungsi minyak urapan, yaitu:

1. UNTUK MENJAGA HATI DAN PIKIRAN.
Imamat 21 : 12 untuk menjaga hati dan pikiran supaya jangan sampai tercemar oleh dosa, imam-imam yang telah dikhususkan tidak boleh keluar dari tempat kudus, harus tetap berada di tempat kudus supaya terpelihara hati dan pikirannya. Minyak urapan yang dicurahkan ke atas kepala itu berfungsi menjaga supaya hati dan pikiran jangan rusak/tercemar, sebab kalau pikiran sudah rusak apalagi hati kalau sudah rusak, maka seluruh hidupnya juga akan rusak. Hati dan pikiran bisa mempengaruhi seluruh tubuh. TEtapi kalau tetap berada di dalam tempat kudus, ia akan tetap terikat dengan Tuhan lewat ibadah dan pelayanan.
Demikian juga kalau Roh Kudus sudah mengurapi kita, penderitaan dan kesukaran pun akan menjadi ringan, tidak ada satu masalah pun yang bisa mempengaruhi hidup kita. Mengapa? sebab hati kita sudah dijaga oleh Roh Kudus dan pikiran kita pun tidak lagi memikirkan hal-hal yang negatif, tetapi sudah yang positif. Jadi pengurapan yang dari Roh Kudus ini sangat berfungsi untuk menjaga kepala supaya dapat memikirkan yang jernih, dan kalau pikiran kita sudah jernih, barulah kita dapat memikirkan dan mencari perkara-perkara yang di atas (Kolose 3 : 1 - 2)
Kalau Tuhan sudah mencurahkan Roh Kudus-Nya, kasih ALlah akan dicrahkan juga di dalam hati kita sehingga kita dapat berpengharapan kepada Tuhan, bagi orang suci, yaitu yang hati dan pikirannya dijaga Roh Kudus semuanya menjadi suci. Sebaliknya bagi orang yang tidak beriman, baik hati dan pikirannya pun tidak ada yang suci.

2. UNTUK MENJAGA PELAYANAN KITA.
Imamat 24 : 1 - 4 supaya Pelita tetap menyala harus ada "minyak zaitun tumbuk yang tulen" untuk lampu. Ini adalah berbicara pekerjaan Roh Kudus yang berfungsi menjaga supaya kita tetap setia mengikuti mau pun melayani Tuhan, sama seperti Pelita yang tetap menyala di tempat kudus. Roh Kudus kalau sudah dicurahkan di dalam hati kita, Roh Kudus itu akan menjaga pelayanan kita sampai jemaat itu terbentuk menjadi "tubuh Kristus."
1 Korintus 12 : 13 yang disebut "tubuh Kristus" adalah mereka yang sudah berada di dalam satu Roh, yaitu yang telah DIBABTIS menjadi satu tubuh dan yang DIBERI MINUM dari satu Roh. Baik orang Yahudi mau pun orang Yunani (=kafir), kalau tidak dibabtis dengan Roh Kudus tidak akan bisa menjadi satu tubuh, yaitu menjadi tubuh Kristus. Apalagi kita, gereja Tuhan yang berasal dari kafir, kalau tidak menjadi satu tubuh dengan bangsa Israel, maka kita tidak akan pernah diselamatkan.
Mengapa? sebab firman Tuhan telah mengatakan bahwa bangsa kafir itu hidup tanpa iman, tanpa pengharapan dan tanpa Tuhan. Karena bagi kita, fungsi Roh Kudus itu bukan hanya membawa supaya berbahasa Roh, bernubuat, dll, tetapi lebih lagi untuk membabtiskan kita supaya menjadi satu tubuh, yaitu menjadi tubuh Kristus. Setiap orang yang sudah dipenuhi dengan Roh Kudus, akan dipimpin oleh Roh, baik dalam hidup sehari-hari (=ketika dirumah, ketika sedang dalam perjalanan, ketika sedang dalam aktivitas bekerja atau berusaha), terlebih lagi ketika sedang dalam beribadah mau pun melayani Tuhan.
Itu sebabnya firman Tuhan sangat menekankan supaya kita memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera (Efesus 4 : 3) sehingga satu dengan yang lain bisa saling mengasihi, saling mengampuni, tidak ada kebencian atau pun iri hati tetapi yang ada adalah satu dengan yang merasa satu kesatuan yang tidak terpisahkan oleh apapun. Efesus 4 : 4 - 6 kalau kita sudah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera maka Roh itu akan membawa kita menjadi: satu tubuh, satu Roh, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu babtisan dan satu ALlah.
Kemudian pekerjaan Roh Kudus itu adalah untuk memberikan rasul-rasul, nabi-nabi, pemberita-pemberita Injil, gembala-gembala dan pengajar-pengajar (=5 jabatan dari Roh Kudus) yang berfungsi untuk MEMPERLENGKAPI orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan demi terbentuknya "TUBUH KRISTUS" yang sempurna, yang telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah bawa Yesus itu adalah benar-benar Mempelai Pria Sorga yang segera akan datang untuk menjemput gereja-Nya.

Jadi baik sebagai jemaat mau pun sebagai hamba-hamba Tuhan, kita harus tetap berada di dalam pengurapan Roh Kudus supaya hati dan pikiran kita terjaga demikian juga dengan pelayanan kita. Jangan mau gagal di tengah jalan, jangan mau gugur imanmu, tetapi tetaplah setia mengikuti Tuhan dan melayanilah dengan penuh pengabdian, maka Kristus yang adalah Mempelai Pria Sorga akan memperlengkapi kita semua sampai terbentuk menjadi tubuh Kristus yang sempurna. H A L E L U Y A ........!!!!!!!



“PEKERJAAN ROH KUDUS”

Kamis - 10 Juni 2010


Dalam terang Tabernakel ada tiga (3) pintu:
1. Pintu Gerbang
2. Pintu Kemah
3. Pintu Tirai.

Pintu Gerbang = pintu yang terbuka kepada orang-orang yang masih di luar Tuhan atau orang-orang berdosa.
Pintu Kemah = pintu yang terbuka kepada orang-orang yang sudah percaya dan yang rindu untuk dikuduskan.
Sedangkan Pintu Tirai = pintu yang terbuka kepada orang-orang yang telah dikuduskan supaya disempurnakan menjadi sama seperti Kristus, menjadi mempelai perempuan-Nya. Khusus Pintu Kemah, tidak semua orang bisa melewati pintu ini sebab ada tindakan yagn harus dilakukan, yaitu menanggalkan segala keinginan daging, melepaskan segala kesenangan karena dosa dan dunia. Demikian juga tidak semua orang bisa dipenuhi Roh Kudus, walau pun sudah percaya tetapi kalau tidak bertobat dan kalau tidak dibabtis dengan babtisan yang benar, maka Roh Kudus tidak akan dicurahkan kepadanya.
Kisah Para Rasul 2 : 1 - 4 menjelaskan semua orang percaya berkumpul disatu tempat yaitu rasul-rasul dan mereka yang setia mengikuti Yesus. Orang-orang percaya inilah nantinya yang dipenuhi oleh Roh Kudus lalu mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang telah diberikan Roh Kudus itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Yang dimaksud orang-orang percaya di sini adalah mereka yang sudah percaya, sudah bertobat dan sudah dibabtis dengan babtisan yang benar.
Maka orang Kristen yang sudah dipenuhi oleh Roh Kudus itulah yang bisa masuk kedalam Ruangan Kudus, yang akhirnya disebut sebagai Bait Allah, tempat Roh Kudus tinggal (1 Korintus 3 : 16 - 17). Sehingga dalam Wahyu 11 : 1 Bait Suci & Mezbah akan diukur dengan tongkat pengukur, Bait Suci itu menunjuk Ruangan Suci sedangkan Mezbah itu menunjuk kepada Mezbah Dupa, yaitu orang-orang yang sudah memilik doa dan penyembahan yang benar.
Tetapi kalau Pelataran/Halaman tidak diukur sebab telah diserahkan kepada bangsa-bangsa lain, yaitu antikristus untuk diinjak-injak selama 3 ½ tahun. Pelataran ini menunjuk kepada orang-orang Kristen yang sudah percaya, sudah bertobat, sudah dibabtis dengan air, tetapi belum penuh dengan Roh Kudus.
Setiap orang yang belum penuh dengan Roh Kudus, tidak boleh masuk ke dalam Bait Allah (=Ruangan Suci) dan belum layak disebut tubuh Kristus. Mengapa? sebab setiap orang yang belum memiliki Roh Kristus, ia belum dapat disebut sebagai milik Kristus (Roma 8 : 9). Bahkan setiap orang yang belum memiliki Roh Kristus, tidak mungkin bisa berkenan kepada ALlah. Mengapa? sebab ia hidup masih menuruti keinginan dagingnya yang membuat ia tidak takluk kepada hukum ALlah, yaitu firman Tuhan sehingga setiap orang yang masih menuruti keinginan dagingnya ia masih menjadi seteru kepada Allah (ayat 6 - 8)
Dan kalau kita lihat dalam 1 Korintus 12 : 13 yang layak disebut sebagai tubuh Kristus adalah mereka yang sudah berada dalam satu Roh, yang telah dibabtis menjadi satu tubuh dan yang diberi minum dari satu Roh. Baik orang Yahudi maupun orang Yunani, baik budak maupun orang merdeka harus berada di dalam satu Roh dan diberi minum dari satu Roh, inilah nanti yang akan dibabtis menjadi satu tubuh, yaitu menjadi “tubuh Kristus.” Apalagi kita, gereja Tuhan yang berasal dari bangsa kafir, kalau tidak menjadi satu tubuh dengan orang Yahudi, maka kita tidak akan diselamatkan bahkan kita tidak akan dapat disebut sebagai tubuh Kristus.
Jadi bagi kita, gereja Tuhan yang berasal dari bangsa kafir, fungsi Roh Kudus itu bukan hanya memberi bahasa Roh, bukan hanya untuk bernubuat, tetapi untuk membabtiskan kita supaya menjadi satu tubuh dalam tubuh Kristus, yang dipenuhi dan yang dipimpin oleh Roh Kudus. Dengan demikian kita akan layak disebut sebagai milik kepunyaan Tuhan, yang dikuduskan dan disempurnakan menjadi sidang mempelai perempuan-Nya. H A L E L U Y A .......!!!!!!!!



“PEKERJAAN ROH KUDUS”

Kamis - 17 Juni 2010


Karena Tuhan Yesus telah naik ke sorga supaya Roh Kudus dicurahkan ketengah-tengah kita, maka kita juga harus mengalami seperti yang telah dialami Tuhan Yesus:

1). Kalau Yesus tersalib, maka kita juga harus tersalib bagi dosa, bagi dunia dan segala keinginan daging.
2). Kalau Yesus telah bangkit, maka kita juga akan dibangkitkan bersama-sama dengan Kristus, kita akan diberi kuasa supaya menang atas dosa.
3). Kalau Yesus telah naik, maka kita juga akan dibawa masuk ke dalam kerajaan sorga, layak untukdipermuliakan bersama dengan Kristus dalam segala kemuliaan-Nya.

Maka Kisah Para Rasul 2 : 5 - 13 firman Tuhan menjelaskan segala suku dan segala bangsa (=ada 17 bahasa) menjadi satu di dalam Tuhan setelah pekerjaan Roh Kudus dinyatakan kepada murid-murid dan orang-orang percaya. Roma 8 : 2 firman Tuhan memberi satu ketegasan kepada kita bahwa Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kita dalam Kristus baik dari hukum dosa maupun dari hukum maut. Efesus 2 : 1 mengatakan bahwa dahulu kita telah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa kita, tetapi syukur kepada Tuhan, oleh Roh Kudus-Nya kita telah dihidupkan kembali bahkan telah dibebaskan dari kutuk dosa dan hukum Taurat. Bahkan dalam Roma 8 : 10 - 11 lebih ditegaskan lagi jika Roh Kudus telah ada di dalam hidup kita, sekali pun tubuh telah mati karena dosa, sekarang telah dihidupkan kembali oleh Roh Kudus supaya kita mampu hidup di dalam kebenaran. Roh Kudus itulah yang mampu membangkitkan kita dari tubuh kita yang fana ini. Sama seperti Yesus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh Roh Kudus, demikian juga kita akan dibangkitkan oleh Roh Kudus, kita akan mengalami seperti yang telah dialami oleh Tuhan Yesus.
Maka dalam Kisah Para Rasul 2 : 41 - 47 firman Tuhan menjelaskan bagaimana pekerjaan Roh Kudus yang luar biasa yang telah dinyatakan kepada jemaat mula-mula sehingga mereka mampu memiliki cara hidup yang baik:

*Memberi diri dibabtis,
**bertekun dalam pengajaran rasul-rasul,
***bertekun dalam persekutuan dan
****berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Inilah yang membuat sehingga jumlah merekabertambah menjadi tiga ribu jiwa.
Dan tidak cukup sampai disitu, pekerjaanRoh Kudus itu juga membuat semua orang yang telah menjadi percaya itutetap bersatu dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama. Puncaknya: jemaat yang pertama itu mampu bertekun dan dengan sehatiselalu berkumpul tiap-tiap hari di bait Allah (Kisah Para Rasul 4 : 31 ).
Dan dalam Lukas 9 : 23 Tuhan Yesus memberitahukan syarat untuk mengikuti Yesus, yaitu: menyangkal diri dan memikul salib setiap hari. Jadi setiap orang yang rindu memiliki cara hidup jemaat yang mula-mula ini, ia harus mampu menyangkal diri dan memikul salibnya, bukan satu hari, bukan satu minggu, bukan satu bulan atau satu tahun saja, tetapi harus setiap hari.
Selama manusia itu masih mempertahankan cara hidupnya yang lama, ia tidak akan mampu menyangkal diri apalagi untuk memikul salibnya setiap hari. Terimalah Roh Kudus, hiduplah dalam pimpinan-Nya supaya engkau mampu menyangkal diri dan memikul salib setiap hari. Haleluya........!!!!!


"PEKERJAAN ROH KUDUS"

Bible Study, Kamis - 24 Juni 2010


Saudara-saudara, Tuhan Yesus Kristus sebagai Mempelai Pria Sorga yang akan datang kembali, Ia disebut sebagai "ANAK DOMBA YANG TELAH DISEMBELIH". Buktinya setelah Yesus bangkit dari antara orang mati dan terangkat ke sorga, Ia disebut sebagai Anak Domba yang telah disembelih. Wahyu 5 : 6 "...............di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih,......" Wahyu 5 : 9 ".............Engkau layak menerima gulungan kibat itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah memlei mereka bagi ALlah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa."
Ini membuktikan bahwa Yesus setelah naik ke sorga dan duduk dalam kemuliaan-Nya , tidak melupakan apa yang telah dikerjakan-Nya selama Ia turun ke dunia, Ia telah mati di kayu salib sebagai korban penghapus dosa untuk memperdamaikan manusia yang telah berdosa dengan Bapa di sorga. Kita bisa diperdamikan dengan Bapa hanya oleh korban Kristus. Tanda salib ini tidak pernah hilang dari diri Tuhan Yesus, tanda ini akan tetap ada sampai gereja yang sempurna itu diangkat menjadi sidang mempelai perempuan.

Untuk itulah Roh Kudus dicurahkan ke tengah-tengah umat-Nya supaya kita yang selama ini telah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa, diberi kehidupan, yang selama ini telah jauh dari kebenaran supaya hidup dalam kebenaran. Pekerjaan Roh Kudus itu sangat penting dalam hidup manusia, untuk menginsafkan dunia akan dosa, akan kebenaran dan akan adanya penghakiman. Roh Kudus itu juga bekerja memberi kekuatan/kuasa supaya kita jangan terus menerus dikalahkan oleh keinginan daging kita sendiri. Kalau Roh Kudus sudah bekerja, Ia akan membawa kita kepada seluruh kebenaran, Ia akan membawa hidup kita untuk mengalami tanda keubahan yang diperbaharui dari sehari ke sehari.

Selama manusia itu masih tetap mempertahankan keinginannya, dan selama manusia itu tetap mempertahankan cara hidupnya yang lama, maka ia tidak mungkin bisa menyangkal dirinya apalagi untuk memikul salib setiap hari. Dan pada hari-hari yang lalu kita sudah melihat, bahwa arti "memikul salib" itu sama dengan "menyalibkan daging" dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Paulus sebagai rasul Kristus berulang-ulang mengatakan: ia telah disalibkan dengan Kristus. Galatia 2 : 19 Paulus setelah menjadi rasul Kristus telah disalibkan dengan Kristus supaya bisa hidup untuk Allah. Sehingga Paulus dapat merasa, ia hidup tetapi bukan ia sendiri lagi yang hidup, melainkan Kristus juga telah hidup di dalam dirinya (ayat 20).
Jadi dari ayat ini dapat kita petik, supaya Kristus hidup di dalam diri kita maka kita juga harus sama seperti Paulus: disalibkan bersama dengan Kristus. Artinya: kita harus mampu menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Sehingga setiap orang yagn sudah tersalib bagi Kristus, puncaknya: tidak mau bermegah selain di dalam Kristus Yesus, kebahagiannya adalah berjalan bersama dengan Kristus walau pun harus mengalami banyak-banyak penderitaan (Galatia 6 : 14).
- walau menderita, tetapi tetap percaya dan berharap kepada Tuhan
- walau sakit, tetapi tetap setia beribadah kepada Tuhan
- walaup mengalami banyak pencobaan, tetapi tidak lemah dan tidak putus asa


Dibawah ini kita bisa melihat contoh orang yang tidak hidup dalam Roh mau pun yang hidup dalam Roh:

SAUL, ketika diangkat menjadi rasa Israel memang diurapi dengan minyak urapan, tetapi sumber minyaknya dari "buli-buli tanah". Ini berbicara hidup yang tidak dipimpin oleh Roh dan tidak dikuasai oleh Roh Kudus, tetapi hidup menurut keinginan diri sendiri = hidup dalam daging. Firman Tuhan berkata setiap orang yang tetap hidup menurut daging akan mati, dan memang benar karena Saul tidak hidup menurut Roh akibatnya ia dan keluarganya kian lama kita lemah. Saul memang diurapi, tetapi tidak mampu menyangkal diri, ia tidak mampu mengalahkan pikirannya. Inilah yang membuat sehingga akhirnya Saul mati bunuh diri.

DAUD, ketika diangkat menjadi raja Israel diurapi dengan minyak urapan dari "tabung tanduk", ini berbicara urapan Tuhan dalam kuasa Roh Kudus-Nya yang memberi kekuatan sehingga Daud selalu menang ke mana pun ia pergi berperang. Kalau Saul kian lama kian lemah, tetapi Daud kian lama kita kuat. Kalau Saul mati dalam keadaan putus asa, tetapi Daud selalu limpah dengan kemenangan sebab Tuhan selalu bersamanya.
Proses untuk mendapatkan "tabung tanduk" = ada proses penyembelihan, harus mati dulu supaya tanduknya bisa diambil. Demikian juga supaya kita bisa hidup dalam kuasa/pimpinan Roh Kudus, kita harus mengalami proses kematian. Tetapi yang mati disini bukan secara hurufiah, tetapis secara rohani, yaitu: menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Kalau segala keinginan daging sudah dimatikan, barulah kita akan mengalami limpah kuasa Roh Kudus, kita akan dipimpin dan dikuasai Roh Kudus untuk melakukan segala yang dikehendaki Tuhan.
Efesus 3 : 16 Roh Kudus yang memenuhi kita itu akan "menguatkan" dan "meneguhkan" kita sampai kepada batin kita. Batin = bagian yang paling dalam, ini harus dikuatkan dan yang mampu menguatkannya hanyal Roh Kudus yang bisa masuk sampai ke dalam hati kita. Yohanes 15 : 25 - 27 bahkan kita juga akan mengalami pekerjaan Roh Kudus yang luar biasa, Roh Kudus itu akan bekerja untuk memberi "penghiburan" ketika sedang mengalami banyak pencobaan, ketika sedang menderita, bahkan ketika kita sedang sakit.
Karena itu sebagai jemaat Tuhan, kita harus mampu menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya supaya kita bisa mengalami pekerjaan Roh Kudus yang luar biasa itu.