Rabu, 13 Januari 2010

Bible Study - Januari 2010

“TANDA PEMBAHARUAN HIDUP”

Bible Study/Ibadah Tutup Tahun
31 Desember 2009

Saudara-saudara, pada akhir zaman, yaitu menjelang kedatangan Tuhan yang kedua kalinya, ada satu pelajaran penting yang harus kita ketahui, yaitu pelajaran tentang “pohon ara”. Lukas 11 : 12 - 14 Pohon Ara ini adalah pohon yang pernah dikutuk oleh Yesus, ini menunjuk kepada keadaan manusia yang pernah terkutuk yang diakibatkan oleh dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggaran. Tetapi disamping itu, pohon ara ini juga berbicara keadaan hidup manusia yang sudah mengalami tanda keubahan hidup.
Sebagai contoh kita bisa melihat kehidupan Ayub yang dipulihkan kembali lebih dari yang sebelumnya (Ayub 42 : 1 - 6). Penyebabnya: karena Ayub punya sikap yang benar: mau memperhatikan firman Tuhan. Keyakinan Ayub, ia yakin bahwa Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu dan ia juga yakin bahwa tidak ada rencana Tuhan yang gagal. Untuk mendapat pemulihan dari Tuhan, perubahan pertama yang dimiliki oleh Ayub adalah berubah dalan hal pandangan percaya yang benar akan firman Tuhan, bukan hanya percaya di mulut tetapi benar-benar percaya dalam hati dan tindakannya. Ayub 19 : 25 - 27 kepercayaan Ayub: ia yakin bahwa Penebusnya benar-benar hidup. Maka walau pun kulit tubuhnya sudah sangat rusak, ia tetap yakin bahwa tanpa daging pun ia dapat melihat Tuhan. Ayub melihat dan menyaksikan sendiri bahwa Tuhan memihak kepadanya.
Sauadara-saudara, supaya jangan hidup dalam kekuatiran, Yesus berkata supaya kita emandang burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai namun diberi makan. Supaya kita bisa sama seperti Ayub, hidup tanpa kekuatiran Matius 6 : 33 kita harus mengutamakan kebenaran lebih dari pada yang lain. Sebab jika kita sudah mengutamakan kebenaran lebih dari pada yang lain, maka kita pasti akan dapat melihat dan memperhatikan firman nubuatan, yaitu firman yang memperlihatkan kepada kita apa yang akan terjadi di kemudian hari. Khusus dalam Matius 24 : 14 nubuat yang terakhir, yang ketujuh, yang disampaikan Tuhan Yesus: Injil kerajaan akan diberitakan ke seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua orang. Injil Kerajaan adalah berbicara tentang Tabernakel Allah yang akan dinyatakan kepada umat-Nya. Sebab dalam Ibrani 8 : 5 firman Tuhan telah mengatakan Tabernakel itu adalah gambaran dan contoh kerajaan sorga yang diperlihatkan Allah kepada Musa di atas gunung.
Di samping itu, Injil kerajaan ini juga berbicara berita tentang kesempurnaan gereja Tuhan yang dibentuk dan dipersiapkan supaya menjadi mempelai perempuan Kristus, gereja Tuhan itu harus dikuduskan dan bahkan harus disempurnakan. Puncaknya Wahyu 21 : 2 Tuhan memperlihatkan kota yang kudus, yaitu Yerusalem yang baru, yang turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Supaya ini bisa terwujud, Matius 14 : 21; 15 : 38 perlu kita perhatikan sebanyak dua kali Tuhan Yesus mengadakan mujizat memberi makan lima ribu orang dan empat ribu orang. Kalau kita lihat yang dihitung disini hanya laki-laki saja, tidak termasuk perempuan mau pun anak-anak.
Timbul pertanyaan: mengapa perempuan dan anak-anak tidak termasuk dalam hitungan?
Apakah Tuhan itu tidak sayang kepada perempuan dan anak-anak, apakah perempuan dan anak-anak itu tidak boleh masuk ke dalam kerajaan sorga? Bukan karena Tuhan tidak sayang dan bukan karena mereka tidak boleh masuk dalam kerajaan sorga, tetapi ini berbicara sikap dalam menanggapi firman Tuhan. Sebagai jemaat Tuhan, kita semua baik laki-laki, perempuan bahkan anak-anak, harus punya sikap yang sama dalam menanggapi firman Tuhan, yaitu bersikap sebagai laki-laki.

Mengapa harus memiliki sikap seperti laki-laki?
Firman Tuhan dalam 1 Korintus 16 : 13 - 14 menjelaskan kepada kita sikap sebagai laki-laki ada tiga (3) hal yang sangat penting kita perhatikan, yaitu:
*berjaga-jaga,
**berdiri teguh dalam iman (tidak gugur imannya)
***dapat melayani Tuhan dengan kasih.
Itu sebabnya firman Tuhan begitu tegas mengatakan: “Bersikaplah sebagai laki-laki!” Ini perintah Tuhan yang sangat perlu kita perhatikan.
Maka setiap orang yang sudah masuk ke dalam kegerakan rohani, yaitu yang sudah mengalami tanda keubahan dalam hidup, kita semua mampu bersikap sebagai laki-laki, tetap berjaga-jaga dalam setiap waktu, tetap kuat dalam iman walau sedang dalam penderitaan dan selalu giat dalam melayani Tuhan. Atau dengan kata lain: kepengikutan kita kepada Tuhan tidak dapat terpengaruh oleh segala keadaan. Dan jika kita sudah bersikap sebagai laki-laki, barulah kita bisa memperhatikan nubuat yang terakhir tersebut, yaitu mempersiapkan diri supaya layak masuk dalam kerajaan Allah.
Walaupun dalam Matius 24 : 12 Yesus telah mengatakan bahwa menjelang kedatangan Tuhan yang kedua kalinya, kedurhakaan akan semakin bertambah dan kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin, namun gereja Tuhan yang sudah mengalami tanda keubahan itu tidak perlu takut lagi. Sikap kita sebagai laki-laki itu pasti dapat mengatasi semuanya sehingga kita pasti dapat bertahan, akan tetap tinggal di dalam Tuhan dan tidak tergoyahkan. Jadi keberhasilan kita sangat ditentukan oleh sikap kita sendiri. HALELUYA ...!!!


“PELAJARAN TENTANG POHON ARA”

Bible Study - 14 Januari 2010

Matius 24 : 14 nubuat terbesar dan yang terakhir digenapi : Injil Kerajaan akan diberitakan ke seluruh dunia menjadi kesaksian. INJIL KERAJAAN = berbicara Tabernakel, juga berbicara kegerakan hujan akhir di mana akan terjadi kegerakan rohani yang sangat besar, Tuhan akan mencurahkan kuasa-Nya untuk memulihkan keadaan umat-Nya. Itu sebabnya dalam Amos 3 : 7 firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Maka sikap kita sebagai jemaat Tuhan mau pun sebagai hamba-hamba Tuhan, tidak cukup kalau hanya disebut sebagai orang percaya saja, tetapi harus mengalami peningkatan demi peningkatan sampai hidup kita ini benar-benar sesuai dengan kehendak-Nya.
Kalau dalam kegerakan hujan awal, Injil keselamatan diberitakan ke seluruh dunia, supaya banyak orang percaya kepada Yesus dan diselamatkan. Tetapi dalam kegerakan hujan akhir, yang diberitakan adalah Injil Kerajaan sorga, diberitakan kepada seluruh dunia supaya semua orang yang sudah percaya itu mengalami peningkatan rohani, dibaharui dari sehari ke sehari sampai memiliki sifat Kristus. Maka kegerakan hujan akhir ini bisa kita lihat penampilannya dalam Wahyu 6 : 2 “penunggang kuda putih” akan maju sebagai pemenang. Jadi kuda putih ini adalah berbicara kegerakan hujan akhir, Kristus tampil dalam segala kekuatan dan kuasa-Nya untuk merebut kemenangan.
Dilanjutkan dalam Wahyu 19 : 11 - 16 penunggang kuda putih itu disebut sebagai: “Yang Setia dan Yang Benar”, dan nama-Nya ialah “Firman Allah.” Setiap orang yang mau mengikuti penunggang kuda putih ini juga pasti akan mengalami kemenangan demi kemenangan, juga akan disebut sebagai pemenang. Hanya kuncinya: kita juga harus setia mengikut Tuhan, harus setia melakukan segala perintah Tuhan dan selalu taat dan dengar-dengaran akan firman Tuhan. Maka pelajaran tentang pohon ara (Matius 24 : 32 - 36) seperti yang sudah kita lihat dan pelajari pada minggu-minggu ini harus menjadi pelajaran penting, harus kita perhatikan dengan sungguh-sungguh.
Sebab kita sudah mengetahui bahwa pelajaran tentang pohon ara ini adalah pelajaran tentang tanda keubahan hidup, hidup yang dahulu berada dalam kutuk, sekarang sudah beroleh kesempatan untuk masuk ke dalam kerajaan sorga.
Ranting-ranting yang melembut = hati yang mau menerima kuasa Tuhan dalam firman-Nya, Amsal 10 : 5 mengumpulkan pada musim dingin = mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya, kemudian dijelaskan lagi dalam Amsal 30 : 25 sikap yang baik itu seperti "semut" yang menyediakan makanannya pada musim panas, artinya : tahu mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Jika pohon ara sudah melembut dan mulai bertunas, maka musim panas sudah dekat, Yesus mengatakan jika sudah melihat semuanya ini, berarti waktu kedatangan Tuhan yang kedua kalinya sudah dekat, sudah di ambang pintu. Mari kita perhatikan firman Tuhan ini dengan sebaik-baiknya supaya kita juga bisa seperti semut dapat mengumpulkan makanan tepat pada waktunya. Sebab jika tidak berhasil mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya, atau jika tidak masuk ke dalam suasana musim panas, akan terjebak ke dalam musim dingin, rohani menjadi dingin, tidak ada gairah untuk beribadah mau pun untuk melayani Tuhan. Suasana musim dingin ini sangat mempengaruhi rohani seseorang, suasana dingin rohani ini membuat orang Kristen tidak memperhatikan firman Tuhan, ia hanya melihat keadaannya sendiri. Dan penyebab dingin rohani itu sendiri adalah karena kedurhakaan, kedurhakaan inilah yang membuat banyak anak-anak Tuhan menjadi dingin rohani. Setiap orang yang sudah terjebak ke dalam suasana dingin rohani, pertama yang hilang dari dirinya adalah kasih, ia tidak lagi mengasihi Tuhan mau pun firman Tuhan. Maka tidak heran kalau dalam 1 Korintus 16 : 22 firman Tuhan begitu tegas mengatakan: “Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Maranata.” Jadi jelas, setiap orang yang tidak hidup dalam kasih, sesungguhnya ia sedang berada dalam masalah besar, yaitu sedang berada dalam kutuk. Kalau keadaannya tetap seperti ini, kalau Tuhan datang sudah jelas ia akan tertinggal dan akan masuk ke dalam aniaya antikris.
Karena itu sebagai jemaat Tuhan, kita harus mengetahui bahwa Tuhan itu sangat menginginkan dan merindukan supaya kita mengalami tanda keubahan hidup, jangan pertahankan hidup dalam kutuk tetapi berjanjilah dengan sungguh-sungguh melakukan segala perintah Tuhan. Dari hidup yang terkutuk, harus mau diubah supaya menjadi manusia rohani yang sudah dibaharui dari hari ke hari, kemudian setelah kita diubahkan menjadi manusia rohani harus ditingkatkan lagi, harus mau diubah dan dibaharui oleh firman Tuhan sampai berhasil memiliki sifat-sifat Kristus. Jadi pada dasarnya, setiap orang yang sudah mengalami tanda keubahan hidup itu ditandai dengan sifat-sifatnya atau karakternya sudah sama seperti Kristus, semua sesuai dengan firman Tuhan.


“PELAJARAN TENTANG POHON ARA”

Bible Study - 21 Januari 2010

Saudara-saudara, firman Tuhan mengatakan bahwa kedatangan Tuhan sudah sangat dekat, sudah diambang pintu, dan prosesnya begitu cepat sehingga tidak ada seorang pun yang dapat mengetahuinya. Karena itu sebagai persiapan supaya kita berhasil menyambut kedatangan-Nya, ada satu pelajaran penting yang harus kita perhatikan dengan baik-baik, yaitu “pelajaran tentang pohon ara”. Dan selama ini kita sudah beberapa kali melihat dan mempelajari tentang pohon ara, yaitu pelajaran yang berpokuskan tentang tanda keubahan hidup. Tanda keubahan hidup itu dimulai dari orang berdosa diubah menjadi orang benar, yang dikuduskan dan disempurnakan supaya layak menjadi sidang mempelai perempuan Kristus. Karena itu, supaya kita berhasil menyambut kedatangan Tuhan, ada sikap yang harus kita miliki, yaitu: cara mendengar yang baik.
Jika mendengar dengan baik, membuat kita dapat memperhatikan segala sesuatu dengan baik, cepat tanggap akan segala sesuatu dan tidak akan terpengaruh dengan perkara-perkara dosa., fokusnya hanya mengikut Tuhan dan mempersiapkan diri. Dan jika mendengar dengan baik, membuat kerohanian kita bertumbuh dengan baik sebab dapat mengerti akan firman maupun akan segala kehendak Tuhan. Supaya kita berhasil memiliki tanda keubahan hidup, pertama-tama sikap yang kita miliki: memperhatikan firman Tuhan dengan baik = memperhatikan kemurahan Tuhan.
Artinya: Jika kita sudah memperhatikan firman Tuhan, dari pihak Tuhan: IA akan menunjukkan kemurahan-Nya, untuk membela dan memelihara kita dalam setiap waktu.

Ada tiga (3) kemurahan Tuhan yang perlu kita miliki, yaitu:

1) Soal kebutuhan hidup : akan makan dan minum.
Markus 8 : 1 - 10 ketika Tuhan Yesus melihat orang banyak yang mengikuti-Nya, hati-Nya tergerak oleh belas kasihan karena mereka tidak mempunyai makanan. Tuhan Yesus menunjukkan kemurahan-Nya, walau pun banyak jumlah orang yang mengikuti-Nya, Tuhan Yesus sanggup memberi mereka makan sampai kenyang bahkan sampai ada sisa tujuh bakul penuh. Demikian juga, jika kita mau mendengar dan memperhatikan firman Tuhan, maka Tuhan juga akan menunjukkan kemurahan-Nya untuk mencukupkan segala kebutuhan kita dalam segala hal.
2).Soal kesehatan: tubuh yang dipelihara.
Markus 1 : 40-42 ketika seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut memohon bantuan-Nya (=memohon kemurahan), maka tergeraklah hati Tuhan Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya dan menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplan penyakit orang kusta itu, dan ia menjadi tahir. Arti perkataan Yesus: "Aku mau, jadilah engkau tahir" = Tuhan mau memberikan kemurahan-Nya memberi kesembuhan kepada orang yang sakit.
Demikian juga berlaku bagi setiap orang sakit, kalau mau datang kepada Tuhan Yesus memohon dengan sungguh-sungguh dengan memperhatikan firman Tuhan, maka Tuhan akan memberi kesembuhan sebagai bukti Yesus peduli akan kesehatan kita, Yesus peduli dengan tubuh jasmani kita. Kuncinya: datang kepada Yesus dengan sungguh-sungguh dengan merendahkan diri dihadapan-Nya sambil memohon kemurahan-Nya. Maka separah apapun penyakitmu, seberat apapun derita yang engkau tanggung, Tuhan akan menunjukkan kemurahan-Nya untuk memberikan kesembuhan.
3). Soal penghiburan.
Tuhan Yesus juga mau memberikan penghiburan kepada setiap orang yang membutuhkan penghiburan. Lukas 7 : 13 - 14, ketika Tuhan Yesus membangkitkan orang muda di kota Nain, hati-Nya tergerak oleh belas kasihan setelah melihat kesedihan hati janda yang telah ditinggal mati oleh anaknya. Maka Tuhan Yesus berkata kepadanya: “Jangan menangis”. Ini membuktikan Tuhan Yesus sangat peduli dengan orang-orang yang sedang dalam masalah termasuk kepada orang yang sedang mengalami kematian anak sekali pun. Kalau kita mau memperhatikan firman dan memperhatikan kemurahan Tuhan, maka Tuhan bersedia memberikan penghiburan.

Saudara-saudara, memperhatikan kemurahan Tuhan sama dengan mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Orang yang mau ditolong oleh Tuhan, yang mau disembuhkan, yang mau dihiburkan, harus mau memperhatikan firman Tuhan dengan baik-baik supaya Tuhan menunjukkan kemurahan-Nya. Roma 11 : 22 firman Tuhan mengatakan ada dua hal yang perlu kita perhatikan, yaitu kemurahan dan kekerasan Tuhan. Kepada orang yang mau memperhatikan kemurahan, Tuhan tidak akan memotong/membuang mereka, tetapi kepada orang yang tidak mau memperhatikan kemurahan, Tuhan akan menunjukkan kekerasan-Nya khususnya kepada orang-orang yang telah jatuh. Sebagai jemaat Tuhan, kita jangan hanya memperhatikan kemurahan Tuhan saja, tetapi perhatikan juga kekerasan-Nya supaya ada rasa takut akan Tuhan sehingga kita tidak bermain-main lagi dengan yang namanya dosa atau pelanggaran.