Rabu, 20 Maret 2013

Buletin Bible Study Maret 2013

Yosua pasal 13 


Kamis, 14 Maret 2013

 Saudara-saudara Yosua psl 13 bangsa Israel berhasil merebut daerah-daerah yang sela- ma ini belum berhasil direbut, Tuhan Allah memberikan kemenangan mutlak kepada bangsa Israel. Maka pada psl 13 ini semua suku-suku Israel berhasil mendapatkan daerah-daerah yg selama ini belum direbut yang kemudian dibagi-bagikan kepada semua suku Israel sesuai dgn yang diundikan kepada mereka masing-masing. 

Dan khsusus Yosua psl 13 ini menggambarkan kekristenan secara umum, di mana semua bangsa, semua suku, semua kaum dan bagasa telah mendapatkan keselamatan lewat pengorbanan Yesus di kayu salib. Tetapi Yosua psl 14 menggambarkan kekristenan secara khusus, sebab dalam Yosua psl 14 ini yang diceritakan adalah Kaleb yang berhasil mendapatkan Hebron sebagai milik pusakanya. Kaleb itu satu angkatan dengan Yosua, sama-sama keluar dari Mesir, sama-sama menjadi pelayan dalam pelayanan Musa dan sama-sama menjadi pengintai. Walaupun Kaleb tidak diangkat menjadi pemimpin seperti Yosua, 
tetapi ada tujuh (7) hal sikap yang dimiliki Kaleb: 
 1). Kaleb itu seorang yang dapat dipercaya, orang yang sangat bertanggung jawab. Bilangan 13 : 6; Yosua 14 : 7 Kaleb itu seorang dari dua belas pengintai yang membawa kabar yang sejujur-jujurnya kepada Musa dan bangsa Israel. Kalau kesepuluh pengintai itu memba- wa kabar yang melemahkan tetapi Kaleb dan Yosua membawa kabar yang menguatkan hati. 
 2). Kaleb itu seorang yang gagah berani. Bilangan 14 : 6 - 10 ketika bangsa Israel sedang berada dalam keresahan, Kaleb tampil ke de- pan dan menguatkan hati bangsa Israel bahwa Tuhan pasti memberi kemenangan. Bahkan se- kalipun segenap Israel mengancam hendak melontari Yosua dan Kaleb dengan batu, tetapi me- reka tetap pada prinsip mereka. Seorang pemimpin yang berani mengambil resiko walaupun nyawanya sedang terancam. 
3). Kaleb itu terpelihara dengan baik. Bilangan 14 : 38 Yosua dan Kaleb tetap tinggal hidup sedang kesepuluh pengintai yg lain telah mati karena kena tulah dari Tuhan. Tuhan Allah memelihara Kaleb sampai mencapai umur delapan puluh lima tahun dan tetap kuat. 
4). Kaleb mentahbiskan diri lewat penyerahan hidupnya untuk tetap melayani Tuhan. Ulangan 1 : 36 orang yang mentahbiskan diri kepada Tuhan ditandai dengan sikap mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati. Maka Tuhan pun mengijinkan Kaleb melihat tanah Kanaan
5). Kaleb itu seorang yang teguh, giat dan setia sampai masa tuanya. 
6). Kaleb itu seorang yang tidak terkalahkan, selalu kuat karena Tuhan sertai. 
7). Kaleb itu seorang yang taat kepada pimpinan Tuhan dan Musa maupun Yosua.

Bulletin Maret 2013

“PERJANJIAN ALLAH 
KEPADA SERIBU ANGKATAN”


            Minggu, 17 Maret 2013

          Saudara-saudara, janji Tuhan itu benar-benar pasti, tidak pernah berubah. 2 Petrus 1 : 3 - 4 firman Tuhan menegaskan kepada kita bagaimana Tuhan menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna. Yesus Kristus telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib untuk dijadikan sebagai jemaat-Nya. “Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia” (ayat 4). 
Dari ayat tersebut di atas dapat kita ketahui bahwa dunia yang sekarang yang sedang kita tempati ini sedang lenyap dengan segala keinginannya, penuh dengan hawa nafsu duniawi yang membinasakan. Manusia daging yang selalu mengikuti hawa nafsunya akan menjadi sama seperti Iblis, penuh dengan keinginan-keinginan yang duniawi dengan hawa nafsu yang tidak terkendalikan. Kalau tidak masuk ke dalam rencana Tuhan maka ia akan menjadi sama seperti Iblis dengan segala sifat dan karakternya. Manusia duniawilah yang tidak akan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia ini. 
Tetapi manusia rohani, yaitu orang-orang yang mau menerima firman pengajaran akan hidup dalam kebenaran dan dalam pimpinan Tuhan dan akan menjadi sama seperti Kristus. Manusia rohani akan mengambil bagian dalam kodrat ilahi, artinya akan mengambil sifat dan karakter Kristus dan akan hidup ke arah Kristus sebagai Kepala. Karena itu supaya kita berhak mendapatkan janji-janji Tuhan yang sangat berharga dan yang sangat besar itu, ada proses yang harus kita alami, yaitu: mengalami tanda atau proses kelahiran baru. Yang dimulai dengan percaya yang benar, bertobat yang benar, dibabtis yang benar baik dengan babtisan air maupun dengan babtisan Roh Kudus. 
Yohanes 1 : 12 firman Tuhan mengatakan semua orang yang menerima Kristus akan diberi kuasa supaya menjadi anak-anak Allah. Yaitu yang percaya dalam nama Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Orang yang sudah mengalami tanda kelahiran baru itu bukan dari darah dan daging atau secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Lahir karena percaya kepada firman pengajaran. 1 Petrus 2 : 2 orang-orang yang sudah mengalami tanda kelahiran baru itu selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani supaya bisa bertumbuh terus hingga menjadi dewasa rohaninya. Bertumbuh terus ke arah Kristus sebagai Kepala sehingga menjadi sama dengan Kristus dalam kemuliaan-Nya yang kekal. Karena itu setelah kita mengalami tanda kelahiran baru, kita harus selalu suka mengkonsumsi firman pengajaran. Sebab kalau sudah menerima firman pengajaran maka firman Tuhan itu akan memberi kekuatan supaya kita bisa mengalahkan segala tabiat daging. Bahkan kita juga akan mampu mengalahkan segala hawa nafsu duniawi yang sekarang sedang membinasakan dunia ini. Sama seperti bayi yang baru lahir karena selalu ingin akan air susu yang murni, maka ia akan terus bertumbuh sampai menjadi dewasa. 
Dan ketika otot-ototnya sudah bertambah kuat maka ia sudah siap untuk melakukan banyak pekerjaan dan mampu memikul beban yang berat. Demikian juga orang-orang yang sudah lahir baru, kalau terus mengkonsumsi firman pengajaran, maka ia akan tertumbuh menjadi dewasa. Dalam kedewasaan itu ia akan menjadi kuat menghadapi berbagai-bagai persoalan. Bahkan akan mampu mengalahkan segala tipu daya si Iblis. Iblis itu selalu suka membuat manusia supaya jatuh ke dalam dosa, Iblis selalu ingin menggoda supaya manusia itu menuruti keinginan hawa nafsunya. Tetapi orang-orang yang terpelihara dalam terang firman pengajaran akan terpelihara dengan baik. Kita akan ditudungi dalam perlindungan Tuhan, baik hati, pikiran dan perasaan kita terpelihara dalam firman Tuhan. Saudara-saudara, Wahyu 12 : 7 - 8 menjelas kan bahwa di Sorga saja masih ada peperangan antara Mikhael dan malaikat-malaikatnya melawan naga atau Iblis yang juga dibantu oleh malaikat-malaikatnya. Karena itu kalau di Sorga saja masih ada peperangan maka tidak heran kalau di bumi ini selalu ada perang. Bangsa-bangsa selalu ada saja yang berperang demi untuk melaksanakan kepentingan-kepentingannya. Bahkan dalam rumah tangga atau dalam keluarga juga sering terjadi peperangan yang mengakibatkan kehilangan sukacita dan damai sejahtera. Antara suami dengan istri atau sebaliknya dengan anak-anak bisa terjadi perang rohani kalau tidak berada dalam terang firman Tuhan. Karena itu mari kita pahami dengan baik bahwa janji Tuhan itu sungguh luar biasa bagi setiap orang yang telah diterangi hatinya. 
Kita harus percaya bahwa : 

                    - janji Tuhan itu tidak bisa dibatasi oleh waktu 
                 - janji Tuhan itu tidak bisa dibatasi oleh keadaan 
                 - janji Tuhan pasti dan tidak akan berubah. 

          Maka hal yang harus kita lakukan supaya kita berhasil mendapatkan janji-janji Tuhan tersebut adalah kita harus waspada supaya jangan sampai dianggap sebagai orang-orang yang ketinggalan. Artinya kita harus tetap sungguh-sungguh dan setia mengikut Tuhan dan melakukan segala perintah-Nya supaya kita dianggap layak menerima janji tsb. Mengapa kita harus waspada? Ibrani 4 : 1 - 3 firman Tuhan menjelaskan ada orang-orang yang bertumbuh rohaninya bersama-sama oleh iman tetapi ada pula orang-orang yang tidak bertumbuh rohaninya. Sebab walaupun sudah mendengar dan menerima firman Tuhan, tetapi masih ada juga orang-orang yang tidak bertumbuh rohaninya. Mengapa? sebab mereka menganggap firman pemberitaan itu tidak berguna. Setiap orang yang menganggap pemberitaan firman Tuhan tidak berguna maka sudah pasti iman mereka tidak akan bertumbuh. Karena itu sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian Tuhan itu masih berlaku, tetapi orang-orang yang tidak bertumbuh dalam iman akan dianggap ketinggalan. Artinya mereka tidak layak menerima janji untuk masuk ke dalam tempat perhentian yang telah disediakan Tuhan. Tuhan sendiri yang bersumpah dalam murka-Nya: “Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.” Wahyu 10 : 9 - 10 firman Tuhan itu sifatnya terasa manis di mulut tetapi kalau sudah masuk ke dalam perut akan terasa pahit. 
Inilah yang membuat mengapa banyak orang tidak bertumbuh rohaninya sebab mereka tidak sanggup melakukan kehendak Tuhan. Bahkan mereka menganggap pemberitaan firman Tuhan itu tidak berguna karena terasa pahit di perut. Di mulut memang terasa manis tetapi ketika akan dilakukan terasa pahit. Tetapi orang-orang yang mau meresponi pemberitaan firman Tuhan, walaupun terasa pahit di dalam perut tetapi ia akan terus menerimanya dan melakukannya dengan baik. Ia tidak menganggap pemberitaan firman Tuhan itu sia-sia. Maka Tuhan pun akan membawa kita masuk ke tempat perhentian-Nya, kita akan dianggap layak untuk menerima janji-janji Allah yaitu masuk ke dalam hidup yang kekal. Sebab kita yang bertumbuh oleh iman, kitalah yang layak menerima janji Allah ke tempat perhentian yang telah disediakan. Itu sebabnya di atas telah dikatakan kita harus tetap waspada supaya jangan ada seorang pun yang dianggap ketinggalan. Filipi 4 : 17 yang paling diinginkan Tuhan dari kita bukanlah pemberian-pemberian melainkan buahnya. Tuhan merindukan supaya hidup kita ini berbuah-buah dalam kasih, berbuah dalam pengenalan yang benar akan Allah yang makin memperbesar keuntungan bagi kita.

Minggu, 10 Maret 2013

Y O S U A 12


Saudara-saudara, kegagalan bisa datang dan bisa terjadi kapan saja karena tidak berpegang sepenuhnya kepada firman Tuhan. Biasanya kegagalan itu selalu datang terlambat dan kalau kegagalan itu sudah datang biasanya orang akan menyesal, barulah ada keinginan untuk mengulang kembali sikap dan perbuatannya. Kegagalan itu bisa terjadi karena kompromi dgn keinginan daging atau tabiat daging, karena kompromi dengan perkara-perkara yang duniawi dan karena menuruti keinginan atau godaan Iblis. 2 Petrus 3 : 11 - 12 ada orang-orang yang mempercepat kedatangan hari Tuhan, yaitu orang- orang yang mau mengikuti segala perintah Tuhan dan hidup dalan terang Tuhan.

Sebelum bumi dan segala isinya hilang lenyap, ada orang-orang yang tidak mengalami malapetaka - malapetaka yang akan terjadi menimpa dunia ini, itulah orang-orang kudus. Karena itu fir- man Tuhan menekankan kepada kita dalam menanti-nantikan kedatangan hari Allah yang semakin dekat: “Betapa suci dan salehnya kamu harus hidup.” Suci = sudah mengalami pe- nyucian hidup oleh firman Tuhan maupun Roh Kudus, Saleh = memiliki sikap dan perbua- tan-perbuatan yang baik serta setia beribadah dan melayani Tuhan. 1 Yohanes 2 : 18 - 19 sebaliknya kalau tidak hidup dalam persekutuan yang benar dan kalau tidak berfokus kepada perkara-perkara yang rohani, maka mereka akan menjadi antikristus.

Firman Tuhan mengingatkan bahwa waktu ini adalah waktu yang terakhir dan sekarang telah bangkit banyak antikristus. Antikristus itu memang berasal dari antara kita, artinya be- rasal dari kalangan orang Kristen yang juga sudah pernah percaya kepada Yesus bahkan me- layani Yesus, tetapi tidak sungguh-sungguh melakukan firman Tuhan. Akibatnya mereka ti- dak tetap termasuk kepada kita, mereka undur dari kebenaran dan akhirnya menjadi anti ke- benaran, anti Roh Kudus. Kalau seandainya mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita tidak mungkin mereka menjadi antikristus, tetapi karena tidak sungguh-sungguh maka akhir nya mereka menjadi antikristus yang anti kepada kebenaran. Karena itu Filipi 4 : 14 - 19 firman

Tuhan menyatakan setiap orang yang hidup dalam kebe- naran akan mampu berkorban, kalau rohaninya bertambah dewasa pasti mampu melakukan memperhatikan apa yang perlu dalam pelayanan. Setelah kita bertumbuh dalam rohani ma- ka Allah sendiri yang akan memenuhi segala keperluan kita menurut kekayaan dan kemuliaan Nya dalam Kristus Yesus. Sebagai jemaat maupun sebagai hamba Tuhan yang hidup dalam kebenaran, kita tahu apakah rohani kita bertumbuh atau tidak, kita tahu apa yang dikehenda- ki Tuhan untuk dilakukan. Sama seperti jemaat di Filipi bertumbuh dalam rohani demikian juga kita harus tertumbuh terus hingga menjadi dewasa supaya tidak undur dari kebenaran.

Senin, 07 Mei 2012

Bible STUDY 2012

KITAB YOSUA

Bible Study.

PUJI TUHAN...!!

Kita patut bersyukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus, Kepala gereja, Mempelai Laki-laki sorga yang selalu memberi perhatian-Nya kepada kita secara pribadi, dalam rumah tangga kita, dalam pelayanan kita mau pun dalam segala aktivitas kita. Dia adalah Kepala gereja yang patut kita sembah dan kita layani.
Dan oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, saat ini kita sedang mempelajari KITAB YOSUA, kitab yang ditulis oleh Yosua sebagai pemimpin bangsa Israel setelah Musa mati, KITAB YOSUA adalah kitab yang mengandung banyak arti rohani dan banyak rahasia firman Tuhan yang perlu kita gali di dalamnya. Karena itu mari kita berdoa supaya pelajaran KITAB YOSUA ini bisa menjadi berkat kepada banyak orang, baik dari kalangan jemaat-jemaat terlebih dari kalangan hamba-hamba Tuhan, kita berdoa supaya dalam pemberitaan KITAB YOSUA ini rahasia firman Tuhan diungkap bukakan sehingga benar-benar menjadi berkat bagi kita semua. Kerinduan kita bersama supaya pelajaran KITAB YOSUA ini memberkati kita semua dalam pelayanan kita bersama dan memberkati jemaat-jemaat.

YOSUA artinya adalah YEHOVA ADALAH KESELAMATAN.

KITAB YOSUA adalah kitab yang menceritakan peperangan bangsa Israel melawan bangsa-bangsa yang diam di tanah Kanaan atau penduduk yang selama ini sudah berdiam di Kanaan.
Tetapi bagi kita sekarang KITAB YOSUA ini adalah kitab yang menceritakan peperangan melawan roh-roh dunia, roh-roh yang selama ini sering mengganggu perjalanan kerohaniaan anak-anak Tuhan.
YOSUA adalah pemimpin bangsa Israel yang diangkat oleh Allah sendiri untuk menggantikan Musa untuk membawa bangsa Israel memasuki tanah Kanaan, tanah yang telah dijanjikan Tuhan Allah kepada nenek moyang. Yosua ini sendiri adalah abdi Musa yang selama ini selalu setia mengikuti perjalanan bangsa Israel dan setia melakukan perintah Musa. Yosua ini bukan orang yang sembarangan, ia adalah seorang yang sudah mengetahui seluk beluk perjalanan bangsa Israel, sudah mengetahui rencana Tuhan membawa bangsa Israel ke tanah Kanaan, dan karena itu ia taat dan setia dan tidak pernah menyimpang dari perintah Allah bahkan selalu setia melakukan perintah Musa. 

Dalam terang Tabernakel Kitab Yosua kena mengena dengan PINTU KEMAH, peperangan melawan segala keingian atau tabiat daging supaya bisa kita lepaskan.
     - Yosua pasal 1 - 3     = kena mengena dengan Pintu Kemah = dipenuhi oleh Roh Kudus supaya bisa menanggalkan segala sifat dan tabiat daging.
     - Yosua pasal 4 - 5     = kena mengena dengan Meja Roti Pertunjukan = ada persekuan dengan Allah dalam firman-Nya yang selalu baru setiap hari.
     - Yosua pasal 6 - 12   = kena mengena dengan Kaki Dian Emas / Pelita = ada persekutuan dengan Allah dalam pimpinan Roh Kudus yang dipancarkan oleh firman Tuhan.
     - Yosua pasal 13 - 24 = kena mengena dengan Mezbah Dupa = doa dan penyembahan: ada persekutuan dengan Allah dalam doa dan penyembahan.

          Saudara-saudara yang kekasih, selama ini kita telah mengtehui bahwa Yosua adalah pemimpin yang berhasil memimpin bangsa Israel berperang melawan penduduk tanah Kanaan dan mengalami kemenangan yang gilang gemilang dan berhasil membawa bangsa Israel memasuki tanah Kanaan. Mengapa Yosua berhasil? karena Yosua adalah orang yang suka dengar-dengaran akan firman Tuhan dan memiliki sikap taat dan setia dalam pimpinan Musa sebagai pemimpin bangsa Israel yang pertama dihunjuk Allah. Yosua itu selalu dengar-dengan akan firman Tuhan, maka tidak heran kalau ALlah langsung memanggil dan memilih Yosua sebagai pengganti Musa yang telah mati. Yosua bukan saja dipercaya tetapi ia juga diangkat dan dipakai oleh Allah dengan luar biasa untuk memperoleh kemenangan demi kemenangan terhadap bangsa-bangsa disekitar Kanaan.
Sejak Yosua masih menjadi hamba/abdi kepada Musa, Yosua sudah membuktikan keberhasilannya dalam ketaatannya dalam melakukan perintah Allah dan juga perintah Musa, Yosua sudah membuktikan dengan sikap dan perbuatannya yang baik. Bilangan 32 : 11 - 12 menceritakan: kalau orang-orang Israel yang berumur dua puluh tahun ke atas tidak mengikuti Tuhan ALlah dengan sepenuh hati, tidak suka dengar-dengaran akan perintah Allah, tetapi Yosua dan Kaleb selalu mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati. Bahkan firman Tuhan mengatakan kalau orang-orang lain membuat hati orang Israel enggan untuk menyeberang ke negeri yang diberikan Tuhan kepada mereka, tetapi Yosua dan Kaleb berhasil menenangkan hati bangsa Israel, walaupun taruhannya nyawa mereka sendiri. Bilangan 32 : 13 akibat kalau tidak dengan sepenuh hati mengikuti Tuhan: murka Tuhan akan bangkit, dan Tuhan akan membuat mereka mengembara sampai mereka mati dibinasakan.

Maka kalau kita lihat perbandingan generasi dalam pimpinan Musa dengan generasi dalam pimpinan Yosua:

     - Generasi bangsa Israel yang dipimpin Musa = hampir semua mati binasa selama dalam perjalanan di padang gurun. Sikap bangsa Israel yang mengundang murka Allah: suka bersungut-sungut dan suka mempersalahkan Musa dan juga mempersalahkan Allah. Padahal Tuhan ALlah selalu memberkati mereka dan memperhatikan segala kebutuhan atau keperluan mereka, mereka juga sudah melihat perbuatan tangan Tuhan yang ajaib dan luar biasa yang telah melepaskan mereka dari tangan Firaun dan menyertai mereka di padang gurun. 1 Korintus 10 : 6 - 10 firman Tuhan mengangkat Israel sebagai suatu peringatan kepada gereja Tuhan di akhir zaman ini supaya jangan mengikuti perbuatan-perbuatan bangsa Israel yang terjebak kepada penyembahan berhala, yang melakukan percabulan, suka mencobai Tuhan, dan suka bersungut-sungut kepada Musa dan kepada Allah. Firman Tuhan sengaja mengangkat cerita perjalanan bangsa Israel ini sebagai peringatan supaya kita jangan menginginkan hal-hal jahat seperti yang telah mereka perbuat. Tuhan menginginkan supaya kita menjadi jemaat yang berdiri teguh dalam pendirian dan supaya kita tetap berhati-hati dalam mengambil sikap/ ayat 12.

     - Tetapi generasi bangsa Israel dalam pimpinan Yosua = adalah generasi yang penuh semangat sebab mereka semua sudah melihat tanah Kanaan itu sudah dekat maka merekapun semangat berperang supaya dapat mengalahkan semua penduduk tanah Kanaan yang selama ini sudah berdiam di sana. Maka mereka pun penuh semangat dan dengan antusias yang tinggi mereka mengikuti semua perintah Yosua sebagai pemimpin. Kemudian generasi dalam pimpinan Yosua ini juga adalah generasi yang lahir di padang gurun jadi disebut sebagai generasi baru sebab generasi yang lahir di Mesir telah ditewaskan selama di padang gurun.
Generasi dalam pimpinan Yosua ini menunjuk kepada generasi atau anak-anak Tuhan yang sudah mengalami "tanda kelahiran baru" yaitu yang sudah mengalami tanda pembaharuan dari cara-cara hidup yang lama yang dikerjakan Tuhan lewat firman-Nya. Maka perjalanan bangsa Israel dalam pimpinan Yosua memasuki tanah Kanaan ini adalah menggambarkan perjalanan gereja Tuhan di akhir zaman yang berhasil memasuki kerajaan Sorga, bahkan berhasil menjadi mempelai perempuan Kristus. Karena itu apa yang telah dilakukan Yosua juga harus kita lakukan: kita juga harus menjadi jemaat yang mau dengar-dengaran kepada firman Tuhan yang bisa kita terima lewat ibadah dan penggembalaan yang benar. Berhasil atau tidaknya seseorang itu ke dalam kerajaan sorga, semua tergantung kepada sikap dan perbuatanny sendiri. Kalau ia mau meneladani sikap Yosua yang dengar-dengaran kepada firman Tuhan dan yang selalu taat melakukan perintah Tuhan, maka ia juga pasti berhasil masuk ke tanah Kanaan, ia pasti berhasil digembalakan.Tetapi kalau ia tidak mau meneladani sikap Yosua maka ia akan sama seperti generasi bangsa Israel dalam pimpinan Musa: semua akan ditewaskan = tidak boleh masuk ke dalam kerajaan sorga.
Perjalanan bangsa Israel dalam pimpinan Yosua memasuki tanah Kanaan menggambarkan perjalanan gereja Tuhan memasuki kerajaan sorga. Dan semua yang dilakukan bangsa Israel setelah memasuki tanah Kanaan, semua mengarah kepada Kristus sebagai Kepala/Pemimpin. Kolose 2 : 16 - 17 menjelaskan semua yang dilakukan bangsa Israel, baik mengenai makan dan minum, mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat, semua ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang karena sujudnya ialah Kristus. 

Kitab Yosua = berbicara peperangan melawan roh-roh dunia.
Kitab Yosua berisi tiga (3) hal penting:
     1. Berbicara soal KEPEMIMPINAN, baik umat Tuhan maupun pemimpin sama-sama harus mau dipimpin oleh Tuhan Allah.
      2. Hidup yang selalu bergantung harap hanya kepada Allah saja.
      3. Selalu mengutamakan Tuhan Allah berjalan di depan supaya musuh-musuh dikalahkan.



 

Rabu, 03 Agustus 2011

Bible Study - Agustus

“KITAB MALEAKHI”

Maleakhi 3 : 1 - 5


Dari ketiga cerita yang diterangkan dalam Matius psl 25 ada tiga (3) hal yang perlu kita ketahui sebagai kesiapan dalam menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali:

- kesiapan sebagai mempelai perempuan Kristus: harus ada pelita yang tetap menyala dengan minyak dalam buli-buli sebagai cadangan ketika tengah malam tiba, maksudnya: kita harus mau memperhatikan firman Tuhan dan melakukannya dengan setia maka pelita kita akan tetap menyala walau di tengah kegelapan dosa.

- kesiapan sebagai hamba Tuhan: harus ada sikap bertanggung jawab terhadap tugas & pelayanan yang telah dipercayakan walau sekecil apapun, kita harus melakukannya dengan rela hati dan disertai dengan tanggung jawab.

- kesiapan sebagai domba: berbuat dengan kasih, baik kepada Tuhan maupun kepada sesama disertai dengan tindakan kasih yang bisa menyenangkan hati Tuhan.

Kalau kita sudah memiliki ketiga perbuatan tersebut di atas, itu berarti kita mau memperhatikan firman Tuhan dan melakukannya sampai selesai. Seperti Nuh selesai membangun bahtera demikian juga kita harus sampai selesai dalam melakukan firman Tuhan, tidak boleh tanggung-tanggung, tidak boleh bermalas-malasan apalagi main-main Tuhan pasti akan menunjukkan kekerasan-Nya. Kita harus mengetahui bahwa ketiga cerita dalam Maitus psl 25 ini merupakan inti panggilan Tuhan dalam hidup kita, dan puncak dari segala rencana Tuhan dalam hidup kita. Tuhan mau supaya kita berhasil menjadi mempelai perempuan Kristus, berhasil menjadi hamba yang baik dan penuh tanggung jawab dan berhasil menjadi domba-domba yang berkenan kepada Allah.

DAUD = adalah raja Israel yang paling berkenan di hati Allah. Walaupun di Israel ada banyak raja, tetapi di mata Tuhan Daud itu berbeda bahkan istimewa sehingga selalu disertai ke manapun ia pergi berperang. Mengapa? karena Daud itu berhasil melakukan segala kehendak Tuhan sampai selesai. Kita bisa melihatnya dalam Kisah Para Rasul 13 : 22 firman Tuhan menjelaskan kepada kita tentang Daud: Allah mengangkat Daud bin Isai menjadi raja Israel, seorang yang berkenan dihati Tuhan, yang mau melakukan segala kehendak Tuhan: tunduk kepada firman Tuhan & menempatkan dirinya sebagai hamba.
Walaupun Daud telah diurapi menjadi raja, tetapi Daud bisa menempatkan/memposisikan dirinya sebagai hamba dan sebagai pelayan di hadapan raja Saul. Inilah yang membuat sehingga dalam Kisah Para Rasul 13 : 22 Allah mengakui Daud itu seorang yang berkenan dihati Allah. Jadi baik sebagai jemaat Tuhan terlebih sebagai hamba Tuhan, kita juga harus meneladani sikap Daud tersebut, kita harus tunduk kepada firman Tuhan dan bisa menempatkan diri sebagai hamba yang taat melakukan firman Tuhan. Walau jabatanmu tinggi, walau engkau kaya atau orang berpendidikan, tetapi kalau dihadapan Tuhan, kita harus bisa menempatkan diri sebagai hamba yang mau melakukan segala perintah-Nya.

Jika sudah demikian, maka sekalipun Tuhan datang dengan mendadak bahkan sekalipunTuhan datang saat ini, kita pasti sudah dalam keadaan siap sedia dibawa masuk ke sorga.




“KITAB MALEAKHI”


Kamis, 05 Agustus '11

Maleakhi 3 : 1 - 5

Supaya siap menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, Lukas 17 ada tiga hal yang harus kita perhatikan dengan baik-baik, yaitu:

1. ayat 26 - 27 memperhatikan firman Tuhan.
2. ayat 28 - 29 memperhatikan keadaan zaman.
3. ayat 32 - 35 memperhatikan keadaan/kondisi rohani.


Dan untuk menjaga kondisi/keadaan rohani ada dua hal yang perlu kita perhatikan, yaitu: yang diperanginan di atas rumah jangan turun mengambil barang-barangnya, artinya jangan kehilangan damai sejahtera, kemudian yang sedang di ladang janganlah ia kembali (ayat 31), artinya jangan meninggalkan pelayanan. Daniel 3 : 14 - 15 Tuhan Allah akan membawa banyak orang ke lembah penentuan, tujuannya untuk mengetahui apakah mereka tetap mengikut Tuhan walau banyak penderitaan yang dihadapi. Di lembah penentuan ini akan ditentukan mau maju terus mengikut Tuhan atau sebaliknya akan mundur dan meninggalkan Tuhan. Kita bisa melihat perjalanan Rut dan Orpa ketika mereka sedang berjalan mengikuti Naomi mertuanya pulang dari Moab ke Betlehem. Rut 1 : 7 - 14 setelah mereka dalam perjalanan pulang dari Moab ke Betlehem pada saat itulah Naomi berkata kepada mereka: “Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibunya” perkataan Naomi ini bagaikan lembah penentuan untuk mengetahui siapa di antara mereka berdua yangmau tetap mengikut Naomi sampai ke Betlehem.

ORPA = minta diri lalu pulang kembali ke Moab karena ia tidak mampu menahan diri,dan ia juga tidak bersedia mengikuti Allahnya Naomi. Yohanes 15 : 6 Orpa menggambarkan ranting yang dipotong karena tidak mau tinggal di dalam Tuhan, maka ia akan dibuang sama seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Orpa memang sempat mengikuti Naomi, tetapi di tengah jalan ketika dibawa ke lembah penentuan, Orpa tidak bisa memilih dengan baik, ia lebih memilih pulang kembali ke Moab dan kepada ibunya.

RUT = tetap mengikut Naomi sampai masuk ke Betlehem sebab hatinya sudah berpaut kepada Naomi, walau Naomi telah mengatakan supaya Rut juga pulang bersama Orpa ke Moab, tetapi Rut tetap mengikuti Naomi. Di lembah penentuan itu Rut berhasil memilih yang terbaik dengan mengikuti Naomi sampai ke Belehem. Bahkan tidak hanya itu saja, Rut juga berkata kepada Naomi: “ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, bangsa mulah bangsaku dan Allahmulah Allahku, di mana engkau mati di situ jugalah aku dikuburkan.”
Pengakuan Rut ini merupakan suatu pengakuan yang sangat tepat dan benar, Rut berhasil mengambil keputusan yang tepat di tengah-tengah penentuan. Demikian juga kepada kita sekarang ini, seperti Tuhan sedang membawa kita ke lembah penentuan untuk mengetahui apakah kita mau tetap mengikuti Tuhan dan melakukan firman-Nya, kita semua harus berani mengambil keputusan yang tepat untuk tetap setia mengikuti Tuhan Yesus Kristus sampai Ia datang kembali sebagai Mempelai Pria Sorga.



“KITAB MALEAKHI”


Kamis, 12 - Agustus '11


Saudara-saudara, terlalu banyak orang beribadah kepada Tuhan dan melayani Tuhan tetapi tidak didasari dengan ibadah dan korban persembahan yang benar. Memang mereka masih beribadah kepada Tuhan bahkan masih aktif dalam pelayanan dan membawa korban persembahan kepada Allah, tetapi karena tidak didasari dengan kebenaranmaka semua itu sia-sia saja, tidak akan berkenan kepada Allah.

KAIN memang mempersembahkan korban kepada Allah sama dengan Habel, tetapi kalau kita lihat Allah tidak mengindahkan Kain dan korban persembahannya. Tetapi Mengapa Allah tidak mengindahkan Kain? tentu karena tidak didasari dengan kasih kepada Allah. Akibatnya: mukanya muram dan hatinya menjadi panas, bahkan dosa menjadi berkuasa atas hidupnya. Tuhan Allah tidak mau hal seperti ini terjadi dalam hidup kita, kerinduan Tuhan: supaya ibadah kita, pelayanan kita dan juga korban persembahan kita berkenan kepada Allah.
Inilah yang mendasari sehingga dalam Maleakhi 3 : 1 - 5 Tuhan Allah tampil seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu, atau seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak. Tujuannya: untuk mentahirkan orang Lewi, yaitu orang-orang yang melayani di bait Allah sehingga mereka bisa mempersembahkan korban yang benar kepada Tuhan. Kalau Tuhan sudah mentahirkan orang Lewi maka korban persembahan bangsa Israel akan berkenan kepada Allah dan menyenangkan hati Allah.
Roma 10 : 1 - 3 sikap Israel yang perlu kita hindari: bahwa bangsa Israel memang sungguh sungguh giat untuk Allah tetapi tanpa pengertian yang benar sehingga mereka tidak dapat mengenal kebenaran. Penyebabnya: karena belum ditahirkan. Kalau tetap seperti ini maka banyak orang akan berusaha mendirikan kebenaran mereka sendiri, akan mengikuti ajaran nenek moyang dan mereka tidak akan pernah tunduk kepada kebenaran yang dari Allah. Maka kalau Tuhan datang sebagai Hakim, Ia akan menghakimi orang-orang yang tetap hidupdalam dosa, yang ibadah sembarangan, yang korban persembahannya tidak benar dan yang tidak mau hidup dalam kebenaran.

Untuk mentahirkan manusia dari dosa, Tuhan memberi kebenaran dalam dua (2) tahap,
yaitu:
1. Roma 4 : 1 - 8 kebenaran secara instan, yaitu kebenaran yang diperoleh dengan cuma-cuma yang dianugerahkan kepada seseorang walaupun hidupnya tidak benar, tetapi dianggap benar karena pembenaran dalam darah Kristus. Ini kebenaran secara instan. Tahap yang pertama ini dianugerahkan untuk memberi peluang supaya orang-orang berdosa itu beroleh kesempatan diselamatkan, supaya hidup yang tidak benar itu dibenarkan.

2. Kolose 3 : 10 kebenaran yang diperoleh karena diperbaharui terus menerus untuk mem peroleh pengetahuan yang benar tentang gambar Khalik Allah. Pada dasarnya manusia itu memang tidak suka dengan yang namanya perubahan, manusia itu suka mempertahankan tradisi lama, tetapi untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang Kristus maka kita semua harus mau mengalami tanda keubahan hidup, oleh kuasa firman Tuhan.

Selasa, 14 Juni 2011

Bible Study - Juni 2011

“YESUS TERANGKAT KE SORGA”


Kamis - 02 Juni 2011


Saudara-saudara, pada Minggu yang lalu kita sudah melihat ada dua hal penting yang harus kita waspadai, yaitu supaya kita jangan hanya berpikiran yang duniawi saja dan juga jangan hanya memandang ke langit. Kisah Para Rasul 1 : 6 - 8 murid-murid itu belum percaya bahwa Yesus akan terangkat ke sorga maka merekapun bertanya kepada Yesus kapan Allah akan memulihkan kerajaan bagi bangsa Israel. Mereka bertanya demikian karena mereka sendiri belum mengerti apa maksud dan rencana Tuhan Yesus naik ke sorga. Padahal sejak dalam Yohanes 14 Tuhan Yesus sudah memberitahukan lebih dahulu tentang kepergian-Nya ke rumah Bapa, yaitu utk menyediakan tempat bagi mereka semua.
Tuhan Yesus pergi kerumah Bapa untuk mempersiapkan segala sesuatunya supaya apabila Ia datang kembali maka tempat sudah tersedia bagi kita semua. Kerinduan Tuhan Yesus: supaya di mana Ia berada di sana juga kita berada, yaitu di dalam kerajaan sorga.
Mengapa murid-murid itu masih belum percaya? sebab pandangan dan pikiran mereka hanya tertuju kepada perkara-perkara yang jasmani saja. Maka dalam kitab 1 Samuel dan 2 Samuel kita bisa melihat ada dua perkara yang pernah dilakukan oleh bangsa Israel, yaitu mereka menginginkan seorang raja untuk memerintah mereka, Daud ingin membangun Bait Allah. Sebenarnya ketika orang Israel menginginkan seorang raja pada saat itu mereka telah menolak Allah sebagai pemimpin mereka, mereka sudah melupakan bahwa Allah adalah Raja mereka. Tetapi karena mereka sudah lebih memikirkan perkara yang duniawi maka mereka pun lebih menginginkan seorang manusia menjadi raja mereka untuk menggantikan posisi Allah. Ketika mereka sedang menginginkan seorang raja, berarti mereka telah menolak Allah.

Kemudian Daud setelah menjadi raja Israel, ia berkeinginan untuk membangun bait Allah, sebagai tempat kediaman Allah. Tetapi Allah mengatakan bahwa yang dikehendaki Allah itu bukan membangun Bait Allah yang kelihatan, bukan Bait Allah secara jasmani, melainkan Bait Allah yang rohani, yaitu yg tidak kelihatan untuk membangun umat-Nya itu menjadi jemaat yang berkenan kepada Allah. Menjadi jemaat yang benar itu tidak cukup kalau hanya diluar saja nampaknya rohani tetapi hatinya harus benar-benar telah dibaharui.

Demikian juga sebagai orang Kristen yang telah diselamatkan tdk boleh hanya berfokus kepada perkara rohani saja, tidak boleh hanya berdoa saja, tidak boleh hanya beribadah saja, semua ini memang baik. Tetapi ada waktunya kita bersaksi kepada orang lain atau melayani orang lain, memperhatikan orang-orang yang ada disekitar kita supaya mereka juga diselamatkan. Misalnya orang tua, sanak-saudara, tetangga, atau siapa saja orang-orang yang ada disekitar kita, kita juga harus memberi waktu untuk melayani atau bersaksi kepada mereka.



“KITAB MALEAKHI”


Kamis - 09 Juni 2011

Pelajaran kita kembali kepada Kitab Maleakhi:
Maleakhi psl 1 = menceritakan rusaknya hubungan/persekutuan orang Israel dengan Allah, mereka tidak tahu bagaimana mengasihi Allah dengan benar dan mereka juga tidak tahu bahwa Allah sangat mengasihi mereka. Mereka sama seperti anak yang tidak menghormati bapanya atau seperti hamba yang tidak menghormati tuannya, didalam hati mereka tidak ada lagi rasa takut akan Tuhan. Kalau bangsa Israel tetap seperti itu, akibatnya: Allah mensejajarkan mereka dengan Esau, sikap orang yang sangat dibenci oleh Allah. Kalau kita lihat Maleakhi psl 1 ini, yang rusak bukan hanya hubungan mereka saja, tetapi juga ibadah dan pelayanan mereka, dan juga termasuk persembahan mereka.

Maleakhi psl 2 = menceritakan tentang rusaknya hubungan antar sesama, yang seorang dengan yang lain tidak ada lagi kasih, tidak ada lagi persekutuan, melainkan masing-masing melakukan menurut kehendak diri sendiri. Bahkan dalam Maleakhi psl 2 ini juga menceritakan tentang rusaknya hubungan keluarga atau rumah tangga sebab banyak suami atau istri yang tidak setia memelihara perjanjian, sehingga banyak yang diakhiri dengan perceraian. Allah itu paling benci dengan yang namanya peceraian, Ia tidak mau ada diantara umat-Nya itu yang diakhiri dengan perceraian.

Karena itu firman Tuhan berkata: Jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap istri dari masa mudanya. Yang dikehendaki Tuhan Allah dari pernikahan itu ialah: keturunan Ilahi, yaitu keturunan yang takut akan Tuhan dan yang hidup menurutisegala kehendak Allah. Maleakhi 2 : 10 sebenarnya mereka semua adalah satu Bapa dan satu Allah, Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala isinya. Tetapi karena bobroknya iman mereka sehingga satu sama lain berkhianat dan menajiskan perjanjian nenek moyang mereka. Jadi kalau ada orang lebih mementingkan diri sendiri dari pada kepentingan bersama, apalagi untuk kepentingan rohani, itu sama dengan berkhianat. Karena itu satu-satunya yang bisa memerdekakan kita semua supaya jangan terus menerus berkhianat adalah kita semua harus dipenuhi dengan Roh Kudus.
Mengapa harus demikian?
sebab Roh Kudus itu berperanan penting untuk memerdekakan kita dari dosa dan dari maut. 2 Korintus 3 : 17 menjelaskan Tuhan adalah Roh dan dimana ada Roh Allah maka di situ ada kemerdekaan. Sifat dosa : mengikat & memperbudak, maka setiap orang yang hidup dalam dosa, dosa itulah yang menjadi tuan dalam hidupnya. Itu sebabnya satu-satunya yang bisa memerdekakan kita dari dosa adalah Roh Kudus, kita semua harus dibabtis dan dipenuhi oleh Roh Kudus. Roma 8 : 2 = Roh Kudus itulah yang memerdekakan kita baik dari hukum dosa maupun dari hukum maut. Dan kalau kita sudah dimerdekakan, maka Roh itu akan memberi kehidupan dan akan memberi kuasa supaya kita bebas dari dosa. Orang yang bebas dari dosalah yang bisa memuji Tuhan dan yang bisa melayani Tuhan dengan benar.
Setiap orang Kristen yang sudah bebas dari dosa, ia sudah layak disebut sebagai anak-anak Allah bahkan ia akan menjadi milik kepunyaan ALlah sendiri. Tidak ada lagi perbudakan, tidak ada lagi pemisah dan tidak ada lagi hal-hal yang membuat hati Tuhan tidak suka melihat kita. Sebab jika kita sudah dimerdekakan dari dosa maka Tuhan sendiri yang menjadi Tuan dalam hidup, Ia sendiri yang mengendalikan seluruh hidup kita untuk melakukan seluruh kebenaran. Bahkan sekalipun Tuhan akan datang dengan mendadak, gereja Tuhan yang sudah dimerdekakan itu tetap siap sedia, Tuhan akan mendapati seluruh hidup kita sudah berkenan kepada-Nya.



“KITAB MALEAKHI”


Kamis - 16 Juni 2011


Saudara-saudara, ada dua (2) ukuran masuk ke dalam kerajaan sorga:
1) dilihat dari ibadahnya yang benar, dengan sikap setia beribadah dan melakukan segala yang difirmankan Tuhan, beribadah tentu disertai dengan korban yang benar pula.
2) dilihat dari pelayanannya yang benar, dengan sikap dan perbuatan tetap setia melayani Tuhan dan sesama sampai kepada akhirnya.

Ukuran masuk ke dalam sorga itu tidak cukup dilihat dari ibadahnya saja ataupun dari pelayanannya saja. Sebab sebagai orang Keisten yang benar kepada kita dituntut bukan hanya percaya saja, bukan hanya sekedar beribadah saja atau melayani saja, tetapi kita juga harus mau melayani Tuhan dengan sikap melakukan firman-Nya. Maleakhi 3 : 1 firman Tuhan mengatakan: “Dengan mendadak Tuhan Allah masuk ke dalam bait-Nya.” Kalau Tuhan masuk ke dalam bait-Nya, yang dilihat adalah:

- orang-orang yang beribadah di dalamnya, apakah masih dengan sikap yang benaratau dengan korban persembahan yang benar.
- imam-imam yang melani di dalamnya, apakah mereka masih melayani dalam tanda tahbisan yang benar atau justru mereka sudah keluar dari kebenaran.

Jadi yang dikoreksi Allah itu adalah ibadah dan pelayanan harus tetap berdasarkan akan kebenaran firman Tuhan. Maka firman Tuhan dalam 2 Petrus 1 : 10 - 11 menghimbau supaya kita berusaha dengan sungguh-sungguh supaya panggilan dan pilihan kita semakin teguh = artinya tidak goyah, tidak lemah. Sebab jika sudah berusaha dengan sungguh-sungguh, maka kita tidak akan pernah tersandung. Yang dimaksud dalam ayat ini kepada kita ditekankan tidak cukup hanya sebagai jemaat biasa saja, tetapi harus mau melayani Tuhan dengan sepenuh hati.
Inilah yang dimaksud dalam Wahyu 1 : 6 Kristus telah melepaskan kita dari segala dosa oleh darah-Nya, kita dilepaskan dari perbudakan dosa, untuk selanjutnya dijadikan menjadi suatu kerajaan dan menjadi imam-imam bagi Allah. Yg dimaksudkan adalah kita harus mau melayani Tuhan, jemaat yang bersedia dipakai/digunakan oleh Allah sendiri. Karena itu perlu kita ketahui, bahwa yang dimaksud dengan dosa itu bukan hanya percabulan, perzinahan, pencurian atau pembunuhan, tetapi tidak mau saja melayani sudah menjadi dosa, membuat hidupnya tidak berkenan kepada Allah. Amsal 18 : 9 dengan tegas firman Tuhan mengatakan bahwa orang yang
bermalas-malasan dalam pekerjaannya (=dalam pelayanan) menjadikan dirinya sebagai saudara dari siperusak.
MALAS = tidak mau bergerak melayani, sukanya hanya tidur-tiduran saja,
JAHAT = tidak punya belas kasihan kepada orang lain (=tidak mau melayani orang lain/sesama). Maka dalam Matius 18 : 32 - 34 Yesus membuat satu perumpamaan: hamba yang jahat itu seluruh hutangnya telah dihapuskan tetapi ia sendiri tidak mampu menghapuskan hutang orang yang berhutang kepadanya, orang yang seperti ini dikategorikan sebagai orang jahat.

Minggu, 15 Mei 2011

Bible Study - M e i 2011

“KRISTUS ANAK DOMBA PASKAH”


Kamis - 05 Mei 2011


Keluaran 10 = ada tulah yang kesembilan yaitu gelap gulita, Allah lebih dahulu mendatangkan gelap gulita kepada Mesir sebelum tulah kesepuluh. Tulah kesepuluh adalah puncak dari segala tulah yang didatangkan Allah sebagai penghukuman atas Mesir supaya bangsa Israel di ijinkan keluar dari perbudakan. Khusus pada tulah kesepuluh : ORANG MESIR dihukum, sedangkah ORANG ISRAEL dilepaskan dan dibawa keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan sebagai tanah perjanjian yang telah dijanjikan Allah kepada nenek moyang mereka. Keluaran 10 : 1 - 2 Tuhan Allah mendatangkan tulah demi tulah di Mesir dengan tujuan Tuhan Allah sedang mempermain-mainkan orang Mesir, bagi Tuhan tulah/hukuman yang diberikan kepada orang Mesir merupakan sebuah permainan.
Mengapa demikian? karena orang Mesir dan Firaun bukan orang percaya, mereka adalah orang-orang yang tidak takut akan Allah. Hal ini harus kita perhatikan dengan baik-baik, supaya Tuhan Allah jangan sampai bermain-main dengan mendatangkan hukuman seperti Allah pernah mempermain-mainkan orang Mesir. Keluaran 12, PASKAH menjadi permulaan segala bulan bagi orang Israel tiap-tiap tahun, sebab pada saat itulah orang Israel keluar dari Mesir seperti yang telah diperintahkan Tuhan kepada Musa dan Harun. Bagi orang Israel Paskah itu adalah sarana untuk melepaskan mereka dari perbudakan menuju tanah Kanaan yang limpah dengan susu dan madunya. Tetapi bagi kita sekarang, Paskah itu adalah sarana untuk melepaskan kita dari maut dan perbudakan dosa, lewat Paskah ada tanda kelepasan dan keselamatan untuk dibawa masuk ke kota Yerusalem yang baru. Karena itu sebagai jemaat Tuhan, kita semua harus merayakan Paskah ini dengan cara menerima dan menghargai korban Kristus, sebab oleh darah Kristus kita telah ditebus dan diperdamaikan dengan Bapa tentu setelah dosa-dosa kita diampuni. Paskah itu bukan hanya sekedar perayaan begitu saja, Paskah itu adalah “Hari Raya” yang di dalamnya ada korban Kristus, darah-Nya telah tercurah demi keselamatan kita semua. 1 Korintus 5 : 7 - 8 firman Tuhan telah mengatakan dimana Kristus sebagai Anak Domba yang telah disembelih untuk keselamatan seluruh dunia. Karena itu firman Tuhan mengajak supaya kita merayakannya dengan berpesta, artinya ada sukacita sebab segala dosa kita telah diampuni, penyakit kita telahditanggung, kesengsaraan kita telah dipikul-Nya, ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita telah ditimpakan kepada-Nya.

Karena itu dalam merayakan Paskah tidak boleh ada ragi yang lama, baik itu ragi keburukan ataupun ragi kejahatan, segala dosa & kejahatan harus disingkirkan dari hidup kita. Kemudian dalam merayakan Paskah harus disertai dengan makan roti yang tidak beragi yang menunjuk kepada: ada sikap yang benar mendengar dan menerima firman Tuhan sebagai kelanjutan setelah menerima korban Kristus. Korban Kristus itu tidak akan berguna kalau tidak mau menerima firman Tuhan, korban Kristus itu tidak akan bisa memberi kelepasan kalau tidak mau menerima firman Tuhan, korban Kristus dan firman Tuhan itu sejalan untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan maut. Jadi dalam merayakan Paskah tidak boleh ada ragi keburukan maupun ragi kejahatan tetapi harus dengan roti yang tidak beragi yaitu dengan kemurnian dan kebenaran. Artinya: sebagai jemaat Tuhan, kita semua harus mengalami “tanda keubahan hidup” yaitu hidup yang telah diubahkan dari cara-cara hidup yang lama, telah membuang segala sifat-sifat dan karakter yang tidak benar dimata Tuhan.

Karena itu bagi bangsa Israel, Paskah itu adalah tanda kelepasan dari perbudakan Mesir supaya mereka bisa berjalan ke tanah Kanaan dan beribadah dengan benar kepada Allah yang benar pula. Tetapi kepada kita sekarang ini, Paskah itu merupakan tanda bahwa kita telah dibebaskan dari kutuk dosa, telah dibebaskan dari segala ikatan-ikatan dunia untuk selanjutnya dibawa masuk ke dalam ibadah dan penggembalaan yang benar untuk menikmati firman Tuhan. Kematian dan kebangkitan Kristus itu membawa berkat yang besar bagi dunia supaya semua orang yang telah menerima korban Kristus itu bisa beribadah dengan baik. Efesus 1 : 19 - 20 kematian dan kebangkitan Kristus dari antara orang mati menjadi bukti IA berkuasa atas maut, IA berkuasa atas kematian sehingga lewat kematian dan kebangkitan Kristus itu IA mau memberikan kelepasan kepada kita semua, yaitu kelepasan dari kutuk dosa dan lepas dari perbudakan Iblis, kita dilepaskan supaya kita beribadah dan melayani dengan baik. HALELUYA.....!!!!



“MENDERITA SEBAGAI ORANG KRISTEN”


Bible Study - 19 Mei 2011


Kristen artinya: pengikut Kristus, yaitu orang-orang yang percaya kepada Yesus dan yang mau hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Maka menjadi orang Kristen yang benar bukan hanya sekedar percaya saja tetapi harus mampu menderita untuk Kristus. Hal ini bisa kita lihat dalam Filipi 1 : 29 kepada kita dikaruniakan bukan hanya percaya saja tetapi juga untuk menderita untuk Kristus. Tetapi menderita disini bukan menderita karena berbuat dosa, menderita bukan karena kesalahan diri sendiri tetapi karena melakukan firman Tuhan. Kalau menderita karena dosa itu wajar, misalnya kalau kalau seseorang itu sakit karena dosanya, tumpur usahanya karena ketidaksetiaaannya kepada firman Tuhan, ini wajar ditanggungnya.

Firman Tuhan dalam 1 Petrus 2 : 19 - 23 menjelaskan :
- adalah kasih karunia jika seseorang karena sadar akan kehendak Allah (karena firman Tuhan) menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung, penderitaan karena berbuat baik adalah kasih karunia pada Allah.
- tetapi kalau seseorang menderita pukulan karena berbuat dosa tidak dapat disebut pujian dan penderitaan yang dialaminya itu bukan kasih karunia pada Allah.

Jadi kalau kita menderita pukulan karena berbuat baik dan karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang seharus nya tidak kita tanggung, ini baru disebut sebagai pujian, artinya penderitaan itu akan membawa kita lebih dekat kepada Allah bahkan akan menyatukan kita dengan Dia di dalam kerajaan sorga. Yesus Kristus telah menanggung banyak penderitaan bahkan sampai mati di kayu salib untuk menanggung segala dosa-dosa kita dan untuk memanggil kita supaya kita pun mengikuti teladan-Nya dan juga jejak-Nya. Teladan Kristus yang patut kita teladani: tidak berbuat dosa, tipu tidak ada dalam mulut-Nya, ketika dicaci maki tidak membalas dengan mencaci maki, bahkan ketika menderita tidak mengancam, tetapi menyerahkannya kepada Bapa yang menghakimi dengan adil. Setelah kita dipanggil, tuntutan Kristus dalam kita: kita harus hidup untuk kebenaran walau harus menanggung resiko yang berat.

Contoh orang yang mau menderita karena kebenaran: SADRAKH, MESAKH & ABEDNEGO.
Daniel psl 3 ketika kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego diperhadapkan supaya menyembah patung emas yang telah dibuat raja Nebukadnezar, mereka tidak mau menyembah patung emas itu walaupun resikonya sangat berat. Bahkan sekalipun Nebukadnezar memberi kesempatan sekali lagi supaya mereka mau menyembah patung emas itu mereka tetap pada keputusan yang pertama dan tidak memuja dewa dan tidak mau menyembah patung emas yang didirikan tersebut (ayat 16 - 18).
Karena pendirian mereka yang luar biasa itu, maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar dan air mukanya berubah lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lipat panasnya dari yang biasa. Sadrakh, Mesakh dan Abednego dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala dengan jubah, celana, topi dan pakaian-pakaian mereka yang lain dan jatuh ke dalam perapian yang menyala-nyala itu dengan terikat. Hal yang luar biasa terjadi: tiga orang dilemparkan dengan terikat, tetapi Nebukadnezar melihat ada empat orang yang berjalan dengan bebas di tengah-tengah api itu, Nebukadnezar heran dengan luar biasa.
Ini membuktikan penyertaan Tuhan kepada setiap orang yang mau mengikuti teladan Kristus, walau menderita bahkan sekalipun nyawa sedang terancam dengan kematian, tetapi tanpa seijin Tuhan tidak ada satu mautpun yang bisa menjangkau hidup kita, Dia ada dalam hidup kita untuk menyertai dan melindungi kita dari segala malapetaka yang akan menimpa dunia. Tuhan Allah menyertai Sadrakh, Mesakh dan Abednego sehingga tubuh mereka tidak mempan oleh api, rambut mereka tidak hangus, jubah mereka tidak berubah apa-apa bahkan bau kebakaran pun tidak ada pada mereka, bahkan raja Nebukadnezar memberi kedudukan yang tinggi kepada mereka bertiga.
Dari sini bisa kita lihat bahwa penderitaan itu bukan akhir dari segala-galanya, penderitaan itu bukan sesuatu yang menakutkan, bahkan penderitaan itu bisa tidak mendatangkan kematian kalau Allah ada di dalam hidup kita. Bahkan kalau kita sadari dengan baik-baik, penderitaan itu adalah awal untuk mendapatkan kebahagiaan dari Allah, penderitaan itu adalah sarana yang dijadikan Allah untuk membawa kita kepada kemuliaan.
Ingat! Roma 8 : 17 jika kita menderita bersama-sama dengan Kristus maka kita berhak menerima janji-janji Allah dan kita juga akan dipermuliakan bersama-sama dengan Kristus dalam kemuliaan-Nya.



"KITAB MALEAKHI"

Kamis - 26 Mei 2011

Sebagaimana telah kita lihat beberapa waktu yang lalu,kitab Maleakhi adalah berbicara tentang KESETIAAN ALLAH terhadap umat-Nya, yaitu Israel. Allah menghimbau supaya orang Israel itu kembali kepada ALlah dan meresponi kasih ALlah itu dengan cara yang benar, yaitu dengan beribadah dan membawa korban persembahan yang benar pula. Mengapa demikian?
Sebab kalau kita lihat dalam kitab Maleakhi ini keadaan rohani bangsa Israel itu sungguh sangat bobrok.
- mereka tidak lagi mengahisi Alllah dengan cara yang benar
- mereka tidak lagi menghormati Tuhan sebagai Bapa dan sebagai Tuan
- mereka menghina nama Tuhan dengan cara membawa roti cemar ke atas mezbah
seperti halnya membawa binatang yang buta, yang timpang dan yang sakit untuk di
persembahkan sebagai korban kepada Allah.
- mereka tidak mau mendengar dan tidak mau memberi perhatian lagi untuk mendengar
firman Tuhan, dll
Oleh sebab itu firman Tuhan datang kepada mereka: "Kembalilah kepada-Ku maka Aku kun akan kembali kepadamu." Allah menunjukkan kasih-Nya yang begitu besar untuk memulihkan mereka kembali supaya bisa beribadah kepada ALlah yagn benar dan membawa korban persembahan yang benar pula.

Maleakhi 3 : 1 - 5 = dengan mendadak Tuhan Allah akan masuk ke Bait-Nya sebagai Malaikat Perjanjian, Ia akan datang seperti "api tukang pemurni logam" dan seperti "sabun tukang penatu" Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak, khusus untuk mentahirkan orang Lewi.
Mengapa Allah mentahirkan orang Lewi?

Orang Lewi itu adalah pelayan-pelayan yang melayani di Bait Allah, yang membakar korban persembahan. Orang Lewi itu perlu ditahirkan lebih dahulu sebab selama ini mereka tidak menghargai tahbisan sebagai hamba Tuhan yang mewakili orang Israel dengan Allah. Allah mentahirkan orang Lewi dan menyucikan mereka seperti emas dan perak, supaya mereka itu menjadi orang-orang layak mempersembahkan korban persembahan kepada ALlah.

Jadi kalau kita lihat ayat-ayat tersebut di atas, ada dua yang harus ditahirkan, yaitu:
1. Orang-orang lewi yang melayani di Bait Allah, ini menunjuk kepada hamba-hamba Tuhan atau pelayan-pelayan yang melayani di Bait ALlah harus dikuduskan/ disucikan lebih dahulu supaya layak melayani Allah dan berada dalam tahbisan yang benar. Kata "mentahirkan" biasa dipakai kepada orang yang sedang sakit kusta. KUSTA = sejenis penyakit diluar nampaknya putih tetapi di dalam ada penyakit yang bisa membusukkan, penyakit yang merusak tubuhnya. Demikian juga penyakit kusta rohani, ini menunjuk kepada orang-orang Kristen yang di luar nampaknya rohani karena ia memang masih beribadah, masih bisa memuji Tuhan, masih bisa berdoa, masih melayani, bahkan masih berkorban, tetapi pada hakikatnya rohani mereka sudah mati. Orang yagn seperti ini biasanya tidak sadar kalau rohaninya sudah mati dan hubungannya dengan Allah sudah terputus. Penyakit kusta rohani ini menjadi masalah besar dalam gereja Tuhan di akhir zaman ini. Orang Kristen yang sakit kusta rohani, baik hamba-hamba Tuhan maupun jemaat-jemaat Tuhan harus ditahirkan lebih dahulu, harus dikuduskan seperti perak dan seperti emas, kita semua harus dikuduskan oleh darah Yesus Kristus. Semua orang Kristen yang sudah ditahirkan maka ia akan layak masuk ke dalam Bait ALlah, layak beribadah, layak mamuji Tuhan, layak berdoa, layak membawa korban persembahannya kepada ALlah.

2. korban persembahan setelah orang lewi ditahirkan selanjutnya yang harus ditahirkan adalah korban persembahan yang akan dibakar di atas mezbah. Setiap korban persembahan itu harus diperiksa lebih dahulu oleh imam supaya diketahui apakah korban persembahan itu layak atau tidak untuk dipersembahkan kepada ALlah. Kalau tidak layak maka korban itu harus dikeluarkan dari mezbah berapapun jumlahnya, tidak boleh sayang dan tidak boleh kompromi dengan siapapun. Demikian juga berlaku kepada kita sekarang ini, setiap korban yang tidak layak dikorbankan tidak boleh dibawa ke dalam gereja untuk dipersembahkan baik sebagai ucapan syukur, persepuluhannya, dll, walaupun jumlahnya besar tidak boleh kompromi dan tidak boleh merasa sayang. Tetapi setiap korban yang telah dianggap layak untuk dikorbankan kepada ALlah, maka korban itu boleh dipersembahkan di atas mezbah. Setiap hasil yang halal, bukan hasil curian, bukan hasil rampokan atau korupsi boleh dibawa ke dalam gereja untuk dipersembahkan kepada ALlah, baik sebagai korban persepuluhan, korban ucapan syukur, korban tatangan, dll.
Keberhasilan pelayanan/ibadah itu tidak diukur dari besarnya persembahan tetapi dilihat dari kebenaran yang ada di dalamnya. Jadi baik orang Lewi maupun korban persembahan harus sama-sama ditahirkan lebih dahulu barulah boleh dipersembahkan kepada ALlah.
Roma 12 : 1 - 2 firman Tuhan menegaskan ibadah yang sejati itu adalah kalau kita sudah berhasil membawa "tubuh kita" sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah. Tubuh kita inilah yang harus kita persembahkan kepada ALlah sebagai korban dengan cara beribadah yang benar, mendengarkan firman Tuhan dan melakukannya dengan taat dan setia. Bukan berarti uang itu tidak perlu, semua itu memang boleh kita bawa kepada ALlah, tetapi harus ditandai dengan sikap hidup yang benar. Kalau hidup kita sudah benar di mata Tuhan, maka apapun yang kita bawa untuk dipersembahkan kepada ALlah sebagai korban akan benar pula di mata Allah. HALELUYA.....!!!!