Selasa, 06 Oktober 2009

Bible study Oktober 2009

“TANDA DARAH”

kamis 1Oktober 2009


Kalau kita dalami kitab Roma, kita akan melihat di dalamnya bagaimana keadaan orang berdosa sebelum memiliki tanda darah. Roma 1 : 18 menjelaskan orang-orang berdosa bagaikan sedang diperhadapkan kepada hakim yang siap untuk menjatuhkan hukuman. Dalam ayat ini dikatakan murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. Tetapi Allah sendiri dalam segala kemuliaan-Nya, dalam segala kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya akan menyatakan kepada manusia itu apa saja yang telah diperbuatnya, sehingga tidak ada seorangpun menusia yang dapat berdalih di hadapan Allah. Sekalipun mereka mengaku mengenal Allah, tetapi mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah dan tidak tahu mengucap syukur kepada-Nya (ayat 20 - 21). Cara hidup yang sia-sia. Untuk itu Tuhan Allah telah menyediakan korban untuk menebus manusia itu dari cara hidup yang sia-sia, yaitu lewat darah Kristus. Firman Tuhan dalam 1 Petrus 1 : 18 - 19 jelas mengatakan: bahwa kita telah ditebus dari cara hidup yang sia-sia yang telah telah kita warisi dari nenek moyang bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan emas dan perak me lainkan dengan darah yang mahal, yaitu oleh darah Kristus. Yesus Kristus telah dipilih dan telah ditentukan sebagai jalan untuk memperdamaikan kita dengan Bapa di sorga.
Ibrani 9 : 19 menjelaskan setelah Musa memberitahukan semua perintah hukum Taurat kepada seluruh umat, Musa mengambil darah anak lembu dan domba jantan serta air, bulu merah dan hisop lalu memerciki kita itu dan seluruh umat Israel. Ayat 21 = juga kemah dan semua alat untuk ibadah dipercikinya secar demikian dengan darah. Ini semua berbicara tentang “tanda darah” yang telah dikerjakan oleh Yesus Kristus ketika Ia mati di atas kayu salib untuk menanggung segala dosa kita dan supaya kita memiliki tanda yang menjadikan kita sebagai milik kepunyaan Allah. Kalau dulu dengan darah binatang, tetapi sekarang dengan darah Kristus. Kalau belum memiliki tanda darah, berarti dosanya belum diampuni dan tidak layak disebut umat Allah. Jadi baik pribadi kita sendiri maupun alat-alat ibadah harus menerima tanda darah. Kalau kita lihat dalam Ibrani 12 : 22 - 24 darah Yesus itu dapat berbicara lebih kuat daripada darah Habel. Ini menjadi bukti betapa hebatnya kuasa darah Kristus yang sanggup membawa kita lebih dekat kepada Allah, Ia sendiri yang berbicara kepada Bapa tentang keadaan kita, ini yang membuat sehingga Yesus disebut “Pengantara Perjanjian Baru”. Kalau darah Habel berbicara kepada Allah adalah untuk menuntut pembalasan kepaad Allah terhadap orang yang telah membunuhnya. Sama seperti dalam Wahyu 6 : 9 - 11 ketika Anak Domba membuka meterai yang kelima, jiwa-jiwa yang telah dibunuh karena firman Tuhan berseru kepada Allah dengan suara yang nyaring menuntut pembalasan atas darah mereka. Tetapi dengan tegas Allah berkata supaya mereka beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara- saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka. Tetapi darah Yesus berbicara bukan untuk diri-Nya sendiri dan bukan untuk menuntut pembalasan atas orang-orang yang telah menyalibkan-Nya, tetapi untuk memperdamaikan kita dengan Allah, Ia berbicara untuk mem bawa segala problem yang kita hadapi, akan segala kelemahan kita, supaya Allah berkenan untuk memberikan pengampunan dosa kepada kita. Dalam 1 Yohanes 2 : 1 - 2 dijelaskan fungsi darah Kristus : jika seseorang berbuat dosa, kita telah mempunyai seorang Pengantara pada Bapa, Ia adalah pendamaian atas segala dosa kita. Bukan karena Tuhan setuju dengan dosa, tetapi jika sekalipun kita telah berbuat dosa dan menyesalinya kembali sehingga datang kepada Tuhan meminta ampun, maka Tuhan Allah akan tetap bersedia mengampuni kita.




“PEMIMPIN YANG DIPILIH ALLAH”


Kamis - 15 Oktober 2009


Pada zaman akhir ini, kebutuhan gereja Tuhan yang paling utama bukan akan hal makan dan minuman, melainkan akan berita tentang keselamatan, yaitu berita kesukaan yang telah diberitakan lewat firman kebenaran. Mengapa pemberitaan tentang keselamatan ini menjadi berita yang paling utama bagi kita? jawabnya: karena dosa sudah menjalar kepada semua orang hanya oleh satu orang yang tidak taat kepada firman, yaitu oleh Adam. Untuk itulah Tuhan Allah sendiri telah mempunyai inisiatif untuk menyelamatkan kita dari kutuk karena dosa, juga lewat satu orang yaitu oleh Yesus Kristus. Roma 5 : 15 menjelaskan kepada kita bahwa kasih karunia Allah tidak sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh ke dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. Tuhan Yesus adalah jalan keselamatan bagi semua orang, maka kita harus sungguh-sungguh mengikut Tuhan dengan sepenuh hati. Saudara-saudara, dalam Yohanes 19 : 23 - 27 dapat kita lihat, pakaian Tuhan Yesus “dibagi menjadi empat bagian”, pakaian = berbicara tentang keselamatan, dibagi menjadi empat bagian = berbicara keempat penjuru dunia ini. Jadi keselamatan itu adalah benar-benar menjadi kebutuhan semua orang, kebutuhan semua bangsa di dunia ini, baik orang Israel maupun orang kafir. Tetapi kalau “jubah” Yesus tidak dibagi melainkan “diundi” untuk menentukan siapa yang berhak untuk mendapatkannya. JUBAH = berbicara pelayanan, jubah tidak berjahit = berarti pelayanan tidak ada campur tangan manusia di dalamnya. Jadi pelayanan itu sepenuhnya adalah karunia langsung dari Tuhan yang diberikan khusus kepada orang-orang yang telah dipilih Allah, tidak ada campur tangan manusia maupun organisasi gereja, sepenuhnya karena kepercayaan dari Tuhan. Untuk itu kita bisa melihat satu contoh pribadi yang dipilih Allah untuk memimpin bangsa Israel untuk memasuki tanah Kanaan, yaitu YOSUA. Yosua ini adalah orang pilihan Allah dari antara semua orang Israel. Arti nama Yosua = Tuhan itu keselamatan, jadi Yosua ini adalah orang pilihan Allah yang dipilih Allah untuk membawa orang Israel masuk ke tanah Kanaan.
Ada dua (2) tugas uatama yang diberikan Allah kepada Yosua, yaitu:
1. Untuk menyeberangi sungai Yordan
2. Berperang untuk menghalau bangsa-bangsa yang diam di tanah Kanaan.
Untuk menyeberangi sungan Yordan ini tidak gampang, lebarnya kurang lebih 30 meter dan khusus pada musim panen arusnya sangat deras sampai meluap sampai ke tepi = yang menunjuk derasnya arus dunia yang bisa menghanyutkan orang-orang percaya. Bagi kita sekarang, untuk memimpin supaya kita bisa menyeberangi derasnya arus dunia kita memerlukan seorang pemimpin rohani, yaitu Tuhan Yesus. Sebab perjalanan bangsa Israel ketika menyeberangi sungai Yordan ini adalah gambaran perjalanan gereja Tuhan di akhir zaman ini, kita juga punya satu musuh yaitu arus duniawi. Maka supaya kita bisa menyeberangi arus duniawi ini, kita membutuhkan seorang pemimpin, seorang hamba Tuhan yang benar-benar telah dipilih oleh Tuhan sendiri. Seorang hamba Tuhan yang benar-benar dipilih itu tidak boleh karena campur tangan manusia maupun campur tangan organisasi. Sebab kalau kita lihat pada zaman akhir ini, banyak orang menjadi hamba Tuhan bukan karena dipilih Tuhan, ada orang yang diangkat karena keinginan diri sendiri dan ada pula yang diangkat oleh orang lain mungkin karena ia kaya, pintar atau mungkin karena ia seorang yang dihormati, dan bahkan banyak juga karena campur tangan organisasi yang memilih orang-orang tertentu sesuai dengan keinginan seorang pemimpin. Model hamba Tuhan seperti ini, tidak akan bisa menjadi seorang pemimpin yang mampu menyeberangkan jemaatnya supaya dapat mengalahkan arus duniawi yang begitu deras ini. Yang paling kita butuhkan adalah seorang pemimpin seperti Yosua atau hamba Tuhan/gembala yang benar-benar telah dipilih dan ditentukan oleh Tuhan, hamba Tuhan seperti inilah yang akan disertai oleh Tuhan dan yang akan diberikan kuasa supaya dapat mengalahkan arus duniawi yang begitu deras.
Karena itu sebagai jemaat Tuhan yang rindu masuk ke dalam kerajaan sorga, kita harus mau mengikut Tuhan dengan sungguh-sungguh dan dengan sepenuh hati. Maka Tuhan akan memberikan kekuatan serta kuasa supaya kita dapat mengalahkan segala pekerjaan iblis.



“PEMIMPIN YANG DIPILIH ALLAH”


Kamis - 22 Oktober 2009


Kelebihan Yosua:
1). Mampu dengar-dengaran kepada pemimpin yang dilihatnya yaitu Musa.
2). Mampu dengar-dengaran kepada pemimpin yang tidak dilihat, yaitu Tuhan Allah.
Sebelun Yosua dipilih oleh Allah untuk menggantikan Musa untuk memimpin bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan, kepada Musa , Allah sudah berfirman lebih dahulu bahwa Yosua lah yang akan memimpin bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan (Ulangan 31 : 1 - 6). Tugas utama yang diberikan Tuhan kepada Yosua: *Untuk memimpin bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan dan **berperang menghalau bangsa-bangsa yang ada di tanah Kanaan.
Bukti ketaatan Yosua:
1). Keluaran 17 : 8 - 14 sebelum Tuhan berfirman langsung kepada Yosua, ia begitu taat kepada Musa dan tidak suka berbantah-bantahan. Ayat 9 - 10 ketika Musa memberi perintah supaya Yosua memilih orang-orang Israel untuk berperang melawan orang Amalek, Yosua melakukannya dengan tepat, sesuai dengan perintah Musa.
2). Keluaran 32 : 17 telinga Yosua begitu tajam untuk mendengar suara bangsa Israel yang telah membangun lembu emas. Sebagai jemaat, kita juga harus punya telinga yang tajam untuk membedakan pengajaran yang benar supaya kita jangan sampai disesatkan oleh ibadah atau penyembahan yang salah.
3). Bilangan 13 : 1 - 33 Yosua itu adalah orang yang sangat dipercaya. Ketika Musa mengutus dua belas pengintai untuk mengintai tanah Kanaan, Yosua juga termasuk salah seorang pengintai tersebut bersama dengan Kaleb. Kalau kesepuluh pengintai yang lain menyampaikan kabar busuk yang melemahkan hati bangsa Israel, tetapi Yosua dan Kaleb menyampaikan kabar yang sejujur-jujurnya. Mereka berdualah yang dapat menenangkan hati dan menguatkan hati bangsa Israel bahwa mereka pasti menang dan akan mengalahkan orang Enak.
4). Bilangan 27 : 12 - 23 Yosua itu adalah orang yang sudah ditahbiskan, Tuhan Allah sendiri yang memerintahkan supaya Musa mengambil Yosua bin Nun, seorang yang penuh dengan Roh untuk menggantikan Musa memimpin bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan. Ayat 23 lalu Musa meletakkan tangannya atas Yosua dan memberikan kepadanya perintah-perintah Allah.
Musa meletakkan tangan atas Yosua = Yosua ditahbiskan oleh Allah lewat Musa sebagai pemimpin bangsa Israel.
Maka begitu Yosua ditahbiskan untuk menggantikan Musa, Yosua yang memimpin bangsa
Israel melewati sungai Yordan. Supaya bangsa Israel bisa menyeberangi sungai Yordan, tidak sembarang pemimpin yang dipilih oleh Tuhan, harus benar-benar orang pilihan. Karena Yosua sudah memiliki keempat hal tersebut di atas, maka Yosualah yang dipilih untuk menyeberangkan Israel ke tanah Kanaan. Arus sungai Yordan itu sangat deras apalagi kalau pada musim menuai tetapi Tuhan Allah tahu apa yang harus diperbuat supaya bangsa Israel bisa menyeberangi sungai Yordan. Yosua 3 : 14 - 17 supaya bangsa Israel bisa menyeberangi sungai Yordan, Allah memerintahkan supaya Yosua menyuruh imam-imam pengangkat tabut perjanjian supaya berjalan di depan dan mencelupkan kakinya ke dalam air. Imam-imam pengangkat tabut perjanjian = berbicara tentang pendirian yang teguh terhadap firman Tuhan, menjunjung tinggi firman pengajaran. Arus sungai Yordan ini berbicara tentang arus duniawi, kalau arus sungai Yordan bisa menghanyutkan sampai ke laut Mati, demikian juga arus duniawi bisa menghanyutkan banyak orang ke dalam dosa yang mengakibatkan kematian. Untuk itulah Tuhan memilih hamba-hamba Tuhan yang sudah punya komitmen /pendirian yang teguh terhadap firman pengajaran supaya bisa disampaikan kepada jemaat-jemaatnya. Sekalipun sekarang ini dosa sudah begitu memuncak, tetapi setiap orang yang sudah berpegang teguh kepada firman Tuhan akan tetap teguh, tidak akan terpengaruh oleh deras nya arus duniawi. Jadi cara Tuhan untuk memimpin atau menyelamatkan jemaat-jemaat dari derasnya arus duniawi, Ia memilih hamba-hamba Tuhan yang sudah punya pendirian yang teguh terhadap firman pengajaran dan yang selalu menjunjung tinggi firman kebenaran. HALELUYA....!!!


“LEBIH DARI PEMENANG”

Kamis, 29 Oktober 2009

Mengapa manusia itu sangat memerlukan keselamatan? Firman Tuhan dalam Roma 3 : 23; 6 : 23 menjelaskan bahwa sesungguhnya semua orang sudah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah dan sedang berada di dalam kuasa maut. Untuk itulah Tuhan Yesus mati di atas kayu salib menjadi korban penghapus dosa supaya kita layak menerima keselamatan. Kalau manusia itu tidak diselamatkan, Roma 1 : 23 firman Tuhan menyatakan bahwa murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. Roma 1 : 23 perbuatan manusia yang nyata: menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar. Ini berbicara tentang penyembahan berhala di mana hati manusia telah condong kepada yang bukan Allah, yang bukan ajaran yang benar. Dan penyembahan berhala ini bisa kita lihat dengan nyata dalam adat istiadat yang diajarkan/diturunkan oleh nenek moyang, dan yang nyata kita lihat sekarang disetiap suku-suku. Mereka lebih mengutamakan adat istiadat dari pada memperhatikan firman kebenaran, dan rela mengganti ajaran yang benar dengan ajaran dari nenek moyang yang sebenarnya tidak berguna. Dan khusus suku Batak memiliki satu prinsip, yang mengatakan bahwa: “Hula-hula itu adalah allah yang bisa dilihat.”
Ini prinsip yang salah, satu-satunya Allah yang disembah hanya Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, bukan hula-hula yang hanya manusia, tetapi hanya Tuhan Allah saja di dalam pribadi Tuhan Yesus Kristus yang telah menjadi Tuhan dan Juruselamat dunia. Dia sajalah yang patut disembah dan tidak boleh ada yang lain, baik orang tua, baik patung, dll.
Saudara-saudara, kalau mengenai adat istiadat, sebenarnya orang Yahudi jauh lebih hebat dari segala bangsa di dunia ini, sebab sejak zaman nenek moyang mereka sudah mengenal Allah dan sudah menerima sepuluh hukum Taurat. Bahkan saking hebatnya dari sepuluh hukum Taurat bisa menjadi enam ratus tiga belas aturan dan peraturan di tengah-tengah mereka. Tetapi sekalipun begitu banyaknya aturan yang mereka miliki, mereka tetap harus memerlukan Tuhan Yesus sebagai Juruselamat. Untuk itulah Tuhan Yesus datang ke dunia ini, Ia rindu menyelamatkan umat-Nya dari segala dosa mereka, tetapi sayang mereka tidak menerima Yesus sehingga kematian Yesus itu menjadi berkat bagi bangsa-bangsa kafir, kita sekarang telah beroleh kesematan. Kalau Tuhan itu adalah keselamatan, maka di dalam diri kita tidak boleh ada kata-kata “kalah” tetapi yang ada adalah kata “menang.” Yosua 1 : 5 = pernyataan Allah yang sangat luar biasa kepada Yosua bahwa “tidak akan ada seorang pun yang dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu.” Ini juga adalah janji Allah kepada kita yang akan memberikan kemenangan kepada setiap orang yang telah bertekun mengikuti Tuhan, Tuhan juga berjanji tidak akan membiarkan dan tidak akan meninggalkan. Demikian juga kalau kita sudah menempatkan Tuhan itu sebagai pokok keselamatan, maka kita tidak akan pernah kalah oleh penyakit, tidak akan kalah oleh penderitaan, tidak akan kalah oleh perkara-perkara yang duniawi. Tuhan juga akan memberikan pernyataan yang luar biasa untuk memberikan kemenangan demi kemenangan kepada kita.
Syaratnya: tekun mengikuti Tuhan dan melakukan firman Tuhan.
Yosua psl 9 = salah satu masalah yang terjadi dalam pimpinan Yosua : Karena orang Gibeon tahu bahwa bangsa Israel adalah bangsa yang disertai Tuhan, dan tidak ada Tuhan seperti yang menyertai bangsa Israel maka orang-orang Gibeon mencoba bertindak dengan memakai akal supaya mereka jangan mati dibinasakan oleh orang Israel. Kalai kita lihat akan ayat ini, orang seperti Yosua pun masih bisa diakali oleh orang Gibeon supaya mereka bisa hidup bersama-sama dengan bangsa Israel. Sebenarnya Tuhan Allah sudah pernah berfirman kepada Yosua dan kepada bangsa Israel bahwa semua bangsa yang diam di tanah Kanaan harus ditumpas, tidak boleh dibiarkan hidup-hidup dan tidak boleh mengikat persahabatan dengan mereka, tetapi ketika orang Gibeon datang dengan memakai akal dengan menyamar sebagai gembel yang tidak punya apa-apa, akhirnya Yosua pun tidak menumpas mereka. Padahal dalam Yosua 10 : 2 dikatakan bahwa Gibeon itu adalah kota yang besar dan semua orang-orangnya adalah pahlawan. Akhirnya Yosua dan orang Israel mengikat persahabatan dengan Gibeon dan membiarkan mereka hidup di tengah-tengah orang Israel. Tetapi sekalipun orang Gibeon berhasil mengelabui bangsa Israel, orang Gibeon tetap harus menanggung akibat kesalahan mereka: Yosua mengutuk mereka menjadi "tukang kayu" dan "tukang timba air" di bait Allah seumur hidup mereka. Apapun akal orang Gibeon tidak akan berhasil mengalahkan orang Israel sebab mereka berada dalam perlindungan Tuhan.