“KITAB MALEAKHI”
Maleakhi 3 : 1 - 5
Dari ketiga cerita yang diterangkan dalam Matius psl 25 ada tiga (3) hal yang perlu kita ketahui sebagai kesiapan dalam menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali:
- kesiapan sebagai mempelai perempuan Kristus: harus ada pelita yang tetap menyala dengan minyak dalam buli-buli sebagai cadangan ketika tengah malam tiba, maksudnya: kita harus mau memperhatikan firman Tuhan dan melakukannya dengan setia maka pelita kita akan tetap menyala walau di tengah kegelapan dosa.
- kesiapan sebagai hamba Tuhan: harus ada sikap bertanggung jawab terhadap tugas & pelayanan yang telah dipercayakan walau sekecil apapun, kita harus melakukannya dengan rela hati dan disertai dengan tanggung jawab.
- kesiapan sebagai domba: berbuat dengan kasih, baik kepada Tuhan maupun kepada sesama disertai dengan tindakan kasih yang bisa menyenangkan hati Tuhan.
Kalau kita sudah memiliki ketiga perbuatan tersebut di atas, itu berarti kita mau memperhatikan firman Tuhan dan melakukannya sampai selesai. Seperti Nuh selesai membangun bahtera demikian juga kita harus sampai selesai dalam melakukan firman Tuhan, tidak boleh tanggung-tanggung, tidak boleh bermalas-malasan apalagi main-main Tuhan pasti akan menunjukkan kekerasan-Nya. Kita harus mengetahui bahwa ketiga cerita dalam Maitus psl 25 ini merupakan inti panggilan Tuhan dalam hidup kita, dan puncak dari segala rencana Tuhan dalam hidup kita. Tuhan mau supaya kita berhasil menjadi mempelai perempuan Kristus, berhasil menjadi hamba yang baik dan penuh tanggung jawab dan berhasil menjadi domba-domba yang berkenan kepada Allah.
DAUD = adalah raja Israel yang paling berkenan di hati Allah. Walaupun di Israel ada banyak raja, tetapi di mata Tuhan Daud itu berbeda bahkan istimewa sehingga selalu disertai ke manapun ia pergi berperang. Mengapa? karena Daud itu berhasil melakukan segala kehendak Tuhan sampai selesai. Kita bisa melihatnya dalam Kisah Para Rasul 13 : 22 firman Tuhan menjelaskan kepada kita tentang Daud: Allah mengangkat Daud bin Isai menjadi raja Israel, seorang yang berkenan dihati Tuhan, yang mau melakukan segala kehendak Tuhan: tunduk kepada firman Tuhan & menempatkan dirinya sebagai hamba.
Walaupun Daud telah diurapi menjadi raja, tetapi Daud bisa menempatkan/memposisikan dirinya sebagai hamba dan sebagai pelayan di hadapan raja Saul. Inilah yang membuat sehingga dalam Kisah Para Rasul 13 : 22 Allah mengakui Daud itu seorang yang berkenan dihati Allah. Jadi baik sebagai jemaat Tuhan terlebih sebagai hamba Tuhan, kita juga harus meneladani sikap Daud tersebut, kita harus tunduk kepada firman Tuhan dan bisa menempatkan diri sebagai hamba yang taat melakukan firman Tuhan. Walau jabatanmu tinggi, walau engkau kaya atau orang berpendidikan, tetapi kalau dihadapan Tuhan, kita harus bisa menempatkan diri sebagai hamba yang mau melakukan segala perintah-Nya.
Jika sudah demikian, maka sekalipun Tuhan datang dengan mendadak bahkan sekalipunTuhan datang saat ini, kita pasti sudah dalam keadaan siap sedia dibawa masuk ke sorga.
“KITAB MALEAKHI”
Kamis, 05 Agustus '11
Maleakhi 3 : 1 - 5
Supaya siap menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, Lukas 17 ada tiga hal yang harus kita perhatikan dengan baik-baik, yaitu:
1. ayat 26 - 27 memperhatikan firman Tuhan.
2. ayat 28 - 29 memperhatikan keadaan zaman.
3. ayat 32 - 35 memperhatikan keadaan/kondisi rohani.
Dan untuk menjaga kondisi/keadaan rohani ada dua hal yang perlu kita perhatikan, yaitu: yang diperanginan di atas rumah jangan turun mengambil barang-barangnya, artinya jangan kehilangan damai sejahtera, kemudian yang sedang di ladang janganlah ia kembali (ayat 31), artinya jangan meninggalkan pelayanan. Daniel 3 : 14 - 15 Tuhan Allah akan membawa banyak orang ke lembah penentuan, tujuannya untuk mengetahui apakah mereka tetap mengikut Tuhan walau banyak penderitaan yang dihadapi. Di lembah penentuan ini akan ditentukan mau maju terus mengikut Tuhan atau sebaliknya akan mundur dan meninggalkan Tuhan. Kita bisa melihat perjalanan Rut dan Orpa ketika mereka sedang berjalan mengikuti Naomi mertuanya pulang dari Moab ke Betlehem. Rut 1 : 7 - 14 setelah mereka dalam perjalanan pulang dari Moab ke Betlehem pada saat itulah Naomi berkata kepada mereka: “Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibunya” perkataan Naomi ini bagaikan lembah penentuan untuk mengetahui siapa di antara mereka berdua yangmau tetap mengikut Naomi sampai ke Betlehem.
ORPA = minta diri lalu pulang kembali ke Moab karena ia tidak mampu menahan diri,dan ia juga tidak bersedia mengikuti Allahnya Naomi. Yohanes 15 : 6 Orpa menggambarkan ranting yang dipotong karena tidak mau tinggal di dalam Tuhan, maka ia akan dibuang sama seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Orpa memang sempat mengikuti Naomi, tetapi di tengah jalan ketika dibawa ke lembah penentuan, Orpa tidak bisa memilih dengan baik, ia lebih memilih pulang kembali ke Moab dan kepada ibunya.
RUT = tetap mengikut Naomi sampai masuk ke Betlehem sebab hatinya sudah berpaut kepada Naomi, walau Naomi telah mengatakan supaya Rut juga pulang bersama Orpa ke Moab, tetapi Rut tetap mengikuti Naomi. Di lembah penentuan itu Rut berhasil memilih yang terbaik dengan mengikuti Naomi sampai ke Belehem. Bahkan tidak hanya itu saja, Rut juga berkata kepada Naomi: “ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, bangsa mulah bangsaku dan Allahmulah Allahku, di mana engkau mati di situ jugalah aku dikuburkan.”
Pengakuan Rut ini merupakan suatu pengakuan yang sangat tepat dan benar, Rut berhasil mengambil keputusan yang tepat di tengah-tengah penentuan. Demikian juga kepada kita sekarang ini, seperti Tuhan sedang membawa kita ke lembah penentuan untuk mengetahui apakah kita mau tetap mengikuti Tuhan dan melakukan firman-Nya, kita semua harus berani mengambil keputusan yang tepat untuk tetap setia mengikuti Tuhan Yesus Kristus sampai Ia datang kembali sebagai Mempelai Pria Sorga.
“KITAB MALEAKHI”
Kamis, 12 - Agustus '11
Saudara-saudara, terlalu banyak orang beribadah kepada Tuhan dan melayani Tuhan tetapi tidak didasari dengan ibadah dan korban persembahan yang benar. Memang mereka masih beribadah kepada Tuhan bahkan masih aktif dalam pelayanan dan membawa korban persembahan kepada Allah, tetapi karena tidak didasari dengan kebenaranmaka semua itu sia-sia saja, tidak akan berkenan kepada Allah.
KAIN memang mempersembahkan korban kepada Allah sama dengan Habel, tetapi kalau kita lihat Allah tidak mengindahkan Kain dan korban persembahannya. Tetapi Mengapa Allah tidak mengindahkan Kain? tentu karena tidak didasari dengan kasih kepada Allah. Akibatnya: mukanya muram dan hatinya menjadi panas, bahkan dosa menjadi berkuasa atas hidupnya. Tuhan Allah tidak mau hal seperti ini terjadi dalam hidup kita, kerinduan Tuhan: supaya ibadah kita, pelayanan kita dan juga korban persembahan kita berkenan kepada Allah.
Inilah yang mendasari sehingga dalam Maleakhi 3 : 1 - 5 Tuhan Allah tampil seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu, atau seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak. Tujuannya: untuk mentahirkan orang Lewi, yaitu orang-orang yang melayani di bait Allah sehingga mereka bisa mempersembahkan korban yang benar kepada Tuhan. Kalau Tuhan sudah mentahirkan orang Lewi maka korban persembahan bangsa Israel akan berkenan kepada Allah dan menyenangkan hati Allah.
Roma 10 : 1 - 3 sikap Israel yang perlu kita hindari: bahwa bangsa Israel memang sungguh sungguh giat untuk Allah tetapi tanpa pengertian yang benar sehingga mereka tidak dapat mengenal kebenaran. Penyebabnya: karena belum ditahirkan. Kalau tetap seperti ini maka banyak orang akan berusaha mendirikan kebenaran mereka sendiri, akan mengikuti ajaran nenek moyang dan mereka tidak akan pernah tunduk kepada kebenaran yang dari Allah. Maka kalau Tuhan datang sebagai Hakim, Ia akan menghakimi orang-orang yang tetap hidupdalam dosa, yang ibadah sembarangan, yang korban persembahannya tidak benar dan yang tidak mau hidup dalam kebenaran.
Untuk mentahirkan manusia dari dosa, Tuhan memberi kebenaran dalam dua (2) tahap,
yaitu:
1. Roma 4 : 1 - 8 kebenaran secara instan, yaitu kebenaran yang diperoleh dengan cuma-cuma yang dianugerahkan kepada seseorang walaupun hidupnya tidak benar, tetapi dianggap benar karena pembenaran dalam darah Kristus. Ini kebenaran secara instan. Tahap yang pertama ini dianugerahkan untuk memberi peluang supaya orang-orang berdosa itu beroleh kesempatan diselamatkan, supaya hidup yang tidak benar itu dibenarkan.
2. Kolose 3 : 10 kebenaran yang diperoleh karena diperbaharui terus menerus untuk mem peroleh pengetahuan yang benar tentang gambar Khalik Allah. Pada dasarnya manusia itu memang tidak suka dengan yang namanya perubahan, manusia itu suka mempertahankan tradisi lama, tetapi untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang Kristus maka kita semua harus mau mengalami tanda keubahan hidup, oleh kuasa firman Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar